Chapter 5| PINDAH (2)

153 28 109
                                    

Ada banyak kata yang ingin ku utarakan. Namun mengapa ketika dengan mu dalam sekejap tubuhku beku, lidah ku kelu, dan debaran pertama ini muncul.
-elenahawysia

******

MARCELL menyelinap dibalik pot besar kali ini ia penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh kedua makhluk di depan sana. ia masih memasang telinganya dengan benar. Hatinya bertambah penasaran ada apa teman dan kekasihnya itu bertemu?

saat Riri menghela nafas dan mulai bicara, pandangan Marcell semakin terfokus ke mereka berdua. Namun, sebuah tangan menyentuh pundaknya. Marcell mengalihkan pandangannya ke belakang. Nampak seorang pria berponi dengan memakai kaos oblong memanggil dirinya

"apaan sih sa?" gerutu Marcell kesal

"eh lo ngapain disini?"

"serah gue lah"

"timbang lo disini nggk ada kerjaan mending tuh urusin elena"

"ih nggak sudi gue ngurusin el, lebih baik gue ngurusin sapi"

"lo yakin lebih baik ngurusin sapi? sapi itu gendut loh. mana bisa lo kurusin"

"mau lo apa sih sa?!!!" gerutu Marcell sangat jengkel dengan kelakuan resa

"ngurusin sapi. ehh... bukan mau gue Lo tanggung jawab atas el"

"ngawur lo, gue nggak ngapa ngapain el kok suruh tanggung jawab"

"bukan itu, kok bahasa nya jadi ambigu gini ya. pokoknya lo sekarang ikut gue elena pingsan habis nyebur ke kolam" ucap resa menarik paksa tangan Marcell

"apa hubungannya sama gue?" ucap Marcell melepaskan genggaman dari resa

"dasar banyak bacot nih kapten"

Sementara itu semua orang yang berada di sekeliling elena tengah panik karena setelah elena sadar tadi ia kembali pingsan sebagian orang berfikir ini ada hubungannya dengan benturan yang keras dari bola yang di tendang Marcell kemarin.

Marcell mengambil posisi jongkok di samping elena yang masih tergeletak lemas di lantai samping kolam renang. Marcell melihat betul wajah pucat elena. Rasa bersalah kembali menghantui nya namun disisi lain ia masih dihantui juga dengan rasa penasaran dengan Riri dan Valeron

Dengan sigap Marcell kembali mengangkat tubuh elena yang lumayan berat itu, ia memindahkan elena ke sebuah bangku dekat dengan kolam renang. Marcell langsung mengambil handuk yang terkalung di lehernya lalu mengaitkan ke tubuh elena yang basah

"el udah sadar?" tanya Zaza melihat pergerakan telunjuk El

"iya woi El sadar lagi, jangan pingsan lagi lo el" cibiran Marsel itu mendapat kan jitakan dari Agatha

"sakit gat, jangan main jitak jitak aja" rintih Marsel kesal

"mana yang sakit?" ucap Agatha seolah mencari luka di wajah Marsel

"ini, kalau lihat lo sama yang lain" ucap Marsel seraya menunjuk ke hati nya

"gombal Lo ya" balas Agatha mencubit lengan Marsel

"sakit woi sakit"

"oke, sekarang berantem nya lanjutin aja gue mau balik" pamit Marcell dan pergi begitu saja

"cowok tengil mau kemana?" ucap elena yang masih lemas

"noh ke rawa gue mau jadi buaya"

"gue serius!!!"

YOU BE MINEWhere stories live. Discover now