Chapter 11| Hujan dan Luka

128 14 175
                                    

Melalui hujan akan kusampaikan perih hati juga luka yang mendalam,  melalui hujan akan kubiarkan rasa yang belum pernah ku utarakan
****

Pria berjersey merah menatap gusar perempuan didepannya. Suasana stadion masih ricuh dengan kemenangan perdana malam ini, namun berbeda dengan sekumpulan manusia di tengah lapangan yang sibuk ribut mengutarakan argumen masing masing agar terlihat lebih baik dibandingkan beberapa perempuan di depannya

"Jangan siksa elena dia nggak salah apa apa" sahut Marcell menghela perdebatan

Mungkin hanya hal sepele, hanya sebuah ucapan selamat bisa membuat keributan yang cukup besar.

"Tapi sayang, kan tadi Natasya nggak salah Lia aja yang ngarep sama resa" sahut Riri masih tetap bertahan pada argumennya

"Suttt jangan panggil gue sayang, panas kuping gue dengernya"

"Maksud kamu apa sih?"

"Gue tau Lo suka kan sama valeron? Kalau Lo suka sama valeron tapi kenapa Lo mau pacaran sama gue?"

"Ishh nggak bener itu kamu tau info darimana? Jangan percaya"

Semua mata tertuju pada Marcell dan Riri yang beradu argumen, bahkan elena masih belum percaya Marcell membentak Riri seperti barusan. Apa mungkin Marcell mulai percaya dengan perkataannya tempo hari lalu?

"

Darimana itu nggak penting, yang gue butuh itu kejujuran dari Lo. Inget ya ri lebih baik gue ngerasain pedihnya kebohongan daripada harus senang tpi itu dalam kebohongan!" Tekan Marcell menatap tajam Riri

Elena dan teman temannya masih berdiri ternganga disana karena ini kali pertama Marcell marah kepada Riri, sungguh hal yang berada di luar dugaan sifat Marcell sudah berputar tigaratusenampuluh derajat kepada Riri

"Engga bby, aku nggak suka sama valerom beneran" bela riri kembali

Mendengar namanya berkali kali disebut Valeron yang awalnya berada di tepi lapangan kini mulai mendekat kepada sekumpulan teman temannya. Ia tidak tega melihat Riri terpojok seperti ini namun ia lebih tidak tega jika nanti Marcell mengetahui yang sesungguhnya

"Jangan salahin Riri dong pe, Lo sendiri ngaca udah bener belum jadi pacar masa Deket banget sama elena berarti Lo suka dong sama elena" sahut Valeron mengambil posisi tepat ditengah Riri dan Marcell

"Jangan bawa bawa elena ya ron! Ini masalah nggak ada sangkutan nya sama elena!" Bentak Marcel

"Tapi emang bener kan Lo suka sama elena?" Timpal valeron

Marcell menatap jengah valeron, perasaan baru tadi valeron meminta maaf kepadanya tapi mengapa sekarang sifatnya seolah ingin memojokkan dirinya padahal faktanya yang selingkuh itu mereka bukan dirinya sendiri

"Sekali lagi lo sangkut pautkan elena sama masalah kita gue bakal ..."

"Bakal apa? Pukulin gue? Sini Lo pukul aja gue nggak masalah emang itu faktanya kan?" Potong Valeron tersenyum menyeringai

"Udah pe udah nggak enak dilihat orang di tribun" sahut athalah mengelus pundak Marcell

"Nggak bisa dibiarin ini tha, gue itu yakin Riri suka sama valeron makannya dia sering ngehabisin waktu sama valeron tapi malah gue yang dituduh suka sama elena siapa yang nggak kesel coba!" Gerutu Marcell

YOU BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang