CHAPTER 5

370 34 39
                                    

"Ayahhh itu kakak mau minum" ucap Hyunsuk sambil menunjuk Asahi.

Jaehyuk tersenyum. Ia mengambil gelas di nakas dan membantu Asahi minum.

"Kamu ada sakit sesuatu? Ceritakan pada ayah. Sekarang, ayah ini orang tuamu kan? Ayo ceritakan" titah Jaehyuk.

Asahi menunduk.

"Bukan Asa tidak mau ayah. Tapi, sulit bagi Asa menceritakan sedetail itu" lirih Asahi.

"Singkat saja, boy. Asalkan mudah ayah pahami" tutur Jaehyuk.

Asahi tampak menunduk. Jelas Asahi bingung ingin mulai dari mana? Jaehyuk masih setia menatapnya. Jaehyuk tidak henti menatapnya Karena meminta penjelasan lebih darinya.

"Ayah, uncuk mau celita~" ucap di bungsu.

Jaehyuk menoleh.

"Iya sayang? Cerita apa? Kesini" Jaehyuk menepuk nepuk brankar Asahi. Hyunsuk dengan susah payah naik ke brankar Asahi untuk duduk. Kebetulan, brankar Asahi luas.

Jaehyuk terkekeh. Ia membantu Hyunsuk duduk dan menghadapnya. Asahi memilih tidur karena tidak mau melihat respon Jaehyuk. Bagaimanapun Hyunsuk masih kecil saat dulu, tapi anak kecil tidak pernah berbohong. Ingatan Hyunsuk itu kuat. Jadi mana mungkin ia tidak ingat?

"Kamu mau cerita apa hm?"

Hyunsuk berfikir sejenak. Jaehyuk senantiasa menunggu, siapa tau. Hyunsuk tau tentang Asahi. Pandangan Jaehyuk beralih pada Asahi yang tidur. Jaehyuk tau, Asahi tidur untuk menghindari hal seperti ini.

"Waktu kakak umull 8 tahun, uncuk inget, kakak pelnah di pukul sama ayah. Kakak pelnah di pukul pake sabuk. Telus, kepala kakak pelnah di masukin ke bak mandi, kakak pelnah mau pelgi kata bunda juga. Tapi kakak selamat. Waktu itu ayah seling siksa kakak. Uncuk ingetnya segitu aja, ayah" jelasnya.

Jaehyuk mengangguk. Tidak salah? Umur 8 tahun di siksa? Pandangan Jaehyuk sontak teralih pada Asahi yang sudah tidur pulas. Wajah anak itu pucat.

"Kakak pelnah celita ke uncuk pas di panti. Kata kakak, ingatan waktu kakak di gituin sama ayah selalu muncul di otak kakak. Itu yang bikin kakak sakit kepala telus sesak" lanjut Hyunsuk.

Jaehyuk kembali berfikir. Apa ini semacam trauma dalam? Biasanya orang yang seperti ini 17 tahun ke atas umurnya. Lah ini?! Jaehyuk benar benar tidak habis fikir dengan orang tuanya.

"Bunda kamu juga jahat?" Tanya Jaehyuk.

Hyunsuk lagi lagi berfikir.

"Ayah uncuk awal beltemu sama kak Sahi itu tidak suka sama kak Sahi. Telus di depan bunda, ayah baik ke kak Sahi. Telus kalo bunda pelgi, kakak di hukum telus padahal kakak tidak buat salah apa apa" jelasnya lagi.

"Eungh~"

Jaehyuk mengalihkan atensinya pada Asahi yang menggeliat tak nyaman.  Manik Asahi terbuka. Jaehyuk mengusak lembut Surai.

"Ayah, mau pulang"

Jaehyuk tersenyum.

"Setelah infusnya habis. Asa mau sesuatu? Kita pulangnya bisa jalan jalan" ucap Jaehyuk.

Asahi tampak berfikir.

"Asa mau jalan jalan" jawabnya.

Jaehyuk mengangguk.

"Oke, nanti setelah infusnya habis, kita jalan jalan kemana pun kalian inginkan" ujar Jaehyuk.

Asahi tersenyum. Beruntung, sangat beruntung ia di adopsi oleh sosok ayah yang sangat menyayanginya. Tidak seperti ayahnya Hyunsuk..

Rumah Sebenarnya [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora