CHAPTER 23 [END PT1]

309 24 15
                                    

Ini sudah malam. Entah ada angin apa, mereka berkumpul di taman belakang rumah Jaehyuk. Katanya, ingin melihat langit malam bersama yang penuh bintang cantik di sertai bulan bersinar. Jaehyuk duduk di tengah di antara Hyunsuk dan Asahi. Asahi bersandar pada bahu Jaehyuk. Entah, dadanya sangat sakit dan rasanya sangat sesak. Kepalanya pusing, juga pandangannya sedikit mengabur, tapi Asahi berusaha terlihat biasa saja. Anak itu mengelus-elus pelan dadanya guna mengurangi rasa nyeri.

"Ayah"

Jaehyuk menoleh. "Iya sayang?"

Asahi mengubah posisinya menjadi tidur di pangkuan Jaehyuk. Asahi menatap dalam wajah tampan ayahnya yang sudah merawatnya bahkan memberi kasih sayang yang lebih dari pada orang tuanya dulu.

Berbeda dengan Hyunsuk yang sibuk makan gulali sambil bersandar pada bahu Jaehyuk. Nadila yang sibuk merapikan puzzle mainan barunya. Haruto, Junghwan dan Jihoon sibuk bermain game di ayunan. Jadi intinya, Asahi dan Jaehyuk akan mengobrol sekarang.

"Ayah tampan ya?"

Jaehyuk terkekeh. Ia mengusak lembut surai Asahi. "Tentu, tampan seperti Asa" Jaehyuk mencubit pelan hidung Asahi.

Asahi tertawa ringian. Ia menyamankan posisi tidurnya. Namun sesuatu yang terasa perih di hidungnya membuat ia harus bangkit.

"Ada apa?" Tanya Jaehyuk sedikit cemas.

Asahi berusaha menampilkan senyumannya.

"Asa baik. Asa kebelet ayah, asa kedalam dulu ya!" Asahi berlari meninggalkan Jaehyuk yang masih terlihat berfikir. 

Asahi berlari kencang menuju toilet. Memuntahkan semua isi perutnya. Asahi menatap cermin.

Sangat pucat. Juga, mimisan? Asahi memejamkan matanya guna mengurangi rasa sakit di kepalanya. Asahi mulai membersihkan darah yang terus keluar dari hidungnya. Entah dadanya semakin sangat sakit dan sesak. Apa leukimia dan kanker hatinya semakin parah? Apakah Asahi harus menyerah detik ini juga?

Setelah selesai membersihkan darah di hidungnya, Asahi menjatuhkan tubuhnya bersandar pada wastafel. Ia mengatur nafasnya dan berusaha menormalkannya lagi. Kepalanya benar benar sakit sekarang. Entah ada apa dengan dirinya, tapi apakah Jaehyuk akan menerimanya? Jujur, jujur Asahi tidak kuat. Ini sangat menyakitkan. Asahi lelah.

"Mama... Asa kangen mama"





























Taman belakang rumah Jaehyuk semakin ramai oleh para bebannya. Bercanda. Ni author seneng bngt ye manggil Hartono sama si sapi bebannya Jaehyuk. Canda ye. Oke skip.

Ada Mashiho juga baru Dateng dan langsung ngajak Hyunsuk bermain ayunan di temani oleh Nadila.

Jaehyuk mengedarkan pandangannya ke sekitar, melihat Asahi yang berjalan menghampirinya. Semua berhenti bercanda dan berkumpul di karet yang sudah di gelar. Makan malam bersama.

"Wahh makanannya spesial sekali!" Seru Junghwan.

"Wah malam ini tidak akan pernah aku lupakan!" Sambung Jihoon.

Jaehyuk tersenyum. Mereka mulai menyantap makanannya masing masing. Canda tawa mereka lalui. Asahi menatap orang orang di sana satu persatu. Hatinya berat untuk meninggalkan. Tapi dirinya sudah lelah.

Asahi merindukan mamanya. Akankah Asahi mengikuti mama nya dan meninggalkan Jaehyuk? Apa Asahi akan bertahan demi Jaehyuk dan tersiksa oleh penyakitnya?

Setelah selesai makan malam, mereka membereskannya. Junghwan dan Jihoon kebagian cuci piring.

Setelah semuanya beres, mereka duduk melingkar di karpet tersebut. Asahi menatap satu persatu di antara mereka dengan mata berkaca kaca.

Rumah Sebenarnya [END]Where stories live. Discover now