CHAPTER 21

284 23 23
                                    

"WEEEEE MAAAA WEEEEE TELLL AATTTT MAAAA WEEEEEE!!"

Yoshi menggendong bocah berusia 1 tahun itu kesana kemari. Benar ternyata. Yoshi mengadopsi bocah itu:) BUKAN YOSHI YANG MAU!! Tiba tiba orang tuanya yang meminta. Ucapannya bukan main. Oh astaga Yoshi akan kesulitan bekerja jika begini caranya.

"Itu anaknya nangis tenangin kenapa si, Yosh" ucap Bangchan.

"AYAH IH! Bantuin apa susahnya si, kan ini kali pertama gendong bocah. Mana bocahnya bocah kematian lagi" cibir Yoshi.

Bangchan tertawa. "Latihan jadi ayah, kan katanya mau nembak Ryujin. Latihan dulu jadi ayah kamunya baru nembak Ryujin" ucap Bangchan seraya menggoda sang anak.

"Walahh bapak sedeng"

"Anak setan"

"TELLL TANNNNNN!! WEEEEE TELL TANNN MAMMMM WUUUU!!!"

Bangchan tertawa kencang saat Jeongwoo memakai Yoshi sambil berteriak barusan. Oh ayolah, jika boleh Yoshi ingin membuat bocah ini ke laut.

••••

Hari sudah larut malam. Di kediaman keluarga Yoon sekarang semuanya sudah tidur pulas. Malam ini akan jadi malam paling berarti bagi Asahi. Kenapa? Karena Asahi suka jika rumah itu ramai dan bahkan ada yang menginap. Asahi suka ada temannya di rumah. Entah kapan terakhir kali dirinya ingat saat dulu Asahi menginap di rumah neneknya bersama mama dan papa nya. Tapi sekarang? Asahi kehilangan keluarganya. Tapi entah kenapa Asahi nyaman dengan Jaehyuk.

Jaehyuk. Persis seperti mendiang papa nya. Sifat posesif nya. Caranya mendidik dengan tegas, dan bahkan dari tingkah lakunya juga sangat mirip. Asahi nyaman dengan Jaehyuk. Tapi satu yang Asahi takutkan. Asahi mengingkari janjinya pada keluarga Yoon dan meninggalkan Jaehyuk.

Tapi Asahi berjanji pada dirinya sendiri, ia harus semangat untuk sembuh karena selama ini Jaehyuk sudah berjuang melakukan apapun untuknya agar dirinya bisa sembuh. Jadi, Asahi harus berjuang kan? Jaehyuk orang baik. Dia tidak boleh sedih atau bahkan menangis atau bisa mendapat luka. Asahi benci jika ayahnya menangis di depannya.

Hingga pagi tiba. Kini keluarga Yoon belum ada yang bangun, kecuali Jaehyuk. Ia si bangun pagi karena harus bekerja. Bekerja si Jaehyuk bisa saja datang siang. Jadi ia memilih membangunkan para bebannya dulu di kamar lantai 3 kamar paling ujung. Siapa lagi kalau bukan Junghwan dan Haruto:)

Beban keluarga. Canda.

BRAK!

"BABI NGEPET!"

"ANJING"

Jaehyuk diam saat melihat Haruto dan Junghwan sudah bangun. Jaehyuk menghela nafas panjang.

"Mandi sana. Ini sudah jam berapa kalian tidak mau bersekolah? Bangunkan Jihoon dan anak anak yang lain." Titah Jaehyuk.

"Kakak mau kemana emangnya?" Tanya Junghwan.

"Ngelonte. Ya kerja lah"

Frontal banget tu mulut jae:)

"Oh kirain mau ngamen. Yaudah si, iya. Baru juga jam tu--ANJING TONO JAM TUJUH BISA DI HUKUM KITA!!" Teriak Junghwan yang langsung berlari ke arah kamar mandi sedangkan Haruto masih ngelag.

"Sekolah kak?" Tanya Haruto.

"Bukan. Mulung" jawab Jaehyuk sembari meninggalkan Haruto sendiri.





























"Hwannn! Itu belum bersih sebelah sana!"

"Berisik Jihoon anjeng bantuin kek" kesal Junghwan.

Iya benar. Mereka mendapat hukuman membersihkan Toilet sekolah gara gara telat. Kalau Jihoon si jangan di tanya ya, anak itu sudah datang tepat waktu di anter Jaehyuk tadi bareng para bocil. Jadi ya Junghwan sama Haruto mah nikmatin hukumannya Bae sendiri.

Rumah Sebenarnya [END]Where stories live. Discover now