05 Juni 2023

4 1 0
                                    

Happy Reading💓

.
.
.
.

Menikmati sapaan sinar matahari di depan kelas sudah menjadi kebiasaan Anggun. Disela - sela 15 menit jam istirahat, ia selalu menyempatkan menikmati sinar matahari di depan kelasnya. Sensasinya sejuk, hangat dan segar. Selain itu, ia dapat menikmati hijaunya dedaunan di sekitar kelas.

"Anggun, ini kamu, kan?"

Gadis itu menoleh, ada Aldi dan pastinya ada Rega juga.

"Bukan Al, ini Jeon Somi."

"Wah, kudu salaman nih, salken Aldi." Aldi menjulurkan tangannya.

"Ish, iya ini Anggun. Udah kenal juga pakai nanya."

Aldi membalasnya dengan cengiran, lalu meninggalkan Anggun.

"Rega,"

Laki-laki itu berhenti, dan menghampiri Anggun. Dia menunggu Anggun lanjut berbicara.

"Kemarin benar kamu yang kirim pesan ke aku pakai nomor lain?"

Rega diam, menatap Anggun sejenak.

"Anggun, kamu belum baca 5 buku karya penulis favorit ku. Maaf, aku ga bisa jawab."

Anggun melengos, lalu menatap Rega datar.

"Rega, sebenarnya maksud kamu apa si?"

Rega menaikan bahu, lalu meninggalkan Anggun yang kebingungan.

....

Jam istirahat kedua, Anggun menuju ke perpustakaan untuk meminjam buku karya penulis favorit Rega. Gadis itu terlanjur ingin tahu kenapa Rega bersikap aneh.

Hari ini dia meminjam dua buah buku. Buku pertama tentang perjalanan hidup si tokoh yang yatim piatu, buku kedua berkisah anak desa yang disekolahkan seseorang sehingga menjadi orang hebat. Anggun harap dalam seminggu ia bisa menyelesaikannya.

"Wah, kamu tertarik dengan hal misterius rupanya." cletuk pustakawan sambil men-scane kode buku.

Seolah menangkap rasa bingung Anggun, ia kembali berbicara, "Abaikan yang saya ucapkan," Ia tersenyum, lalu menyerahkan dua buku tadi, "Selamat berpetualang." tandasnya, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Anggun segera berlalu, ia memilih duduk di dekat jendela perpustakaan lalu mengeluarkan ponsel. Dia mengetik pesan kepada Rega.

Rega, aku turuti mau mu
5 buku karya penulis favorit mu akan segera aku baca

Setelah mengirim pesan itu, Anggun segera kembali ke kelasnya.

...

Keesokannya harinya, saat jam istirahat Anggun berjalan bersama Fani menuju kantin. Fani melongo mendengar cerita Anggun soal Rega, Anggun tidak heran dengan reaksi Fani.

"Terus kamu tanggepin?"

Anggun mengangguk.

Fani menghela nafas, "Dah ga usah ditanggepin, itu aneh nggun, cuma main-main belaka."

"Aku sadar itu aneh, tapi kenapa rasanya ada hal yang dorong untuk cari tau maksud Rega itu apa."

Fani berfikir sejenak, ia lalu menepuk bahu temannya, "Oke, kalau gitu cerita ke aku kalau gimana-gimana ya?"

|30DWCNPC2023| Wind After The AshWhere stories live. Discover now