08 Juni 2023

5 0 0
                                    

Happy Reading 💓
.
.
.
.
.

.

Siang hari matahari terik, angin berhembus memainkan daun pohon belimbing serta menebarkan aroma bunganya. Sabtu siang itu, Anggun dan Fani duduk di depan teras rumah Fani. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Anggun larut dalam dunia fiksi, dan Fani fokus pada sulamannya. Fani menyulam di atas sebuah handuk kecil berwarna biru. Ia menyulam beberapa inisial huruf, lalu sebuah emoji senyum.

Dari dua buku yang dipinjam Anggun, tersisa setengah halaman dari buku kedua. Dua hari lagi ia harus mengembalikannya.

Pendapat Rega tidak benar, Anggun tidak tertarik terjun ke dunia teknologi. Tapi ia kagum, akan ilmu itu melalui novel tersebut.

"Anggun, norak ga si sulaman ku?"

"Engga Fan, bagus."

"Oke, semoga Aldi suka."

Hadiah itu untuk Aldi, besok laki-laki itu akan berulang tahun. Tidak ada pesta ulang tahun di rumah Aldi, tapi rencananya besok mereka akan mengajak laki-laki itu bermain.

Aldi si kupu - kupu sosial memiliki sifat cepat akrab dengan orang baru. Terkadang sifat ramahnya itu disalah artikan sebagai tanda "suka" Dan kini Fani terkena itu. Ia terbawa perasaan pada Aldi, sebenarnya sudah lama, sejak awal kelas 10.

Gadis itu memilih memendamnya. Apalagi ketika ia tahu bahwa Aldi sedang dekat dengan cewek lain, ia semakin rapat menyembunyikan perasaannya.

Anggun tahu akan hal itu, sayangnya Fani meminta Anggun supaya tidak mengungkitnya. Biarlah hilang terbawa air. Nyatanya tidak semudah itu, semakin hari Aldi istimewa dimata Fani.

Niat hati ingin move on, tetapi Fani tidak pernah bisa mengabaikan Aldi. Ketika Aldi memintanya menonton dia sedang bermain basket, Fani tetap menurutinya. Ketika Aldi tampil di alun-alun, Fani menghampiri Aldi.

"Nggun, Rega gimana?"

"Masih aneh," jawab Anggun tanpa mengalihkan fokusnya dari buku.

"Masa?"

Anggun tidak menjawab, "Tapi akhir-akhir ini dia mulai mencari ya."

"Ya itu karena hukuman dari bu Afia, jadi harus diskusi bareng." bela Anggun.

Presentasi materi matrik empat hari lalu berjalan lancar, kini Anggun bisa bernafas lega.

"Hi Anggun!"

Gadis itu mendongak, melihat siapa yang memanggil namanya.

Gina

Tetangga Anggun yang berbeda sekolah. Anggun berdiri, lalu menghampiri Gina, "Ada apa Gin?" raut wajah Anggun sedikit tidak suka Gina menghampirinya. Ada luka tersembunyi yang belum sepenuhnya sembuh.

"Aku mau pinjem buku Kisah Inspiratif Si Anak Rantau. Kata mas Saga buku itu ga ada di kamar kamu, terus aku disuruh ketemu kamu di rumah Fani."

"Oh, buku itu lagi di pinjem Cika, nanti sore kamu ke rumahku."

Gina mengiyakan, lalu dia mengikuti Anggun.

|30DWCNPC2023| Wind After The AshOù les histoires vivent. Découvrez maintenant