16 Juni 2023

2 0 0
                                    

Happy Reading 🤍🌹

Selepas berkeliling bazar komik bekas, keempat orang itu memutuskan mengisi perut di sekitar alun-alun. Mereka membeli corndog, keripik singkong, dan es jeruk.

Sore hari alun-alun mulai ramai. Saat ini lapangannya sedang digunakan untuk pertandingan sepak bola, Anggun mengira itu adalah pertandingan anak SMA. Di sisi lain alun - alun dipenuhi pedagang, lalu bangku di sekitar alun-alun ramai oleh masyarakat sekitar bersantai sembari mengobrol. Oh tidak lupa beberapa orang juga sedang berolahraga ringan.

Semilir angin sore menerpa, langit perlahan berubah warna menjadi oranye. Suara tawa dan seruan orang sekitar berpadu dengan klakson dan suara kendaraan, semua menyatu. 

"Ngomong-ngomong soal warna oranye, aku dulu pernah kepikiran buat sarung bantal gambar Hanayori Sayuri, dia waifu aku," cetus Aldi, lalu dia menertawakan dirinya sendiri.

"Yeee dasar wibu akut," ejek Fani.

"Biarin, kan cintanya ke kamu." balas Aldi telak, Fani bungkam salah tingkah. Untuk mengalihkan rasa tidak enak itu, Fani mengajak mereka menyewa sepeda ontel lalu berkeliling alun-alun.

Mereka berboncengan seperti pasangan saat pergi ke bazar komik. Sepeda ontel sekali sewa 5000/30 menit. Rega dan Aldi mengambil arah berbeda, Rega mengambil arah barat, Aldi arah timur.

"Udah siap Nggun?"

"Iya Ga,"

Rega menarik tangan Anggun supaya melingkar di perutnya. "Pegangan, ya."

"Ish malu." protes Anggun. Dia tidak terbiasa menjadi pusat perhatian di tempat umum.

"Ya udah pakai masker deh," Rega turun dari sepeda, setelah memarkirkannya dia pergi sebentar mencari penjual masker terdekat. Tidak sampai 5 menit Rega kembali dengan membawa 2 buah masker KF94 berwarna matcha.

"Nih dipakai, nanti harus pegangan supaya aman."

"Terima kasih Rega. Lucu deh belinya warna matcha,"

Rega tersenyum, lalu mengusap pucuk kepala Anggun, "Soalnya Anggun cantik kalau pakai warna matcha."

"Bisa aja, yuk ah keliling alun-alun, keburu waktu sewanya habis."

Mereka mengitari alun-alun, sesekali mereka bernyanyi bersama. Lalu tertawa kala tidak hafal lirik, ataupun tidak kuat dengan nada tinggi. Kadang Rega mengayuh sepeda ontel dengan cepat, lalu pelan.

"Ga, coba bunyikan lagi loncengnya!"

Kring... kring... Kring

Anggun tersenyum, suasana sore ini begitu tenang. Ia menatap langit yang mulai hadir warna ungu, bulan mulai tampak.

"Anggun, kamu lagi lihat apa?"

"Lihat bulan Ga, bagus walaupun masih belum jelas."

Rega menghentikan sepedanya, "Ayo kita nikmati langit Nggun."

Mereka duduk di bangku, sepeda ontel sewaan persis diparkirkan di depan mereka.

"Cantik banget Ga langitnya!"

"Kamu mau lihat benda langit setiap hari? Bahkan lebih dari satu?" tanya Rega.

Anggun mengangguk antusias. Dia mau, ingin sekali. Benda langit dengan misteri dan keunikannya.

"Ke planet Saturnus yuk?" putus Rega.

Anggun tertawa terbahak-bahak, "Kenapa ke sana? Kita naik apa coba?"

"Karena di sana banyak benda langit, gampang tinggal aku buat mimpi kita lagi di planet Saturnus."

Anggun berdecak, "Nanti kalau aku sadar lagi mimpi gagal dong rencananya."

"Ya kamu usahakan jangan sadar itu mimpi," bela Rega.

"Okelah, mari percayakan pada Rega."

Sore itu berakhir indah, senja sempurna dengan orang istimewa.
...

Bersambung

Tema : Buat tulisan yang mengandung 3 kata ini : sarung bantal, planet Saturnus, sepeda ontel. Kata - kata harus persis.

|30DWCNPC2023| Wind After The AshDonde viven las historias. Descúbrelo ahora