13 Juni 2023

3 0 0
                                    

Happy Reading 🤍🌹
.
.
.
.

Mereka segera ke kelas, biarlah besok mereka mendapat hukum apa karena tidak masuk kelas beberapa jam. Setibanya di kelas, Anggun melongo, teman - temannya sibuk sendiri. Lalu gadis itu melihat ke meja guru, lalu ke papan tulis, tidak ada tanda-tanda guru masuk dan tugas.

Yash Jamkos!

Dia menghampiri Fani, lalu ikut tenggelam dalam obrolan para gadis.

"Eh Anggun, dari mana aja kamu?"

"Dari perpustakaan."

"Yee abis apel sama Rega, ya?" anak perempuan di samping Fani berceletuk.

Anggun tersenyum kalem, tidak ingin membenarkan ataupun menyangkal. Saat jam istirahat kedua, dia dan Rega pergi ke perpustakaan. Mereka masuk ke dunia mimpi, sebelum itu Rega sudah menjelaskan tentang kemampuannya membuat kejadian dalam mimpi.

Rasa kesal Anggun hilang, kini dia dapat tersenyum lega. Sikap Rega juga berubah, dia lebih terbuka dan banyak bicara.

Tadi, ketika di perpustakaan, Rega meminta maaf terlebih dahulu. Dia minta maaf karena sudah menjadi pengecut yang tidak berani berhadapan langsung dengan Anggun, meminta maaf karena sudah menguji kesabaran gadis itu sekaligus mempermainkan perasaan Anggun dengan sikap anehnya.

Dia mulai bercerita awal mula mendapatkan kemampuan menciptakan mimpi. Anggun tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Rega.

Empat tahun lalu, saat mereka kelas 8 SMP, ketika mengikuti lari maraton tingkat SMP se-kabupaten. Rega beristirahat sejenak di tepi lintasan, dia mengambil botol air minum yang disediakan oleh panitia. Rega berjalan beberapa meter menuju sebuah toko bunga di dekatnya. Di sana dia melihat bunga lily berwarna biru. Laki-laki itu tertarik, kemudian menyentuh lily tersebut.

Kepala Rega pening, sejenak objek di sekitarnya berpura-pura dan berubah warna. Dia duduk, mencoba meredakan pening. Saat itu, kebetulan Anggun lewat, Rega melihatnya, gadis dengan kacamata pink, rambut dikucir satu tinggi sehingga menampilkan leher jenjangnya. Rega terpesona, dia jatuh kepada Anggun, at the first sign.

Setelah Anggun hilang dari pandangannya, rasa pening hadir kembali. Tanpa Rega sadari, pemilik toko bunga telah berdiri di depannya. Dia berkata, Rega telah mendapatkan kemampuan menciptakan mimpi karena menyentuh bunga lily biru. Rega tidak percaya, tetapi pemilik toko bunga tersebut meyakinkan Rega dan memberikan sebuah buku, kertasnya sudah menguning, sampulnya pun sudah lecek.

Pemilik toko bunga menjelaskan arti bunga lily biru, yaitu :
1. Kepercayaan diri kalau ada kekuatan yang lebih tinggi.
2. Percaya, setia, suci.

Pemilik toko itu berkata Rega mendapat kekuatan karena, dia menemukan gejala Rega telah menerima kekuatannya. Rega pening ketika menyentuh lily biru, saat melihat Anggun dia pening kembali. Pemilik toko bunga menebak, pasti Rega belum pernah jatuh cinta. Tebakannya benar, maka sudah pasti Rega mendapatkan kekuatan itu.

Ketika energi dari lily biru merasuki jiwa suci Rega, kemudian gejolaknya mereda karena fokus Rega teralih kepada gadis berkacamata pink melintas di hadapannya. Rega dengan sempurna telah menyatu dengan energi lily biru, lalu terbentuklah kekuatan menciptakan mimpi. Kekuatan yang tercipta dari ketulusan Rega patuh pada orang tuanya, kesucian hati Rega yang belum terkontaminasi cinta, rasa rendah hati dan tidak sombong, tulus, tulus, tulus ada dalam diri Rega. Anak tulus itu, kini akan diuji.

Buku dari pemilik toko bunga tadi berisi penjelasan tentang kekuatan Rega. Bagaimana cara bekerjanya, dan hal penting lainnya.

Seperti ditakdirkan oleh Tuhan, Rega bisa mengetahui nama Anggun karena sepupunya —Serena— berkenalan dengan Anggun saat maraton. Selama 2 tahun, Rega menanti kabar Anggun dari media sosial, dia tidak mengirim pesan, dia tidak mau orang tuanya tau. Rega dilarang keras pacaran, orang tua Rega takut pikiran anaknya terganggu. Walaupun Rega tau sekedar mengajak Anggun berkenalan tidak apa, tapi dia takut tidak bisa mengendalikan rasa di hatinya.

Saat memutuskan lanjut ke sekolah yang sama dengan Anggun, Rega harus bernegosiasi dengan kedua orang tuanya. Hal ini dikarenakan orang tua Rega sudah memilih ke mana Rega akan melanjutkan SMA. Rega menolak keinginan mereka, sebagai gantinya, Rega harus masuk 10 besar lalu dia harus kuliah di luar negeri. Laki - laki itu menyanggupi, dia bisa memanfaatkan waktu SMA untuk mengenal Anggun. Dia ingin lebih dekat dengan Anggun, ingin mengenalnya, sudah cukup memantau dari media sosial seperti pengecut, harus ada perubahan walau sedikit.

Setelah bercerita demikian, Rega menambahkan penjelasan kenapa Anggun harus membaca 5 buku karya penulis favoritnya. Supaya Rega dapat terhubung ke Anggun lewat mimpi, harus ada media yang pernah disentuh Rega, buku penulis itulah medianya. Selain itu, supaya Rega bisa lebih mengenal Anggun melalui review setiap Anggun selesai membaca.

Alasan Rega bersikap aneh pun terungkap. tiba -tiba manis, tiba-tiba dingin, tiba - tiba peduli, ternyata Rega sedang berusaha lebih dekat dengan Anggun, dia sadar waktu bertemu Anggun di sekolah akan cepat berlalu.

Anggun antara percaya dan tidak percaya setelah mendengarkan semua penjelasan Rega. Terutama di bagian konsekuensi menyentuh bunga lily biru. Berkali-kali dia bernegosiasi dengan logika dan hatinya, dapatkah penjelasan Rega di percaya? Dapatkah dia melanjutkan rasa pada Rega.

...

Bersambung

Tema : Buat cerita diawali dengan kalimat terakhir cerita hari ke-6

|30DWCNPC2023| Wind After The AshTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon