12 Juni 2023

527 150 67
                                    

|| Day 12 || 2900 words ||

| Pilih salah satu fabel di Indonesia. Recreate dengan latar waktu tahun 2075 |

| Modern Fable, Dystopia |
|| Misi untuk Kucing ||

Januari, tahun 2075, Kerajaan Rimba kembali mengirimkan para agen penyusup ke Belantara Manusia—sepasang kucing, selusin burung berkik dan burung potoo, tiga ekor bunglon, tiga tupai, sekawanan lebah, dan seekor jaguar

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Januari, tahun 2075, Kerajaan Rimba kembali mengirimkan para agen penyusup ke Belantara Manusia—sepasang kucing, selusin burung berkik dan burung potoo, tiga ekor bunglon, tiga tupai, sekawanan lebah, dan seekor jaguar. Objektif penyusupan tahun ini: cari informasi perihal bangkitnya para manusia berprofesi pemburu dan gagalkan proyek mereka.

"Akhirnya kita dikirim juga tahun ini," bisik Leon, si kucing jantan putih belang cokelat. "Barangkali ini akan mengakhiri persekusi kaum kucing."

"Jangan naif, Leon," tukas Laura, kucing betina putih yang menjadi partnernya. "Kaum kita dipersekusi karena dulunya kita sekutu manusia. Satu-satunya alasan kita dikirim dalam misi tahun ini adalah misi bunuh diri—Raja Rimba butuh sepasang kucing untuk jadi umpan untuk ditumbalkan demi keberlangsungan misi ini."

"Kau harus lebih optimis seperti ibumu, Laura."

"Ibuku masuk RSJ, Leon."

"Karena tak seorang pun mempercayainya. Tapi aku percaya." Leon mengangkat dagunya percaya diri. Ekornya bergoyang kanan-kiri. "Ibumu memang pendongeng andal—setiap kisah yang keluar dari mulutnya adalah kebohongan yang dibuat untuk menghibur. Tapi menurutku, pasti ada kebenaran di dalamnya."

"Ibuku menyebar kebohongan bahwa umat manusia itu dulunya budak kucing. Kau kira ada kebenaran di dalam semua kalimat konyol itu?" Laura mementung kepala Leon dengan cakar depannya. "Mimpilah terus!"

"Tapi ada satu kisahnya yang menurutku benar!" Leon menyergah. "Kisah tentang leluhur kita yang mengalahkan Raja Rimba paling pertama. Leluhur kita kala itu menantang Raja Rimba I bahwa dia mampu mengecoh anjing-anjing pembelot yang berpihak ke manusia. Raja Rimba I menertawakannya dan berkata bahwa dia akan makan kotoran si leluhur kalau benar berhasil. Dan dia berhasil mengecoh anjing dan manusia untuk saling bunuh! Tapi, leluhur kita itu takut kalau hari itu Raja Rimba I makan kotorannya, mungkin esoknya si raja akan memakan ekornya, lalu esoknya lagi kakinya, kemudian badan dan kepalanya. Itu masuk akal. Kau tidak bisa memberi seekor singa satu pun bagian tubuhmu—mereka akan minta tambah. Maka, sejak itulah kita para kucing selalu mengubur kotoran kita di pasir untuk meneladani nenek moyang yang takut kotorannya dimakan singa."

"Cerita tolol." Laura mendesis, meski dirinya sendiri cukup bangga dan percaya dengan cerita ibunya yang satu itu.

"Hei. Buktinya, Raja Rimba sekian generasi selalu dendam pada kita—aku yakin itu juga salah satu alasan mereka mempersekusi kita."

"Leon, diamlah. Sebentar lagi giliran kita menghadap Raja Rimba."

Begitu tiba giliran Leon dan Laura menghadap Raja, Damnatio sang Singa segera saja mengeluarkan ejek-ejekan seperti yang selalu dilakukan pendahulunya.

OracularNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ