CHAPTER 03

128 16 4
                                    

Happy Reading🔥

"Apa yang sedang kau pakai ini, Cathy?" Aku melongo mendengar pertanyaaan yang diajukan Lelena.

"Memang ada yang salah dengan pakaianku?" tanyaku dan itu disambut dengan anggukan semangat.

"Tentu saja. Kau itu akan melakukan interview kerja. Jadi jangan menggunakan pakaian seperti itu." Aku tertawa ketika ringisan keluar dari bibir Lelena dan itu karena ulah Mallica.

"Jangan dengarkan Lena, Cathy! Pakaianmu sudah pas."

"Kau ini bagaimana, Lica. Pakaian itu terkesan sederhana untuk posisi karyawan sekalipun. Apalagi ini di Castleyur."

"Lalu apa Cathy harus berpakaian seksi? Ayolah, Cathy itu tidak sama denganmu yang suka memakai baju-baju seksi."

"Tapi meskipun begitu tetap saja Cathy harus memberikan kesan yang menarik."

Aku sampai pusing sendiri mendengar perdebatan mereka tentang pakaian yang aku gunakan. Tanpa memperdulikan kedua orang itu aku kembali melanjutkan langkahku yang tertunda karena pertanyaan Lelena tadi dan memutuskan untuk membuat sarapan. Tentu saja untuk kami bertiga karena kedua sahabatku itu memutuskan untuk menginap.

"HAI SEMUA!" Aku yang sedang menyiapkan teh hijau tersenyum saat mengetahui siapa yang berteriak itu.

"Hei bisakah kau tidak berteriak, Vin?"

"Suaramu itu hanya cocok untuk melakukan rap saja. Jadi jangan mencoba untuk melakukan panggilan harmonisasi sopran."

"Kalian berdua terlalu berisik."

Aku hanya tertawa karena Mallica dan Lelena yang menyerukan sanggahan tidak terima. Aku melanjutkan untuk membuat menu sarapan dan melirik Vinny yang sudah berada di dapur.

"Pagi si cantik Cathy!"

"Pagi juga. Apa kau tidak bekerja hari ini?" tanyaku seraya membalikan badan dan memberikan senyumku.

"Aku libur hari ini, makanya aku kesini ingin mengajakmu jalan-jalan."

"Maafkan aku, Vinny! Aku tidak bisa pergi hari ini." Aku menatapnya dan dia mengangguk.

"Aku tahu. Tapi apa kau ingin pergi, Cathy?"

"Tentu saja, Vinny. Hari ini dia ada interview kerja di Castleyur."

"CASTLEYUR?"

Bukan hanya aku yang kaget, tapi Mallica dan Lelena ikut kaget dengan pekikan keras Vinny. Aku meringis saat dengan santainya Lelena melayangkan pukulan pada kepala Vinny dan disambut tidak terima sepupuku itu.

"Sialan kau, Lena!"

"Makanya jangan berteriak."

"Ya maaf! Aku itu hanya terkejut saja saat Lica mengatakan Castleyur." Aku hanya diam menyaksikan percakapan ketiga orang ini seraya memakan sarapanku dengan tenang.

"Hah? Apa Cathy tidak memberitahumu kalau dia diterima di Castleyur dan siap untuk melakukan interview kerja hari ini?"

Dapat aku saksikan tatapan kesal Vinny. "Cathy, kenapa kau tidak mengatakan apapun padaku? Apa aku sudah tidak dianggap sepupu lagi?"

Aku hanya menghela nafas. Jika aku meladeni ini, maka bisa dipastikan aku akan terlambat karena harus menjelaskan segalanya pada Vinny. "Sudahlah, Vin. Sekarang itu sudah tidak penting lagi untuk dibahas. Lebih baik sekarang nikmati sarapan kalian dengan tenang," jawabku.

"Tapi bukannya aneh ya kalau kau diterima di Castleyur, Cathy."

"Apanya yang aneh?"

"Tentu saja bagiku ini aneh, Lica, karena seingatku Castleyur tidak membuka lowongan kerja."

"Tidak membuka lowongan? Vinny, kau jangan bercanda!"

"Lelena Venny Ann, aku tidak bercanda. Jika Castleyur membuka lowongan, pasti sebagian temanku sudah melamar pekerjaan disana."

Mulai detik ini aku memikirkan ucapan Vinny yang cukup masuk akal.

See you next chapter 👋

Lüste on LoveWhere stories live. Discover now