CHAPTER 12

137 13 29
                                    

Happy Reading 🔥

Cathy sedikit kesal karena sepupunya itu menyeretnya untuk ikut ke pesta yang diadakan Castleyur. Harusnya tadi dia sembunyikan saja undangan itu agar tidak terlihat Mallica. Namun sekarang semuanya sudah terlanjur dan mau tidak mau Cathy harus ikut.

"Syukurlah jika ternyata kau juga diundang, Cathy. Jadi aku memiliki teman disana." Kalimat itu sudah 4 kali diucapkan Vinny padanya. Sungguh sangat mengesalkan jika seperti ini. Padahal dirinya sudah memiliki rencana malam ini.

Apa kalian ingin tahu apa rencananya? Rencana yang dimaksud Cathy disini adalah menonton film horor The Pope's Exorcist, The Conjuring 2 dan Insidious.

Apa ada diantara kalian yang suka juga dengan film yang di download Cathy ini? Disarankan nontonnya malam biar merasakan seperti ada yang ikut menemani.

Ingin rasanya Vinny tertawa karena mendengar gerutuan sepupunya yang cantik itu. Dirinya hanya mengangkat bahu saat pandangan Cathy sangat tidak enak dilihat itu kini menatapnya. Kembali berbagai macam umpatan terdengar dan kali ini untuk Mallica karena sudah melihat undangan itu.

Oh ayolah! Apakah ada yang salah seandainya Cathy datang ke undangan pesta yang diadakan Castleyur? Bukannya wajar saja sepupunya ini ikut mengingat dia adalah salah satu karyawan disana.

Namun bila mengingat jika baru berapa lama Cathy bekerja memang sungguh aneh. Namun yang paling penting bahwa sekarang ada Cathy bisa menemaninya.

Mobil putih itu tiba gedung Castelyur. Cathy turun dan diikuti Vinny yang menyerahkan kunci mobilnya ke seorang pria yang mendekat. Cathy tidak ingin tahu sebagai apa pria itu, sebab dia masih merasa kesal-sekesal-kesalnya. Itu terbukti dari bibir yang mengerucut yang andai dilihat para pria malah ingin mengecup karena gemas.

Vinny menoleh saat Cathy hanya diam ketika dia tarik tangan milik sepupunya itu. Cathy hanya menggeleng ketika ekspresi bertanya yang melalui tatapan mata Vinny padanya. Vinny yang bersemangat dan Cathy yang sangat malas. Sudah bisa diketahui bagaimana perbandingan mereka.

"DJ Vin!" Cathy dan Vinny serempak melihat siapa orang yang sudah memanggil itu dan ternyata seorang pria yang jika dilihat dari penampilannya tampaknya sama seperti Vinny, yaitu seorang DJ.

"DJ Dyon!" sapa Vinny. Tahu arti tatapan itu Vinny pun berdehem. "Kenalkan dia adalah sepupuku, namanya Alexa Cathy Olivie." Meskipun masih merasa kesal, Cathy tetap mengulurkan tangannya.

"Sebenarnya aku ingin mengobrol lama. Tapi aku harus tampil dulu,"

"Baiklah. Karena setelahmu giliranku yang akan mengisi list selanjutnya."

Cathy sedikit menampilkan senyumannya saat pria itu pergi meninggalkan mereka. Vinny yang gemas karena gerutuan Cathy belum kunjung selesai pun mencubit pipi sepupunya itu dan disambut pekikan sakit dari bibir mungil Cathy.

"Kau sungguh menggemaskan, Cathy. Jika saja aku pria, sudah lama kau jadi istriku," jawabnya dengan tawa yang membuat Cathy semakin kesal.

"Aku membencimu!"

"Aku juga mencintaimu, Cathy!"

***

Spincy memejamkan matanya saat merasakan getaran asing ketika menatap tawa dua wanita yang disana. Rasanya sungguh aneh tapi mampu membuat debaran yang mengakibatkan pikiran menampilkan sesuatu yang manis dan juga terasa menggiurkan. Jeff ikut tersenyum ketika melihat ekspresi di wajah Spincy. Jangan ditanya kemana sang bos besar itu.

"Apakah dia sangat menarik?" tanya Jeff dan Spincy langsung mengangguk.

"Apa dia sangat cantik sampai membuatmu berdebar?"

Spincy tersenyum lebar dan mengangguk lagi. "Dia bukan hanya membuatku berdebar, tapi dia juga membuatku berpikir tentang indahnya pernikahan."

Pria paruh baya itu tertawa mendengar jawaban Spincy. "Benarkah? Pernikahan seperti apa?"

"Pernikahan yang-" Ucapan Spincy terhenti saat pria itu mengerjap. Kali ini bukan kekehan, namun tawa seorang Jeff Antonius yang terdengar.

"Jangan di dengar ocehanku tadi, Paman Jeff! Aku tadi sedang mengigau." Tampak sekali jika pria bernama lengkap Spincy Gelardog itu semakin malu ketika tatapan Jeff seakan tengah menggodanya. Spincy ingin menyela, namun suara dari depan membuatnya menegang.

"Halo, Paman Jeff!"

Ingin rasanya Jeff kembali menertawakan ekspresi Spincy yang sungguh lucu. Sungguh menjadi kejutan jika yang diperhatikan malah mendatangi mereka. Dirinya semakin bisa menggoda sekretaris dan juga sahabat bosnya ini.

"Selamat malam, Nona Vinny dan Nona Cathy!" sapa Jeff dan disambut senyuman meskipun ia juga melihat raut kesal yang berasal dari salah satu wanita cantik itu.

"Aku pergi dulu memantau keadaan." Spincy yang pergi membuat Cathy serta Vinny menatap heyran dengan perilaku pria itu. Jeff hanya tersenyum simpul karena dia paham jika Spincy sedang gugup.

"Aku senang melihat Nona Cathy ada disini."

Vinny agak terkejut sebenarnya. Namun kembali lagi dia menggangap hal itu biasa mengingat sepupunya ini memang salah satu karyawan di Castleyur.

Cathy menanggapinya dengan senyum. Sepertinya wanita bernama depan Alexa itu merasa cukup tenang saat melihat pria paruh baya yang menyambut para pelamar saat pertama itu ada disini.

"Aku juga senang saat melihat Tuan ada disini."

"Panggil Antonius saja, Nona Cathy!" Ketika ingin menyanggah, pria yang tidak diketahui berbisik pada Jeff dan disambut anggukan.

"Kalau begitu selamat menikmati pesta ini, Nona-nona. Maaf, saya harus memeriksa sesuatu," ucap Jeff sopan.

"Baiklah." Setelahnya Jeff pergi dan meninggalkan kedua wanita cantik itu.

Vinny memperhatikan sekelilingnya dan sangat benar dugaannya kalau saat ini sepupunya sedang menjadi pusat perhatian, terutama untuk para pria.

Dia memang mengakui jika Cathy sangat cocok dengan gaun putih selutut yang saat ini tengah dikenakannya. Apalagi gaunnya begitu kontras dengan kulit yang berwarna putih susu itu.

"Sepertinya sepupuku ini adalah ratu pestanya," goda Vinny dan disambut pandangan kesal kembali dari Cathy.

"Ratu pesta? Tidak ada yang membuktikan itu," jawab Cathy ketus.

"Benarkah? Lalu bagaimana kau menjawab pandangan para tamu disini?"

Cathy bukannya tidak tahu jika sejak memasuki ruangan dirinya sudah diperhatikan para tamu. Namun seperti biasa dia akan cuek saja. Kecantikan setiap wanita itu berbeda. Jadi tidak perlu merasa malu kalau kalian tidak merasa cantik. "Jawabannya adalah cukup kau abaikan dan nikmati pesta ini."

Vinny mengerti. Tangannya meraih dua gelas yang berisi wine yang sedang dibawa pelayan dan memberikannya kepada Cathy yang menerimanya. Meskipun sepupunya ini masih memiliki sifat lugu, namun dia juga tidak menutup diri dari yang namanya minuman beralkohol.

"Baik, tunggu aku disini. Aku harus menggantikan DJ Dyon." Vinny berkata saat melihat bahasa isyarat dari orang yang berdiri disamping DJ Dyon.

Cathy hanya mengangguk dan memilih mengambil segelas wine lagi dan mencicipinya secara perlahan sembari menikmati musik yang dimana Vinny yang sedang bertugas dibalik meja.

Namun kali ini Cathy merasa aneh, seperti ada rasa pusing yang mendera. Dia mencoba mengerjapkan kedua matanya. Dalam pandangan yang mulai kabur, Cathy melihat sebuah langkah kaki yang mengarah padanya dan setelahnya dia hanya merasakan sebuah pelukan serta bibirnya berucap,

"Magrey!"

See to next Chapter 👋

Lüste on LoveWhere stories live. Discover now