30

8.4K 452 1
                                    

Edgar yang sudah didepan kamar orangtuanya pun mengetuk pintu terlebih dahulu,walau pun itu kamar orangtuanya sendiri,Edgar masih tau sopan santun memasuki kamar seseorang walau itu kamar keluarganya

tidak hanya Edgar yang diajarkan seperti itu oleh keluarganya,dia dan saudara-saudaranya juga diajarnya tata Krama oleh orangtua mereka kepada orang lain

walau selama 24/7 jam keluarganya menunjukkan wajah datarnya masing' kecuali kalau bersama sibungsu kesayangan,sifat mereka akan berubah 360° yang awalnya datar dan dingin,menjadi sosok yang berbeda,jadi gampang senyum dan tertawa

"masuk"sahut seorang wanita dari dalam kamar

"mommy?"panggil Edgar yang memasuki kamar

"ah Edgar sayang!kenapa nak"tanya Bianca yang melihat Edgar yang ternyata mengetuk pintu tadi

Putra ke-4nya yang biasanya jarang langsung datang kekamarnya tapi semenjak kedatangan putra bungsunya,membuat dirinya sering datang kekamarnya hanya untuk melihat keadaan adik kecilnya saja

"dimana baby mo-m"tanya Edgar tapi tatapannya menatap seorang yang sedang tidur tapi nampak gelisah

"apa yang terjadi kepada baby mom"tanya Edgar langsung duduk didekat Bianca

"adikmu demam Edgar dan sedari tadi merajau tidak jelas saat tidur bahkan baby tadi juga menangis tersendu' padahal matanya masih setia terpejam "jelas bianca menatap sendu Afka yang  sangat gelisah saat tidur

"apa yang terjadi,bukannya saat Edgar berangkat sekolah baby baik' saja mom?!"ujar Edgar menatap Bianca meminta penjelasan

"sebenarnya ini juga salah baby tapi tidak sepenuhnya salah dirinya"lirih Bianca menatap Putra kecilnya

Edgar yang sangat penasaran kenapa adiknya sampai seperti ini pun senantiasa menatap Bianca dan dia yang paham pun menjelaskan semuanya kepada Putranya itu

"tapi tidak sepatutnya Abang Al membentak baby mom!!!"ujar Edgar meninggikan suaranya tidak habis pikir dengan perbuatan Abang Sulungnya setelah mendengar cerita mommynya

"Edgar juga akan menentang permintaan baby seperti Abang Al tapi Edgar pasti akan membicarakannya dengan kepala dingin,tidak sampai harus membentak baby"ucap Edgar menatap Afka yang tertidur dengan gelisah

"aku juga tau yang diinginkan oleh baby tidak akan pernah disetujui oleh kita tapi tidak harus juga membentak dirinya,lihatlah keadaannya sekarang?!Edgar tidak menyukai kondisi adik kecil Edgar seperti ini Mom"lirih Edgar menatap sendu adiknya

"mommy mengerti ucapanmu nak,tapi kau tau sendiri kakak sulungmu itu tidak pernah menyelesaikan masalah dengan kepala dingin(bicara baik')bahkan saat mommy ingin berbicara dengannya,abangmu sudah dulu beranjak dari sana"jelas Bianca menatap mata tajam Putranya(jangan tanya kenapa anak' yang dilahirkannya memiliki mata yang sangat tajam,Daddy Michele lah jawabannya)

"aku tau Mom dan sifatnya tersebutlah yang sabgat tidak Edgar sukai"ucap Edgar terus terang

"mommy tau sifat kakakmu yang satu itu sangat susah dibantah tapi dia tetap Abang sulungmu sayang"ujar Bianca mengelus tangan Edgar yang sedang menahan emosinya agar tidak memukul abangnya itu

"huh Edgar tau itu mom,dan maafkan Edgar yang tadi sedikit meninggikan suara Edgar saat berbicara dengan mommy"sesalnya menatap Bianca dan dibalas senyuman sang ibu

"Bianca"panggil seorang pria yang tak lain adalah Michele suaminya

"kenapa kamu menyuruhku cepat kembali dan apa yang terjadi kepada baby"tanya Michele memasuki kamar dan melihat ada Edgar putranya

"sebelumnya maaf kalau aku menyuruhmu cepat pulang karna ini permintaan baby,aku tidak sanggup melihatnya menangis mencari dirimu terus"jelas Bianca dan dibalas anggukan Michele

"bisa jelaskan apa yang terjadi"ucap Michele,Bianca pun menjelaskannya

setelah beberapa saat pun Bianca selesai menjelaskan apa yang terjadi kepada putra bungsunya

"hah anak itu!!!kenapa sifatnya buruk sekali"ucap Michele memijit kepalanya yang sedikit pening

"karna dia anak Daddy"sahut Edgar datar

"diamlah Edgar dan kembali kekamarmu"ucap Michele jengah dengan kelakuan putra'nya

dirinya bingung dari mana datangnya sifat' menyebalkan Putra'nya,padahal saat dirinya muda tidak memiliki sifat seperti mereka(dihh pak tua gak sadar diri bgt,pastinya turunan sifat lu dong pak gimana sih,mustahil mommy Bianca yang cantik lemah lembut punya sifat kek gitu,udah tua ajal juga udh Deket masih aja gak sadar diri)

"Yayaya dasar pak tua sialan"cibir Edgar menatap kesal Daddynya itu

"Daddy mendengarnya Edgar"ucap Michele datar,ingin rasanya dia membunuh putranya yang satu ini

Tapi sebelum dia membunuh putra ke-4nya itu,dia sudah lebih dulu pulang kepelukan tuhan karena istrinya

"aku permisi Mom,,,pak tua sialan"ucap Edgar santai tanpa memperdulikan Michele yang sudah geram melihatnya

"iya sayang istirahatlah"jawab bianca tersenyum kepada putranya

Edgar pun keluar dari kamar orangtuanya untuk istirahat,walau sebenarnya dia masih ingin bersama adik kecilnya,kalau bukan karna Michele Daddynya pasti dia tidak akan menurut ucapan pak tua itu

"dasar anak sialan,kalau kau bukan putraku sudah kubuang dari dulu"ujar Michele geram

"Kau Daddynya berarti kau juga sialan bukan?sebelum kau melakukannya kupastikan kau tidak akan melihat dunia lagi"ucap bianca terkesan menakutkan untuk didengar oleh Michele yang takut jika mode macan betina istrinya

setelah mengucapkan itu Bianca hanya diam saja tidak berniat menerima permohonan maaf Michele yang sudah keringat dingin takut tidak dikasih jatah(positif aja mungkin jatah makan)

ternyata pak tua sialan,panggilan oleh Edgar untuk Daddynya ternyata takut istri,kasian udah tua bau tanah pula, umur juga udah mau kepala 6 masih aja takut istri(bukan kepalanya yang jadi enam yah tapi umurnya yang udah mau 60 tahun)

19-06-2023

AFKA ✓Where stories live. Discover now