43

7.3K 436 38
                                    

"eughh"lirih Afka membuka matanya perlahan

Disisi lain seorang Pria tengah duduk dikursi kebanggaannya sembari memperhatikan Layar laptopnya yang menampilkan setiap sisi mansion lewat Cctv

"sudah bangun hmm"ucap seorang pria menyeringai yang memantau Afka dari cctv dikamar tersebut,pria itu ialah Arnold

"Perketat keamanan mansion Evan dan jangan biarkan Pangeran kecilku kabur"ucap Arnold penuh penekanan kepada orang kepercayaannya

"Baik Tuan"Jawab Evan setelah itu dirinya pun keluar dari ruangan Arnold

"Putramu sungguh menggemaskan Michele tapi itu dulu sekarang dia adalah milikku"ucap Arnold menatap Afka yang kelihatan bingung dikamarnya

disisi Afka

"Bangsat!!!Kalau ujung' nya bakal diculik kayak gini gue gak akan coba' kabur anjing"gumam Afka kesal tapi didalam lubuk hatinya ada rasa cemas dan takut pada dirinya

"Daddy tolong Afka"lirihnya dalam hati

"Gue harus kabur!!!sebelum om sialan itu tau gue udah sadar"batin Afka menatap sekeliling kamar tersebut

"Mau kabur kemana pangeran kecil ayah tidak akan membiarkan kamu pergi kemanapun bahkan menemui keluarga lamamu"ujar Arnold yang sedang memantau kegiatan Afka dari ruangannya melalui cctv

Keadaan mansion Canosta saat ini,,,

Disaat yang lainnya sudah duduk di kursinya masing2 tapi tidak dengan sibungsu kursi pemuda itu masih kosong yang berada disebelah mommynya

"dimana cucu bungsuku Michele"ucap Opa Gio yang menyadari jika hanya sibungsu saja yang belum menempati kursinya

"Kalian tidak ada yang membangunkan adik kalian"tanya Michele yang dibalas gelengan Putra'nya

"Al tadi sudah mau membangunkan baby Dad tapi pintu kamarnya masih terkunci jadi Al pikir,baby masih tidur makanya tidak Al bangunkan"ucap Al yang diangguki pelan oleh Michele

"Kalian makanlah dulu,aku akan mengecek apa baby sudah bangun atau tidak"ujar Bianca kepada keluarganya

"Baiklah sayang,bangunkan Cucu bungsu mommy hmm"ucap Oma Carlotta

Bianca pun mengangguk saja sebagai jawaban kemudian dirinya pergi menuju kamar sibungsu

Tapi tanpa mereka sadari ada seorang pemuda yang saat ini menatap bingung kemereka semua"siapa?yang kalian maksud?!pemuda itu yang tidak lain adalah Edgar

"Siapa"ucapnya yang membuat keluarga itu menatap kearah dirinya

"apa maksudmu boy"tanya Michele bingung dengan penuturan Edgar

"Bungsu keluarga ini?bukankah Gilbert bungsu kita?"tanya Edgar lagi yang membuat mereka terdiam,mereka melupakan jika saat ini mereka bersama Edgar

"Jawab"ujar Edgar yang membuat mereka bungkam

"Pemuda itu siapa"ucap Edgar menatap datar Keluarganya,selama ini pemuda itulah yang menjadi pikirnya,yang tidak lain adalah Afka,kenapa dia selalu melihat Afka selama seminggu ini diantara mereka

"Dia adalah..."jawab Michele menggantung kata'nya membuat Edgar bingung dan penasaran

"m-mas hikss baby hilang!!!d-dia tidak ada dikamarnya hikss"tangis Erala menghampiri keluarganya dimeja makan dengan wajah sembabnya

"Jangan bercanda Bianca!!!apa kau sudah mencarinya benar' dikamarnya"tanya Michele menatap Bianca tanda tanya

"aku tidak bercanda mas!!!b-baby baby hilang hikss"tangis Bianca pecah,takut hal tidak' terjadi kepada Afka

"Cepat Cari cucu bungsuku Sialan!!!"perintah Opa Gio tidak terbantahkan

Para bodyguard dan maid pun langsung mencari keberadaan Tuan muda kecilnya begitu juga anggota keluarga lainnya

"a-afka hikss kamu d-dimana nak"tangis Erala pilu khawatir dengan keadaan sibungsu

"tenang sayang tenang baby akan baik' saja"ucap Oma Carlotta menenangkan Bianca yang menangis histeris didekapannya

"t-tidak hikss putra b-bungsuku mom hikss baby a-afka"bianca yang benar' syok tidak mendapati Afka dikamarnya pun jatuh pingsan didekapan Oma Carlotta

"Bianca,Kak,mommy!!!"ucap oma Carlotta,Clarissa dan Lia khawatir saat melihat Bianca tidak sadarkan diri

"Kak Bianca bangun kak"ucap Clarissa khawatir dengan keadaan Bianca

"Abang Al tolong m-mommy mommy pingsan"teriak Lia memanggil Al yang berada tidak jauh dari mereka

Al pun langsung membawa tubuh tidak sadarkan Bianca kekamarnya yang diikuti oleh Oma,Clarissa dan Lia sedangkan Pria' Canosta sedang mencari keberadaan Afka kecil tapi tidak dengan satu sosok yang masih tetap diposisikan

"Afka?siapa dia k-kenapa namanya tidak asing?!"pikir Edgar memikirkan nama yang baru saja mommynya ucapkan

disisi pemuda yang saat ini sedang dikhawatirkan oleh Keluarga Canosta sedang mencari celah untuk kabur

Afka yang terlalu fokus dengan kegiatannya tidak menyadari jika pintu kamar tersebut terbuka,menampak sosok Arnold yang menyeringai menatap Afka

"mencari celah untuk kabur hm"ucap Arnold yang membuat Afka tersentak kaget

"S-siapa?"gumam Afka pelan tapi masih bisa didengar oleh Arnold

"ini ayah sayang,kemari"balas Arnold tersenyum menyuruh Afka menghampirinya

Bukannya anggukan yang didapatkan Arnold malah mendapat gelengan kepala dari afka,Afka tidak ingin berdekatan dengan pria yang sudah menculiknya sedikit pun Afka tidak mau

Arnold yang awalnya memasang tampang ramah pun langsung merubah ekspresinya menjadi datar

"Kemari Afka Xaferius Milton Smith"ucap Arnold dengan suara rendahnya

Afka yang mendengar ucapan Pria didepannya yang tidak mau terbantahkan pun tetap menggelengkan kepalanya walau pun sejujurnya dirinya takut dengan pria dihadapannya sekarang

Arnold yang geram karena Afka terus menerus menolak pun menghampiri pemuda itu membuat Afka langsung memundurkan langkahnya

"Jangan membantah Sayang,dengan ucapan ayah nak"ucap Arnold menekan kata akhirnya

"t-tidak hikss paman bukan a-ayah Afka lepaskan a-afka paman hikss"Isak Afka mendongak menatap mata kelam Arnold yang juga tengah menatapnya

"tidak akan pernah sayang,cam kan itu tidak akan pernah!!!"jawab Arnold kepada Afka yang sudah dianggapnya sebagai miliknya lalu berlalu meninggalkan kamar tersebut

Afka yang mendengar jawaban Pria itu pun semakin terisak ditempatnya
dirinya menyesal karena mencoba kabur dan sekarang berakhir disini ditempat yang tidak diinginkannya

"Daddy m-mommy hikss tolong Afka a-afka tidak mau disini hiks"tangis Afka pecah mengingat betapa bodohnya dirinya yang mencoba kabur dan berakhir diculik Pria asing yang mengaku' ayahnya

Afka yang merasa takut dan bersalah kepada keluarganya karena mencoba kabur pun hanya bisa menangis sekuat-kuatnya dikamar tersebut dan pastinya tetap dalam pengawasan Arnold

"Berhenti menangisi keluarga lamamu sayang,hanya ayah keluargamu sekarang dan sampai kapanpun kau tidak akan kembali kepada mereka"ucap Arnold melihat afka yang menangis tersedu-sedu dikamarnya





udah lama bgt yah Afka gak upnya:)

25-10-2023

AFKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang