9. Callie

472 56 4
                                    


Ara dan adel menatap matahari yang tenggelam dan di gantikan oleh bulan. Kini hari telah berganti malam, bintang-bintang mulai berdatangan menghiasi langit malam ini.

Karena cuaca mulai dingin, ara menoleh kearah adel  "pulang yuk, dingin"  ia mengusap kedua lengannya secara bergantian.

Adel tersenyum, kemudian beranjak menuju ke motor yang terparkir rapih di pinggir jalan.

Mereka memasang helm terlebih dahulu sebelum pergi.

"pegangan ya"  adel mulai menjalankan motornya, dengan kecepatan sedang. Bisa ia rasakan angin malam yang dingin menerpa wajahnya. Bayangan tentang dirinya yang memudar tadi terus terbayang di benaknya.

Ara turut bersedih. Ia juga terpikir dengan perkataan adel 'setelah kejadian tadi. Gue nyimpulin bahwa kita gak bener-bener berada di masa lalu ra'

.

.

.

"assalamualaikum " salam adel dan ara saat memasuki rumah. Mereka berjalan menuju ruang tamu, di sana terlihat ada dua piring nasi goreng. Sepertinya manda lah yang membuatnya.

Adel menoleh ke atas "tidur kah? "

Ara duduk di sofa dan mulai menyantap nasi goreng itu. Hmm itu cukup nikmat, ia pandai membuatnya.

Adel pun turut memakannya. Dan saat sudah selesai, mereka beranjak ke kamar mandi untuk  membersihkan diri.

Ara keluar dari kamar mandi dengan handuk yang di sampirkan di pundaknya. Ia tersenyum saat mengetahui bahwa manda tengah tertidur pulas, sepertinya ia lelah.
Ara berjalan ke arah meja rias, ia berniat untuk mengeringkan rambutnya di sana.

"besok pulang sekolah, kita mampir dulu di SMP sebelah ya? Buat daftarin manda"  adel datang dan ikut duduk di sebelah ara. Ia membantu ara untuk mengeringkan rambutnya.

Ara tersenyum kecil "thanks"

"eung"

Adel dan ara menoleh serempak

"dah bangun lo, makasih nasi goreng nya"  ucap ara tersenyum. Selesai mengeringkan rambutnya ia beranjak mendekati manda.

"besok kita daftarin lo sekolah"  ujarnya, ia membelai rambut manda penuh kasih sayang. Ini hari terakhir nya untuk tinggal bersama adel, mulai besok ia akan tinggal di rumahnya sendiri karena ka chika dan christy sudah pulang.

Manda tersenyum haru "makasih ya kak" ia memeluknya erat.

***

Adel memutar bolpoint nya bosan. Sedari tadi guru menjelaskan, itu membuatnya merasa ngantuk sekaligus bosan.

Ia menoleh ke arah flora

Tak!

"sakit Asstagfirullah!!"  flora mengusap dahinya yang barusan di jitak oleh adel.


Adel hanya nyengir "perasaan lo gimana flo? Dah membaik? "  adel sedikit penasaran akan hal itu. Karena saat sebelum ia memudar kemarin, flora mendapatkan perasaan tak enak di hatinya.

Flora menghembuskan napas panjang "belum del" perasaan yang mengganjal di hatinya tak pernah hilang. Ia juga tak tau kenapa bisa begini.

Adel mengangguk, lalu memalingkan pandangannya ke arah luar. Apakah akan terjadi sesuatu lagi?

————————

"pesen kayak biasanya aja la!" teriak lulu saat olla telah menjauh bersama oniel.

Ara menatap adel yang sedang termenung. Sepertinya ia masih terpikir dengan kejadian kemarin. Ia kasihan dengannya, namun hidupnya juga perlu untuk di kasihani..

"nanti jadi kan del? " tanya ara, pasalnya kan kemarin adel bilang untuk mendaftarkan manda terlebih dahulu. Sekalian menjemput adek manda.

Adel mendongak "iya jadi" matanya nampak sayu, keceriaan yang biasanya hinggap di dirinya telah hilang entah kemana.

olla dan oniel kembali membawa pesanan, dengan segera mereka menyantapnya. Dan saat sudah selesai, mereka memutuskan untuk pergi ke kelas saja.

"main kuy" celetuk olla, memang sudah cukup lama mereka tak bermain bersama.

Mira mengangguk setuju "dimana tapi? "

"di rumah gw aja gimana? Kaka gw dah pulang, jadi gak horor-horor amat tuh rumah"  sahut ara, mereka mengangguk dan memutuskan untuk bermain ke rumah ara nanti malam.

***

"dah?"

ara mengangguk, lalu adel mulai menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Jarak sekolahnya tak jauh, hanya beberapa meter saja.

Selepas mendaftarkan manda, mereka berkendara lagi menuju ke kediaman jaena family. Ya, itu adalah nama ayah angkat dari adek manda.

Satu jam mereka menyusuri jalanan, hingga akhirnya tiba di sebuah rumah mewah.

"assalamualaikum "  salam adel dan ara berbarengan. Tak lama kemudian pintu terbuka dan nampak wanita paruh baya mengenakan pakaian pembantu.

"cari siapa ya neng? "

"callie nya ada buk? " 

wanita itu menggiring nereka masuk. Lalu memanggil tuan bosnya.

"kalian siapa dan untuk apa mencari anak saya? " suara tegas keluar dari mulut jaena. Disusul di belakangnya keluar seorang wanita cantik, sepertinya itu adalah istrinya.

Adel dan ara mulai menceritakan tujuan mengapa mereka kesini. Sedangkan jaena dan sang istri hanya mengangguk paham.

"baiklah, kalian boleh membawa callie"  walaupun perasaannya sedih, namun mau bagaimanapun pasti manda juga rindu akan adiknya.

Pelayan memanggil callie, lalu ia di ceritakan tentang keberadaan olla yang kini sangat merindukannya.

"hiks dimana kaka ku sekarang?? " ia mengusap air matanya.

"kau bisa ikut dengan kami, tapi kami mengendarai motor. Jadi bisakah kau berkendara dengan kendaraanmu sendiri?"

Callie mengangguk. Lalu mereka berjalan keluar dan siap untuk kembali pulang.

————————

"assalamualaikum manda! "

Manda turun setelah mendengar salam dari adel. Namun badannya membeku saat melihat siapa yang dibawanya.

"callie? Adik ku!" manda berlari dan memeluk callie erat. Ia sangat merindukan sang adik yang telah lama terpisah. Sungguh beruntungnya manda bertemu dengan sosok adel dan ara.

"gue pulang dulu ya del? Jangan lupa ntar malem ke rumah gue buat kumpul"  setelah mendapat jawaban dari adel, ara berjalan pergi. Sudah habis waktunya untuk tinggal di rumah adel. Karena sang kaka dan adek telah kembali.

"gue ke kamar dulu ya man? Cape banget" adel melangkahkan kakinya ingin pergi. Namun ia berhenti lagi untuk mengucapkan sesuatu.

"oh iya, gw dah daftarin lo sekolah ya! Jadi mulai besok, lo udah bisa sekolah"

Assalamualaikum guys!!

Hehe janlup vote yaw!! Gak maksa kok.


You Know JMT? [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang