10. Rasa Sakit and Flashback

525 53 2
                                    


Adel tengah mengamati dirinya di cermin. Di rasa sudah rapi, ia berjalan keluar dan menuruni anak tangga.

Tak sengaja ia bersitatap dengan manda dan callie "kalian mau ikut? " tawarnya.

Manda menggeleng dengan senyum kecil "ga usah kak, aku masih mau melepas rindu sama callie" ia menoel pipi callie, sedangkan adiknya hanya mendengus kesal.

Adel terkekeh sebentar, lalu melanjutkan langkahnya menuju ke rumah ara.

"assalamualaikum " salam adel memasuki rumah ara. Ia tersenyum saat menyalami chika, lalu duduk di lantai yang beralaskan tikar. Dari balik pintu sana, terlihat christy yang sedang mengintip. Sepertinya ia kepo.

Adel melambaikan tangannya, menyuruh christy agar mendekat.

"hai, lama kita nggak ketemu" adel mengacak rambut christy gemas.

Dengan senyum manisnya chika datang membawa beberapa camilan serta minuman dingin. Ia ikut duduk bersama mereka.

"ara ngerepotin kamu ya pasti? "

Adel tertawa mendengarnya, namun tawanya berhenti kala melihat siluet ara yang sedang mendekat.

Mereka memakan camilan sembari menunggu yang lain untuk datang.

"assalamualaikum!!"  olla masuk menenteng barang bawaan. Sepertinya sih dalamnya adalah jajan.
Yang lain turut masuk kedalam dan menyalami chika.

"beuh kaka lo cantik bat ra, insinyur gue"  ujar mira yang di tertawai yang lain.

Mereka bermain beberapa mainan, seperti uno, ular tangga dan lain sebagainya.

"yah christy kalah" wajahnya seketika di tekuk, meratapi nasibnya yang kalah dari para kaka-kaka.

"HAHAHA sini kamu! "  lulu mengambil bedak lalu mengoleskannya ke muka christy.

Saat yang lain sedang asik bermain, adel malah merasakan sakit yang teramat sangat di dadanya. Ia langsung berlari menuju ke kamar mandi, mengabaikan panggilan dari teman-teman nya.

"adel kenapa dah? " oniel menggaruk kepalanya bingung.

Ara berdiri "biar gw susul" ia mulai berjalan menuju ke kamar mandi. Dan saat ia masuk, ia melihat adel yang tengah memegang dadanya sambil meringis kesakitan. Ara sedikit panik melihat itu.

"del lo kenapa" ara menyangga tubuh adel yang terhuyung, Ia dudukan adel di lantai kamar mandi.

"ssttt argghh sakit ra! " ia terus memegang dadanya, bahkan sesekali ia pukul berusaha mengurangi rasa sakitnya. Namun itu tak merubah apapun, dadanya tetap saja sakit.
Air mata sampai keluar dari mata cantiknya, sungguh itu sangat menyiksa.

Ara yang panik berlari keluar untuk mengambil air hangat. Mungkin bisa untuk mengompres dadanya agar mendingan?

"ini del, siapa tau mempan" ara menyerahkan kain yang sudah ia celupkan kedalam air hangat.

Adel menerimanya, dan setelah itu rasa sakitnya berangsur hilang.
Ia mengelap keringat yang jatuh  bercucuran dari dahinya. Sambil menetralkan nafas, ia mulai berdiri.

"udah gak sakit lagi kan?? " ia turut membantu adel, dan memapahnya.

Namun adel melepaskan tangan ara yang melingkar di lehernya "gue gpp kok ra, jangan sampai anak-anak tau"
Lantas ia pun pergi.

Ara hanya bisa menghela napas sambil geleng-geleng kepala, kemudian menyusul adel yang telah sampai di ruang tamu.

"habis berak ya lo!? Keringetan gitu" tanya flora, adel tersenyum kecil menanggapinya.

You Know JMT? [END] Where stories live. Discover now