part 10.

14.9K 1.1K 8
                                    

                     🌈Happy Reading🌈

*Flashback.

Laurencia duduk dengan santai diatas kap mobil sport-nya ditemani oleh Ernest.
Ia sesekali meneguk kopi kaleng miliknya seraya membaca buku.

Hal yang sama dilakukan oleh Ernest, pemuda itu bahkan tak segan untuk melakukan love language-nya yang berupa sentuhan langsung.

"Lihat mereka kayak visual di novel ya"

"Gila tuh cewek bening amat kek tuan putri"

"Nah jadi gebetan gue!"

"Alah kayak dia mau sama Lo aja"

" hahaha maklum dia kan tukang halu sama kayak readers!"

"Kak kenalan dong aku meleleh dengan ketampananmu itu"

"Kyaaaa lucu banget sih mereka berdua"

"Mereka berdua yang kemaren bareng si ratu bully bukan sih?"

"Ehh iya ya itu mereka berdua."

"Beuh damage si cewek kemaren ngga ada obat."

"Iya buat gue juga gitu! soalnya dia tenang banget kayak ngga nunjukkin apa yang mau dia lakuin."

"Kalian tau ngga? Ada gosip kalau mereka berdua itu masih saudaranya Lorenzo loh!"

"Seriusan?"

"Iyaaa serius!"

Mereka masih saja berbicara ini dan itu, entah kenapa walaupun mereka berbisik tapi kata-katanya terdengar sangat jelas.

Heran aku tuh! Tapi nih orang disampingnya perasaan kek biasa aja apa malah nambah datar kek tembok? Alah bodoamat udah setelan pabriknya begitu ya gimana lagi kan.

Pekikan dan euforia pagi ini semakin bertambah dengan kedatangan dua most wanted mereka dengan motor sport masing-masing.

Namun yang membuat heboh adalah Lorenzo yang membonceng seorang gadis dibelakangnya.
Seantero sekolah cukup mengetahui bahwa pemuda itu tidak pernah membawa siapapum diatas jok motornya.
Catat! Siapapun termasuk Aya yang disebut sebagai kekasihnya.

"Wahhh Lorenzo sama siapa tuh?"

"Iya ya tumben dia bonceng cewek."

"Wah si ratu bully dong!"

"Mereka ada hubungan apa sih sebenarnya? Herman aku tuh."

"Heran bego kok herman?"

"Hooh tuh herman di kelas ipa 2 yang pake kacamata bulet"

"Hahahha Lo bisa aja"

'Sial sial sial kok bisa bareng Lorenzo sih' batinnya sedikit terusik melihat pemandangan itu.
Dan diam-diam ada yang memperhatikan tingkahnya itu dengan senyum sinis.

"Turun." ujar Lorenzo.

"Ya sabar buta apa mata Lo gue mau turun ini." sewot Rara.

"....."

Gadis itu lantas turun dan memberikan jaket Lorenzo yang disambut dingin, ia lebih fokus untuk merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena helm itu.

"Kamu baik-baik aja?" ujarku seraya membantunya merapikan rambut.

"Ehh mami. Udah lumayan kok cuma masih agak ngilu aja kalau jalan." senyumnya.

"Hati-hati ya jangan sampai jatuh lagi." nasehatku.
Dan ia mengangguk lucu.

"Kak Enzo kok bonceng dia sih?" ucap seorang gadis.

Laurencia.Where stories live. Discover now