Tears Falling

2.4K 341 84
                                    

I really want to find you, who left me
As much as I'm anxious, as much as I hate you, I get sad
Don't leave me
***

Ataya membuka matanya dengan berat, menyadari Ia saat ini berada di kamar berbeda, gadis itu melirik ke sebelahnya, Agam masih terlelap dengan damai. Gadis itu memiringkan tubuhnya membelakangi Agam, namun tertahan saat dilihatnya tangan Agam yang melingkari pinggangnya. Diam-diam Ataya menangis, mengingat bagaimana semalam keduanya berhubungan, saat Agam tanpa sadar menyebutkan nama Wanita lain diakhir percintaan keduanya. Bahkan di situasi seperti itu pun Agam tetap tidak bisa melihatnya. Mau sampai kapan Ataya harus bertahan di posisi seperti ini? Tidak diinginkan oleh siapapun bahkan pada suaminya sendiri.

Ataya merasakan pergerakan Agam dibelakangnya, pelukan laki-laki itu semakin mengerat, Ataya memejamkan matanya, pura-pura tertidur. Namun yang dirasakanya saat ini malah membuatnya bergeming, Agam mencium kepalanya dengan lembut, menduselkan wajahnya pada rambut Ataya yang tergerai dengan pelan.

"You're here..." Agam menggumam dengan suara seraknya, menarik Ataya semakin kebelakang untuk dipeluknya lebih erat.

"Maaf," Agam mengecup kepala Ataya lagi, Ataya memejamkan matanya semakin erat, menahan air matanya yang mendesak ingin keluar.

"Mas ga inget apa yang udah terjadi semalam, tapi ngeliat kondisi kita yang seperti ini Mas paham." Ataya membuka matanya pelan, menanti kelanjutan ucapan laki-laki itu. benar dugaannya, Agam tidak mengingat kejadian semalam sama sekali, sementara di kepala Ataya kejadian tersebut terus berputar bagaikan kaset rusak, terutama dibagian Agam menyebutkan nama Wanita lain, yang merupakan mendiang kakaknya, membuat hatinya semakin sakit.

"Maaf Mas udah hilang kontrol tanpa tahu apa yang terjadi. Tapi Mas senang kamu ada disini, Ta."

Air mata Ataya menetes, gadis itu berusaha keras menahan desakan emosi yang tiba-tiba menyeruak didalam dadanya agar tidak keluar.

Agam terdiam, menahan sesuatu dalam dirinya yang ingin Ia ungkapkan pada Ataya saat menyadari bahwa Ataya terjaga dari tidurnya. Laki-laki itu meraih tangan Ataya, menggenggam jemari gadis itu dengan erat, menyalurkan rasa kepedulian dan kehangatan yang tidak pernah Agam berikan dari awal. Meresapi pelukannya pada Ataya yang kelewat nyaman. Kenapa Ia baru sadar Ataya sehangat ini jika dipeluk? Kenapa rasanya Agam seperti pulang kerumah, perasaan yang sudah lama Ia tidak rasakan lagi. Diciuminya pundak polos Ataya dengan lembut.

"Stay with me ya, Ta. Mas mau kita berdua mulai dari awal, Mas mau coba buat jadi suami yang baik buat kamu." Gumamnya pelan, sembari mengelus lengan Ataya dengan penuh kelembutan.

Ataya hanya menangis dalam diam, haruskah Ia memberikan kesempatan itu pada Agam? Haruskah Ia mempercayai laki-laki itu? Karena jujur saja, sampai tadi malam, Ataya bertekat untuk mengakhiri semuanya nanti, perasaannya pada Agam sudah terlanjur dalam dan Ia tidak mau jatuh semakin dalam lagi dan akan melukai hatinya karena mengharapkan Agam yang bahkan masih belum bisa untuk move on. Tapi melihat bagaimana perlakuan Agam padanya saat ini, dan ucapan laki-laki itu yang seakan membawanya pada harapan baru, membuat keputusan Ataya sedikit goyah. Sejak kapan Ia menjadi seperti ini? Menjadi sosok Wanita yang lemah hanya karena Agam. Ataya membenci dirinya sendiri, membenci bagaimana Agam bisa mengubah hidup dan dirinya. Kalau bukan karena Mama yang slalu menasehati Ataya agar menjadi istri yang baik, dan bagaimana berusaha agar mempertahankan pernikahan, Ataya mungkin sudah meninggalkan Agam tepat jauh sebelum perasaannya pada Agam semakin dalam, seperti saat ini.

...

Agam keluar dari kamarnya, saat tidak ditemukannya Ataya di sebelahnya, Ia mengitari seluruh ruangan apartement dan tidak menemukan Ataya dimanapun. Kemana Dia? Agam tidak bermimpi kan, pasal Ataya yang semalam ada di kamarnya dan tidur bersamanya? Pagi tadi Ia secara sadar tengah memeluk gadis itu dalam tidurnya, merengkuh Ataya dengan erat serta memberikannya beberapa kecupan hingga akhirnya Ia kembali jatuh tertidur. Tapi pagi ini, Ia malah menemukan dirinya bangun sendirian tanpa Ataya disampingnya.

ᴅʀᴀᴡ ᴀ ʟᴏᴠᴇ | JaeroséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang