***
"Lo tetep mau kerja?"
Wilona bertanya dengan intonasinya yang terdengar khawatir. Menatap Rai yang lagi-lagi cuma membalas dengan mengangguk.
"Lo masih sakit, Rai" Ujar Wilona dengan jengah. Matanya mendelik kearah Rai yang sekarang tersenyum lebar.
"Aku udah mendingan kok." Sahut Rai, keras kepala.
Wilona menghela nafas. Ia baru saja datang untuk menjenguk Rai. Ia khawatir karena Rai itu hidup sendirian. Tapi saat baru datang, dia malah melihat Rai yang sudah beres-beres rumah. Katanya malam ini dia akan bekerja lagi setelah izin sehari.
"Rai yang bener aja?"
Mau bagaimanapun Rai itu masih sakit. Untuk kembali bekerja apalagi di club, bukan ide yang bagus. Kalau Rai lemas, dia tidak bisa melawan sewaktu-waktu ada hal yang tak diinginkan terjadi. Oke itu hanya kemungkinan buruk yang Wilona pikirkan.
Rai bergerak mendekat. Mencubit pipi sahabatnya dan ia gerakkan ke kanan-kiri. "Percaya deh sama aku, Il. Aku beneran gak pa-pa." ucapnya meyakinkan seraya tersenyum manis.
Hal itu tentu saja membuat Wilona hanya bisa menghela nafasnya dan mengangguk mengizinkan. Tapi sedetik kemudian ia teringat sesuatu. "Kamu udah izin sama Biru?" tanyanya yang langsung membuat Rai meringis.
"Belum. Jangan bilang ke Biru ya, Il? Aku takut dia marah. Soalnya dia udah pasti gak kasih izin" bibir Rai mencebik membayangkan sahabatnya yang satu lagi itu mengomel.
"Ya udah deh. Aku anter tapi,"
"Okay. Makasih, Ilo"
"Sama-sama Rai sayang."
Akhirnya Wilona mengantarkan Rai ke club tempat sahabatnya itu kerja. Di sepanjang jalan keduanya asik bernyanyi mengikuti alunan musik k-pop yang Wilona hidupkan. Sesekali tertawa karena tidak begitu hafal lirik lagunya berakhir keduanya bernyanyi asal.
Sekitar 12 menit kemudian, mereka sampai di tempat kerja Rai.
"Nanti disana jangan capek-capek. Kalo ada apa-apa langsung kabarin gue, oke?"
"Iya, Ilo. Makasih ya? Kamu juga hati-hati."
Wilona mengangguk. Setelah memastikan Rai masuk ke dalam club dengan aman, cewek itu langsung tancap gas pergi dari sana.
Rai berjalan menuju arah meja bartender yang mana disana sudah ada Juli teman kerjanya juga dan kak Lisa si pemilik club.
"Rai? Emang kamu udah sembuh?" tanya Kak Lisa begitu melihat Rai yang akan beranjak berganti baju seraya menempelkan punggung tangannya kearah kening Rai.
"Udah mendingan kak"
"Ya udah kalo ada apa-apa langsung izin pulang ya?"
"Iya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
☽︎❥︎ it's fate [slow]
Romance𝘙𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘸𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪. 𝘈𝘯𝘥𝘢𝘪 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘪𝘵𝘶 𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘬𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢, 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘶𝘢. (w.) bxb ⚠️ gyuvin...