0,12%

648 88 8
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Ada banyak hal yang Raishaka takutkan semenjak kematian orang tuanya.
Takut ia tak mampu mengurus diri sendiri dengan benar, takut tak bisa bertahan lebih lama, takut akan menghancurkan hidupnya sendiri, dan takut berjalan sendirian menghadapi peliknya dunia. Raishaka masih butuh di bimbing. Dunia ini terlalu besar untuk Rai arungi seorang diri. Dan beruntungnya ia bisa bertemu dengan Wilona juga Biru. Dua orang paling baik yang pernah Raishaka temui. Dua orang yang sangat Rai butuhkan disaat ia tak lagi memiliki harapan.

Rai selalu berhati-hati. Untuk kedua sahabatnya yang sudah ia anggap lebih. Rai merasa terlalu banyak berhutang oleh sebab itu, menuruti ujar sahabatnya Rai berusaha hidup sebaik mungkin agar bisa menebus segala kebaikan yang telah diberikan pada dirinya.

Hingga kecelakaan dimalam hari itu berhasil membuat Rai nyaris kehilangan wajah untuk berdiri tegak di depan Wilona dan Biru. Membuat Rai nyaris kehilangan dirinya sendiri.
Kejadian itu benar-benar menghancurkan Rai dalam sekejap. Ia merasa telah merobohkan kepercayaan yang dititipkan kedua sahabatnya pada dirinya. Oleh sebab itu, untuk menerima bayi beserta Galen dalam hidupnya ia memerlukan banyak waktu.

Bukan karena Rai tak butuh tanggung jawab, ia butuh. Sangat butuh sebab bagaimanapun bayinya membutuhkan kasih sayang seorang ayah yang belum tentu bisa Rai berikan. Hanya saja, ada sebuah titik hitam yang terus menghantuinya, mengantarkan dirinya pada kejadian yang pernah terjadi. Berakhir membuatnya ragu, dan takut.

Rai tidak ingin di sia-siakan.

Namun setelah meyakinkan diri dalam beberapa waktu, ia merasa tak ada salahnya mencoba. Lagi pula ada banyak bonus yang bisa ia dapatkan ketika menikah dengan galen nanti.
Ia tak perlu bekerja giat dan merepotkan kedua sahabatnya, ia bisa belajar merawat anaknya nanti, tak akan ada omongan busuk dari orang-orang, ia bisa mendapatkan apa yang ia mau, dan anaknya akan lahir dengan kasih sayang orang tua yang lengkap.

Tak ada salahnya menerima Galen dalam hidupnya.

Oleh sebab itu Rai dengan tulus menerima seutuhnya.

Acara pernikahan akan di lakukan dalam seminggu lagi. Mereka mempersiapkan ala kadarnya sebab pernikahan ini tak akan dirayakan secara ramai atas permintaan Rai sendiri. Hanya kerabat terdekat dan beberapa teman Galen juga teman orang tuanya yang hadir.

Fitting baju dan pemilihan cincin yang cocok sudah di lakukan kemarin. Sengaja memilih baju untuk Rai yang sedikit longgar dibagian perut atas saran Galen yang katanya takut anaknya akan terhimpit.

Saat ini Rai sudah resmi pindah ke rumah Galen. Barang-barangnya pun bukan dirinya yang membawa tapi suruhan papa Galen dua hari yang lalu.
Disini Rai benar-benar diperhatikan dengan tulus oleh Syanum. Pola makannya, kesehatannya, dan segala kebutuhan Rai yang wajib terpenuhi.

Seperti saat ini, wanita paruh baya itu datang ke kamar Rai dengan segelas susu ibu hamil dan camilan berupa roti tawar dengan selai strawberry kesukaan Rai. Ah ya omong-omong kamar dan Rai dan Galen dipisah atas saran Yudha. Katanya takut sang kakak akan khilaf part dua.

☽︎❥︎ it's fate [slow]Where stories live. Discover now