0,13%

636 90 7
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Rai sebisa mungkin untuk tidak menangis saat ini setelah pendeta berbicara sesuatu yang sakral bahwa dirinya sudah resmi terikat dengan Galen. Orang-orang bertepuk tangan dengan senyum lebar seakan turut merestui dirinya hari ini.
D

isampingnya, Galen menggenggam tangannya dengan erat seolah meyakinkan bahwa mulai saat ini ia tak lagi sendirian. Ia sudah punya Galen, Yuda, Mama Syanum, dan Papa Raja untuk tempat berteduh.

Belum lagi saat matanya bersitatap dengan Wilona dan Biru yang berada di depan sekali, rasanya Raishaka ingin berlari memeluk kedua sahabatnya itu.

Tak ada acara lagi setelah ini. Sebab memang pernikahan diadakan secara privasi. Para tamu yang hadir perlahan mulai berdiri untuk memberi ucapan selamat pada Rai dan juga Galen.
Meskipun kakinya sudah terasa kram sejak tadi, Rai tetap berusaha menampilkan senyum terbaiknya.
Meksipun tak begitu ramai, tapi tetap saja sanggup membuat Rai kelelahan.

Hingga akhirnya sosok Wilona dan Biru pun berdiri sejajar didepan Rai. Keduanya sama-sama tersenyum.

"Bahagia terus ya Rai ku" ujar Wilona kemudian segera memeluk sahabatnya dengan erat. Air matanya luruh. Tak menyangka ia benar-benar akan menyaksikan Rai menikah di dalam hidupnya.

"Kalo sampe lo nyakitin Rai lagi, lo gue bunuh" ancam Biru seraya menunjuk Galen lalu setelahnya memeluk Rai seraya menangis tersedu-sedu.

"Anjay lah udah nikah aja lo!" ledek Haidar

"Happy wedding ya, Len. Dijaga Raishaka-nya" ujar Galih

"Yoi. Thanks ya" sahut Galen seraya menepuk pundak kedua sahabatnya.

Setelahnya para tamu sudah dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang ada. Rai sendiri sudah duduk sejak tadi. Tidak lagi perduli pada orang lain sebab ia sudah benar-benar lelah berdiri.
Galen menoleh, mendapati Rai yang tampak letih. Ia tersenyum tipis.

"Capek banget ya?"

Rai menoleh. "Sebenernya gak secapek itu kalo gak lagi hamil. Cuma kalo lagi hamil emang badan suka lebay gini" sahut Rai disertai kekehan.

"Sebentar lagi selesai nanti langsung pulang aja"

Acara pernikahan ini memang di lakukan di hotel milik paman Galen. Bisa saja mereka menginap tapi Rai menolak karena ia sedikit trauma mengingat lorong hotel ini mirip dengan bar tempat dimana kejadian lalu terjadi.

"Kamu juga capek?" tanya Rai

"Gak begitu"

Setelahnya keduanya hanya dia menatap pada tamu undangan. Hingga acara benar-benar selesai, Galen mendekat kearah kedua orang tuanya yang tengah mengobrol dengan rekan bisnis. Meninggalkan Rai yang masih duduk di atas panggung acara.

"Ma,"

"Eh? Kamu kok sendirian? Rai mana?"

"Itu masih diatas" Galen menunjuk kearah Rai

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

☽︎❥︎ it's fate [slow]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang