6. | 'Teman' baru

46.7K 4.7K 1.2K
                                    

Tarik napas dulu bestie
bab ini contains 3.800 kata
Just enjoooyyyy~

story rate 18+, just be wise reader ya
thank you

6. | 'Teman' baru


"Fran bilang bisa ngosongin waktu. Pas libur kenaikan grade, weekend ... buat camping." Kagendra memberi tahu saat mereka sudah keluar dari area parkir mall.

Lyre segera menambahkan info tersebut ke agenda di ponselnya.

"Fran bilang Camping Park Merapi itu jauh dari kota."

"Iya, kaki gunung ... dingin kalau pagi. Aku udah bilang Ravel kalau jadi camping, kita tetap enggak pakai tenda."

"Enggak pakai tenda?"

"Iya, tinggalnya di semacam exclusive mini resort, ada bath-up dan water heater juga kamar mandinya. Aku udah cek suhu rata-rata kalau pagi sampai delapan belas derajat, subuh lebih dingin lagi, makanya khawatir kalau outdoor camping pakai tenda nanti enggak kuat."

Kagendra mengerti, itu karena dirinya dan Ravel punya alergi terhadap suhu dingin. Mereka bisa terus bersin-bersin kalau sampai kambuh. "Enggak sekalian sewa villa aja?"

"Villa kegedean dan di lokasi penginapan ini ada outbond area, bisa kasih makan hewan, naik kuda, lava tour. Ravel pengin banget naik jeep, offroad."

Kagendra melirik sang istri. "Boleh emang?" tanyanya karena dibanding dirinya, Lyre yang selama ini lebih tegas menentukan mana yang boleh dan tidak Ravel lakukan.

"Ravel ngomongin itu terus tiga hari habis Ruhito, Auriga dan Altania camping bareng." Lyre meringis kecil dan menghela napas. "Aku bilang boleh asal setiap makan sayur enggak rewel, langsung nurut enggak dilepeh-lepeh makannya."

Kagendra ganti melirik anak yang pulas di kursi belakang, baru tahu apabila anaknya sempat sulit makan sayur. Dirinya waktu kecil juga begitu, paling tidak suka makan sayuran.

Tidak ada obrolan lagi yang terdengar hingga Kegendra menghentikan mobil di perempatan terakhir sebelum memasuki kawasan perumahan mereka.

"Mumpung di Yogyakarta, kamu ada rencana—"

"Enggak ada," sahut Lyre cepat, tanpa perlu Kagendra melanjutkan kalimat sudah tahu apa yang hendak suaminya tanyakan.

"Oke," jawab Kagendra dan kembali melajukan mobil.

Kurang dari lima belas menit, penjaga gerbang sudah mempersilakan mobil mereka memasuki halaman rumah. Kagendra memarkirkanya di samping mobil SUV.

"Aku tidur sama Ravel aja malam ini."

Lyre mengangguk. "Mandinya di kamar Ravel juga?"

"Kamu mau langsung mandi?" tanya Kagendra sambil mematikan mesin dan melepas seatbelt.

"Mau bareng?" tanya balik Lyre.

"Iya," jawab Kagendra dan keluar dari mobil untuk menggendong Ravel yang pulas dari kursi belakang, membawanya ke rumah.

Lyre menurunkan belanjaan, meminta pengurus rumah untuk memindahkannya ke dapur. Ia kemudian bergegas ke kamar, menyusul Kagendra yang selesai membaringkan Ravel.

***

Towa Matsukaze – Japanese Restaurant

"Re!" panggil Fayyana sembari berdiri dan mengangkat tangan. Itu karena adanya sekat-sekat sebagai pembatas antar meja yang ditempati para pengunjung.

REPEATEDWhere stories live. Discover now