18. | Waktu yang terhenti

38.4K 4.6K 1K
                                    

Holla, KagenBi bestie~
Jumpa lagi di malming ceria bersama Papa-Mama Ravel yang makin gajelas hubungan asmaranya, xixixii

2.908 kata
salah satu bab favoritku
semoga kalian suka juga
tapi kalau enggak suka, yauda.
hahahaha

.

WARNING: Include mature content
under 🔞 please be wise yaiyy ... scroll cepet aja sampai ngelewatin tiga kali pembatas cerita atau tanda (***)

thank you, bestie

🌟

18. | Waktu yang terhenti


"Lyre, ya? Kagendra, sepupunya Desire ..."

Lyre sebenarnya sudah tahu tentang lelaki itu sejak beberapa bulan yang lalu. Tepatnya, sejak Coleentia Teja, lawan mainnya di serial Dari Putih Biru ke Putih Abu-abu mendadak badmood di lokasi syuting, bukan sekadar salah dialog namun tiba-tiba mengamuk dan menangis sendiri. Lalu tidak lama setelah aksi badmood yang dramatis itu, Taycan Turbo hitam yang biasa menjemput Coleen, ganti menjemput Sophie.

Kisah romansa segitiga, teman makan teman itu sangat terkenal di lokasi syuting dan circle para pemain serial Dari Putih Biru ke Putih Abu-abu. Ditambah Kagendra merupakan kakak sepupu Desire, salah satu rekan artis yang jadi teman satu geng Lyre di serial tersebut.

"Hallo," kata Lyre dan mengulas senyum simpul, agak menatap ke belakang bahu Kagendra tempat segala keseruan bermuara. "Udah selesai tuh, pada bikin Bombastic Drink?"

Kagendra menggeleng. "Belum, makanya kabur ke sini. Itu yang nakar whiskey enggak kira-kira."

Lyre mengekeh. "Marina mana?" tanyanya karena Kagendra tadi datang ke pesta ini menggandeng gadis itu, salah satu rekannya juga di serial yang sama. Usai memacari Coleen dan Sophie, Kagendra memang sudah dua kali terlihat bersama Marina, termasuk pada pesta kali ini.

"Mojok tuh, bareng yang jadi Valdo di serial kalian."

Lyre memperhatikan ke arah yang Kagendra tuju dan memang benar, Marina sepertinya terlalu asyik sendiri berduaan dengan lelaki itu. "Wah, sabar ya, Ka."

"Ndra," ralat Kagendra cepat

"Ya?"

"Penggalan nama panggilan gue, Ndra." Kagendra menjelaskan lalu mengulas seringai santai. "Dan soal Marina ... gue santai, malah kesempatan nyari yang lain."

Lyre tertawa, Kagendra memang tidak terlihat seperti tipe lelaki yang mau melakukan pendekatan secara hati-hati atau perlahan seperti umumnya pemuda beradab. Kagendra seorang playboy kelas kakap dan sudah membuktikannya, dalam beberapa bulan terakhir saja sudah memacari tiga rekan kerja Lyre.

"Emang sekarang udah giliran gue, ya?" tanya Lyre, menurutnya lumayan juga meladeni Kagendra.

Iseng-iseng seru, kakak sepupu Desire itu tampan, fisiknya jelas masuk selera jamahan. Ditambah, sejak fokus syuting season pertama selama hampir delapan bulan, Lyre benar-benar mengalami kekosongan asmara.

Kagendra meringis. "Gue mana aja yang kosong."

"Kok tahu gue kosong?"

"Tahu," jawab Kagendra lalu mengulurkan salah satu gelas di tangannya. "Gue juga tahu lo minum virgin mojito."

Lyre tersenyum, menerima gelas dengan hiasan potongan jeruk nipis dan mint itu. Ia menyesapnya dan tertawa usai menelan, "Sialan, dicampur apa nih?"

"Vodka, satu sloki," kata Kagendra, mendesis senang usai menyesap minumannya sendiri.

REPEATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang