Vivid Sync: Megumi

34 4 0
                                    

"Jujutsu!"

"Jujutsu!"

"Jujutsu!"

Begitulah suara riuh penonton pada sisi salah satu kubu pendukung e-sport yang tengah bertanding dalam pertandingan nasional yang diisi oleh peserta anak-anak SMA.

"Khufra milik Itadori Yuji berhasil mendapat momen! 4 lawan berhasil terkunci diikuti oleh Pharsa milik Inumaki Toge langsung menghantam lawan yang terkena stun dengan Feathered Air Strike-nya!"

Sword.
Chains.
Enhanced Scythe.

"Wow! Apa ini! Julian milik Fushiguro Megumi tiba-tiba muncul dari bush mengunci semua lawan dengan Enhanced Scythe-nya yang sangat pedih!"

Maniac!

"Maniac! Megumi Maniac! Ayo satu lagi... satu musuh lagi, Joy mencoba untuk kabur. Menggocek-gocek Megumi dengan dash-nya..."

Scythe.
Chains.
Enhanced Sword.

"Savage! Joy gagal kabur dan Savage berhasil didapatkan oleh Fushiguro Megumi dari tim SMA Jujutsu! Luar biasa!"

"Masih suka menonton pertandingan itu?" Megumi bertanya pada Nobara yang masih sering melihat video pertandingan E-sport MLBB antar SMA pada turnamen tahun lalu.

"Oh, aku sedang mempelajari Hero Julian dari pertandinganmu tahun lalu, kenapa?" tanya Nobara.

"Jangan gunakan Hero itu."

"Hah? Kenapa?"

"Dia ..." Megumi tampak ragu untuk mengatakannya. "Pokoknya jangan. Berbahaya, membuat tangan pegal karena kombinasi skill nya sulit." Megumi berusaha menjelaskan dengan cara yang masuk akal.

Nobara malah tertawa. "Heh, kau tahu aku top global Fanny saat ini. Hal itu tidak masalah bagiku. Lagipula kenapa kau berhenti memakai heronya? Bukankah dulu kau sudah mencapai top global?"

Megumi sempat diam, namun akhirnya menjawab. "Ada sesuatu yang sulit dijelaskan."

"Astaga, kau aneh, Megumi." Nobara lanjut menonton soal tutorial cara menggunakan Hero Julian di beberapa video.

Megumi membuka jadwal misi untuk pembasmian roh kutukan atau kelas khusus dengan Gojo-sensei yang dia tulis buku catatannya, dia bernapas lega ketika mengetahui hari ini tidak ada jadwal. Dia memilih duduk di kursi gaming nya, memasang headphone nya dan memulai live streaming untuk mode ranked.

Megumi membaca komentar pada platform streaming itu setelah beberapa detik menyala.

'Megumi, ayo pilih Julian lagi! Aku akan memberikan banyak hadiah untukmu!'

'Gumi~ aku kangen kamu main Julian lagi!'

'Julian, Julian, Julian!'

'Megumi, ayolah sesekali pilih Julian lagi di draft pick!'

'Ayo mantan top global Julian, tunjukkan kalau skill mu masih tidak terkalahkan!'

Megumi menghela napas. "Baiklah, aku akan pilih Julian, tapi hanya satu match saja."

Setelah memasuki mode draft pick pada mode ranked ini, Megumi sempat ragu, namun pada akhirnya jempolnya menyentuh icon Hero itu sambil menekan OK.

Suara waktu mundur untuk masuk ke pertandingan mulai terdengar jelas di earphone nya. Pada saat itu pula jantungnya mulai berdetak kencang, layarnya tetap fokus ke layar walau pandangannya mulai kabur.

"Tolong, jangan terjadi lagi."

Dia berharap namun sepertinya sia-sia. Pandangannya kabur, tubuhnya tidak dapat lagi dikendalikan.

"Oh, kau kembali rupanya."

Dalam kesadarannya, Megumi mematung melihat pria berambut merah itu berdiri, berjalan mendekat.

"Menyerahlah. Aku hanya ingin 'membantai' mereka tanpa harus dikendalikan." 

Apa maksudnya?

Julian melesat mendekat ke arahnya hingga bahu Megumi tanpa sengaja tertabrak dan terjatuh, lalu terbangun lagi dengan wajah terkejut. Kesadarannya berpindah ke tubuh Julian di battlefield, tanpa bisa mengendalikan tubuhnya sama sekali.

"Ah, sial terjadi lagi." Megumi hanya bisa menggerutu.

"Sinkronisasinya berhasil, cukup diam dan ikuti permainannya seperti biasanya."

Megumi bisa mendengar suara Julian di dalam pikirannya. Sementara tubuhnya bergerak sendiri seperti dikendalikan oleh Julian sendiri. "Brengsek, jangan macam-macam dengan tubuhku."

"Dasar bodoh, aku tidak sejahat Lieh."

"Ugh." Megumi hanya bisa pasrah, tubuh ini bergerak sendiri, mengeluarkan skill sesuai yang dikendalikan oleh Julian sendiri.

Situasi macam apa ini? Hero game mengambil alih tubuh pemainnya? dan menjadikan pemainnya seakan Hero yang dikendalikan. Aneh, dan Megumi tidak dapat mengerti kenapa hal ini bisa terjadi. Apa karena dia sering spam ketika pertama rilis demi mengganti signature hero pada akunnya lalu sinkronisasi ini bisa terjadi? Apakah ada hubungannya dengan energi kutukan yang dia miliki sebagai Jujutsu sorcerer?

"Fokus ke musuh," ucap Julian. "Mereka menghilang dari map." Mata Julian tidak lepas dari minimap pada layar ponsel Megumi.

Megumi menoleh. Waspada dengan hilangnya musuh dari pandangan. "Bush depan gold buff atas." Instingnya mengatakan mereka bersembunyi di sana untuk mencuri lord.

"Oke." Julian mengerakkan analog itu, mendekat ke arah tempat musuh bersembunyi sambil diam-diam bersembunyi di bush di belakang gold buff.

"Hey! Apa yang akan kau lakukan? Tidak mungkin kau bisa mengalahkan 5 musuh sekaligus kalau skill mereka belum keluar!" Megumi protes.

"Ck, diam dan perhatikan apa yang akan kulakukan." Jawab Julian.

Megumi menghela napas, mencoba untuk berkonsentrasi dengan hal ini selagi kesadarannya masih berada di tubuh Julian di battlefield kali ini, membiarkan Julian mengendalikannya melalui analog di ponsel itu.

Tubuhnya bergerak maju dengan dash dari skill Sword ke arah bush yang dimaksud. Kebetulan mereka berkumpul di sana dalam satu tempat, dan mengunci mereka dengan skill Chains, lalu melempar skill Enhanced Scythe hingga menguras Health Points lima musuh sekaligus.

Lima Hero musuh melawan balik dengan skill mereka yang belum dikeluarkan, namun Megumi (masih dengan kondisi dikendalikan) melawan mereka dengan memanfaatkan pasif Julian yang unggul dalam basic attack sekaligus peningkatan lifesteal (setelah kombinasi skill).

Triple kill! Savage! Wiped Out.

"Oh--" Megumi hampir tidak percaya  dia mendapatkan Savage semudah itu hanya tindakan nekat dari Julian.

An ally has slain lord!

Pertandingan di lanjutkan hingga mencapai turret base musuh dan dimenangkan oleh tim ini.

Namun terasa aneh. Karena Megumi tidak lagi mendengar suara Julian setelah pertandingan.

"Julian?"

Tidak ada jawaban. Kemungkinan dia masih berada di tubuh Julian dalam beberapa waktu dan belum bisa kembali ke tubuhnya sendiri.

Sementara itu dalam aktivitas live streaming, ponsel Megumi tiba-tiba mati membuat Julian agak panik harus melakukan apa.

Dia terjebak. Di dalam tubuh Fushiguro Megumi.

ONESHOTS OF MLBBOnde histórias criam vida. Descubra agora