11. perkara 5 vs 5

162 14 2
                                    


"Ih, apa-apaan, enggak!" tolak Havza mentah-mentah saat Jinan mengajak tanding futsal.

"Loh, perjanjiannya kan sekarang za, harus mau lah!"

"Tapi Deon lagi sakit Jinan.." rengek Havza.

"Ya gw ga mau tau, kalau gitu kita tanding 5 VS 5, adil kan?" ujar Jinan, matanya menatap dalam Havza, mata itu seakan berkata cinta.

"Ck, terserah." Havza berbalik, ia berjalan dengan kaki di hentakkan keras. Meninggalkan keempat temannya yang masih berdiam di sana.

"Eza tunggu!" tak lama mereka menyusul Havza yang sudah berjalan cukup jauh.

"Susah emang kalau mau tanding lawan uke tuh, serba salah kita." ujar Junan yang di angguki seluruh anggota.

"Bener banget, mana badan gw pada sakit." timpal Jeano seraya mengelus pundaknya.

Jinan mengernyit penasaran, "emang lo habis ngapain ampe badan sakit semua?"

"Kemaren, gw sama asa jalan kan, terus gw pernah bilang kalau kita tuh orangnya sibuk. Ga kayak mereka yang kerjaannya cuman baca wp, nonton mv sama nonton tiktok. Eh dia malah teriak terus gebukin badan gw, sakit banget anjir beneran."

"Asa siapa?" tanya Juwan yang sedang makan donat.

"Arshaka anak best player, siapa lagi emang?"

Juwan yang sebelumnya akan menggigit donat lantas menjauhkan donatnya, "kok lo manggil dia asa? Bukannya panggilannya ivyy?" tanya-nya seraya mengernyit.

"Oh, masalah itu ceritanya panjang, lo semua ga usah kepo deh."

Junan mengeluarkan senyum menggoda andalannya, "eiyyy lo suka Arshaka yaaa??" ujarnya dengan nada menjengkelkan.

"Kagak anjir, dapet dari mana info hoax kayak gitu lo?!" elak Jeano dengan mata membelalak panik.

Zidane menyenggol-nyenggol lengan Junan, "blushing tuh, blushing!" ujarnya.

"Kagak njing!" Jeano merengek, membuat seluruh temannya tergelak serempak.

"Kalian tuh, sehari ga goda Jeano kayaknya ga idup ye." heran Yohan seraya menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan teman-temannya yang suka menggoda Jeano.

"Jeano kalau di goda ampe nangis juga kita ga bosen, ye gak?" Jinan semakin menjadi-jadi, melupakan fakta jika Jeano adalah anak bungsu, ia sebenarnya manja dan cengeng karena terus di manja oleh kedua orangtua dan para saudaranya.

Jeano diam dengan mata berkaca-kaca, pundaknya naik-turun karena nafas yang tersenggal, bibirnya sudah melengkung kebawah. Jangan lupakan tangan yang sudah siap mengambil sepatu miliknya, untuk di pukul kan ke Jinan tentunya.

"AWAS LO JINAN BANGSAT!" Jeano mengejar Jinan dengan sepatu di tangan kanannya, Jinan berlari sekuat tenaga menghindari kejaran Jeano.

"Ini kalau Arsahaka tau ilfil dia nih, yakin gw mah."

Yohan mengangguk, membenarkan ucapan Juwan, "gw aja ilfil liatnya" ujar Yohan.

Juwan menoleh kaget ke arah Yohan, "lo suka sama Jeano?!" ujarnya dengan nada ngegas.

"Kagak gitu konsepnya jingan!"

◒◒◒

"Eza, kenapa sih, kamu kok cemberut terus?" tanya Afrel.

"Ga tau" jawab Havza singkat.

Afrel dan Arshaka menatap satu sama lain, "za, kalau ada masalah tuh bilang dong, kita kan bestie." ujar Arshaka.

FUTSAL | Jaesahi [treasure ft. mashidam]Where stories live. Discover now