Marah-JeongHaru ft. Hwanbby (bonchap)

150 6 1
                                    

"Ayolah Zidane, Aru mau ngentot!"

"Heh, mulutnya!" mata Zidane terbelalak kaget.

"Ayo Zidane, Ayo.." Harsa memasang wajah lucunya.

"Ru, tolong deh ya, kita belum sah."

Harsa mencebik lucu, ia naik ke pangkuan Zidane dan menggesekkan bokong sintalnya ke gundukan besar milik Zidane, membuat sang empu semakin terkejut dan tidak menyangka akan sikap kekasihnya yang sangat binal.

"Anghh Zidane ayo.. masukin lubang Aru," goda Harsa.

Zidane menelan salivanya gugup, bagaimanapun juga ia tetap laki-laki tulen, seberapa kuat ia menahan diri juga pasti ia akan kalah jika dihadapkan dengan uke seperti Harsa.

"A-aru sayang, jang-ahh fuck!" umpat Zidane saat Harsa meremas kejantanannya lembut.

"Ayo main sama aku, Daddy," bisik Harsa sensual.

Sudah cukup, Zidane tak bisa menahan semua ini. Zidane menukar posisi menjadi Harsa yang di bawah kungkungannya. Harsa tersenyum menang, ia mengelus rahang tegas milik sang kekasih lalu mencium bibirnya kasar, tentu Zidane membalas dengan tak kalah kasar pula.

"Ngmhh Zidan-mmh" 

Kepala mereka bergerak ke kanan dan ke kiri, saling membelit lidah masing-masing. Saliva yang entah milik siapa turun mengalir ke leher jenjang seputih susu Harsa, Harsa meremat pundak Zidane saat pasokan udara menipis. Zidane yang mengerti melepas tautan bibir mereka, ia menyeringai melihat Harsa yang terkulai lemas dengan mata sayu.

Zidane terkekeh ketika Harsa menutup mata tak lama setelah ia memainkan puting kemerahan itu. Merasa miliknya belum dituntaskan, Zidane berniat membangunkan Harsa. Namun, ketika ia menggoncang tubuh sang kekasih, ia menghela nafas karena ia harus mentuntaskan miliknya dengan tangannya sendiri. Iya, Harsa pingsan.

"Dasar, udah mah tadi ngebet banget minta dientotin, sekarang malah tepar padahal baru ciuman." dumel Zidane.

◐◐◐

"Maafin Aru yaa sayangg!" rengek Harsa.

Ah, kalian tau? Setelah Harsa siuman, Zidane tak berbicara sepatah kata pun kepadanya, bahkan ketika Harsa meminta peluk dan cium Zidane tidak menggubris. Padahal itu adalah salah satu kegiatan kesukaan Zidane bersamanya. Harsa jadi heran, apakah ia membuat kesalahan yang fatal?

"Huhuu, Zidane sayang, maaf.."

"ACAA KEY DATANGG YUHUU!"

Mendengar teriakan sang sahabat, Harsa berdiri dengan lesu, meninggalkan Zidane sendirian. Harsa berjalan lunglai menuju sahabatnya, ia memeluk Deon erat dan menangis di pelukannya.

"Eh, Aca kenapa?" tanya Deon khawatir.

"Zidane ngapan lo, sa?" tanya Juwan yang tentunya ikut menemani Deon bermain.

"Zidane marah sama aca.." lirihnya.

Juwan terkesiap, tidak biasanya kakak kembarnya marah sampai membuat Harsa menangis. Pasti ada apa-apa, pikir Juwan.

"Aku ke Zidane dulu ya, yang," pamit Juwan pada Deon.

"Ya, kalau bisa marahin saja orang itu! Bisa-bisanya membuat aca-ku menangis!" Ujar Deon dengan menggebu-gebu.

"Aca-ku sayang, duduk ya? Key tadi bawain martabak manis kesukaan Aca loh, mau?"

Harsa yang mendengar makanan kesukaannya itu langsung menatap Deon dengan mata berbinar, ia menggandeng—atau lebih tepatnya menarik—tangan Deon menuju meja makan yang sudah ada empat kursi di sana.

"Ayo mamam martabak!" seru Harsa membuat Deon tersenyum lega karena akhirnya bisa membuat perasaan senang Harsa kembali.

Sedangkan di sisi si kembar Alden..

"Zid, lo apain si Harsa?" tanya Juwan setelah mendudukkan bokongnya di sofa kamar milik Zidane.

"Ga tau," balas Zidane ketus.

"Dia habis nangis-nangis di pelukan pacar gw, gw tau lo ga bakal marah kalau Harsa ga melakukan sesuatu yang menurut lo fatal."

Zidane berdecak, "tadi dia ngajak bikin anak, dan gw nolak dong. Tapi dia goda gw terus dan dia mulai cium bibir gw secara kasar, akhirnya, karena gw juga ikut kegoda, gw balas ciuman dia dengan ga kalah kasar. Tapi lima—eh, sepuluh? Ya intinya segituan lah, menit kemudian dia lepas ciuman terus pingsan. Gimana gw ga marah coba, ju? Gw yakin kalau lo di gituin pasti juga marah. Padahal adek gw udah bangun, terpaksa harus lemesin sendiri gw."

Juwan tersenyum mengejek, menepuk-nepuk pundak sang kakak kembar berniat menenangkan.

"Gw kalau di gituin sih jelas marah, tapi ga sampe diemin Dede apalagi bikin Dede nangis." ungkap Juwan.

"Dede siapa? Selingkuhan lo? Atau super dede?" tanya Zidane dengan mata menyipit.

"Kagak anjir, Dede tuh panggilan sayang gw ke Deon."

"Oalah, kirain super dede."

Baik, jangan hiraukan percakapan di atas yang sedikit melenceng dari judul dan mari kita kembali ke uke gemes kita yang lagi makan martabak manis sampai comot ini.

"Enak banget Key, kamu tau aja aku suka yang rasa cokelat kacang." ujar Harsa.

"Iya tau dong, kan kita bespren."

Mereka makan martabak dengan senang, sampai tidak sadar pacar mereka sudah berada di depan mereka.

"Aru, maafin Zidane ya." ujar Zidane menyesal.

"Ga di maafin, Zidane jelek." balas Harsa ketus.

"Aru, sayangnya Zidane, ayo dong maafin Zidane yyaa?" Zidane memasang wajah gemasnya walau ia sedikit sangat tidak suka, tapi tak apa, apapun demi ayang.

"Iya dehh, aduh gemasnya pacarkuu." Harsa luluh juga akhirnya, dia menciumi pipi Zidane.

"Juwan, ayo akting lucu kayak Zidane juga dong:("

"Ga ada, ga ada!"

"Aa Juwan ayo!"

Pasangan ZiHarsa hanya tertawa gemas melihat Deon yang merengek minta pacarnya melakukan seperti apa yang dilakukan Zidane tadi.

"Sayang, mau bikin anak?" tanya Zidane.

"Mau! Tapi Zidane yang pelan yaa nanti Aru malah kecapean lagi kayak tadi.." jawab Harsa dengan baby talk.

"Iya sayang," timpal Zidane.

◑◑◑

Bonus

"Ahh ahh enak Zii!"

"Shh jangan diketatin sayang..," Zidane mendorong kejantanannya dengan keras ke anak Harsa.

"AKHH DISANAA!"

"Hm, disini?" tanya Zidane dengan suara berat.

"Iyahh nyaahh ngghh oohh ohh oohh! Oooohhhh!"

Tubuh Harsa kejang saat pelepasannya tiba, mulut menganga serta mata yang memutih membuat Zidane semakin nafsu.

"Juwanhh enak.."

Ah, astaga, ternyata pasangan WanDe juga ikutan. Ada yang mau ikutan lagi?





HALOOOHAAAIIII TEUMEEE
MAAF YAAA AKU TELAT UP NYAAAAA AKU TUH SOK SIBUKKK BANGETTT:) EMANG SIBUK SIH, SAMA BUKU DI DRAFTT DAN YANG BARUUU ITUUU LOOOHHH SI KITTEN MANA AKU LAGI MALEEESSSS BANGETT NULIISSS:( JADI MAKLUMIN AJAA YAAAA KALAU AKUUU SUKA TELAT UPLOADNYAAAAAA OKEIII SAYANGKYUUU?
YAUDAH,

BUBBYYEEE!!

Bentarrrrrrr, heheeee, aku lupa upp maafff bangeetttttt huhuuuuu yaudah silahkan pergi, janlup votement!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 12 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FUTSAL | Jaesahi [treasure ft. mashidam]Where stories live. Discover now