15. Ending yang bahagia

209 16 8
                                    

2000+ word!

"Baik, anak-anak ibu yang ibu sayangi, buah kedondong ditiup angin, boleh dong tugasnya di kerjain" ujar bu sarah, sontak semua murid tertawa mendengar pantun dua bait itu.

"Tugas yang mana ya bu?" tanya Harsa saat ia rasa semuanya sudah berhenti tertawa.

"Tugas halaman 120, masa kamu lupa sih Sa, ingetnya Zidane mulu sih." canda bu Sarah.

Harsa membelalak kaget, kok bu sarah ini tau kalau dia sama Zidane pacaran?

"Alah Sa, bercanda doang. Ga usah melototi ibu gitu dong, serem tau." ujar bu Sarah ketika melihat Harsa yang membelalak.

Harsa menghela nafas lega, dia kira tadi bu Sarah tau jika dia dan Zidane menjalin hubungan lebih dari sekedar teman.

Lalu, Harsa membuka buku di halaman 120 dan kembali membelalak kaget ketika melihat puluhan soal yang sudah di kerjakan. Harsa tau tulisan siapa ini, tulisan Zidane.

'Sialan' batin Harsa.

Harsa melirik Dama, ia menyenggol lengan Dama. "Psst dam!" bisiknya. Karena Dama tak merespon, ia kembali menyenggol lengan Dama, namun kali ini lebih keras.

"Uwah!" kaget Dama saat pulpennya tak sengaja tercoret karena di senggol Harsa.

Dama merenggut lucu, ia menatap Harsa dengan alis menukik. "Aca ih, kejoret!"

"Aka tolongin gw ka.."rengek Harsa seraya menggoyangkan lengan Dama.

"Eish, sama Keyne sana!" bentak Dama sebelum kembali berkutat dengan tugasnya dengan mulut mengerucut.

Harsa menatap Dama dengan tatapan melas, "Damie.. pwease.." ujarnya dengan suara di imut kan.

Dama mematung melihat Harsa, sialan, dia cute overload. Tolong bawa Dama pergi sekarang juga, dia tidak kuat.

Dama menghela nafas, "iya, iya, tolongin apa sih?" Dama akhirnya luluh juga.

Harsa cengengesan, "hehe, bantuin tuker ini ke kelas sebelah, sama Aca kok, bolehh?" pinta Harsa masih dengan act cute andalannya.

"Lah, ketuker?" bingung Dama. "Kok bisa?" lanjutnya lagi.

Harsa menepuk keningnya, gimana jelasinnya?!

"Ee, tadi pas gw jalan ke kelas ga sengaja tabrakan sama Zidane, terus bukunya jatoh semua kan, ya ketuker bukunya." Harsa berusaha menjelaskan dengan terbata.

Sama mengangguk mengerti, "ya udah ayo." Dama berdiri, disusuk Harsa yang juga berdiri, lalu mereka berjalan ke arah bu Sarah.

"Bu, izin ke kelas sebelah ya, buku saya ketuker."

Bu Sarah hanya mengangguk, lalu Harsa keluar kelas bersama Dama dan berlari kecil agar cepat sampai. Harsa berhenti di ambang pintu kelas Zidane, diikuti Dama yang ikut mengintip ke dalam.

Harsa melihat Zidane yang sedang bercanda ria bersama Jinan dan Juwan, Harsa berdecak sebal lantaran tidak tau cara menarik perhatian Zidane. Jika ia melempar sesuatu, guru di depan akan ikut menoleh.

"Psstt, Zidane!" bisik Harsa seraya melompat kecil.

Harsa kembali berdecak kesal, ia mengetuk dinding dengan pelan. Tapi yang menoleh bukannya Zidane, tapi gurunya, membuat Harsa menahan nafasnya takut.

"Loh, Harsa?" sapa guru itu. "Kenapa nak, mau nyari siapa?" tanya-nya.

Zidane yang mendengar nama sang kekasih di sebutkan pun menoleh seraya mengangkat alisnya penasaran. Lalu mengernyit bingung seraya mengangkat dagunya seolah bertanya kepada Harsa yang menggigit bibirnya takut.

FUTSAL | Jaesahi [treasure ft. mashidam]Where stories live. Discover now