14

144 13 0
                                    

Tiba di luar gedung, Ayana langsung menyemburkan napasnya dengan terburu-buru. Dia mondar-mandir dengan tidak tenang, berusaha mendapatkan kestabilannya lagi. Tapi semakin Ayana ingin menghentikan dirinya merasa tertekan, malah seperti banyak batu yang menghimpit dadanya. Dia kesulitan bernapas. Serangan panik melandanya.

Ayana berusaha tegak, tapi dia tidak bisa melakukannya. Airmatanya bercucuran.

"Ana!" seru sebuah suara.

Ayana yang tahu siapa pemilik suara itu berbalik dan pergi meninggalkan. Dia setengah berlari meski dengan suara napas tidak beraturan.

Kevin yang berhasil mengejar dengan mudah meraih lengan gadis itu, menghentikan Ayana melarikan diri. "Kau harus mendengarkan aku, Ana. Aku mohon."

Ayana mengelak. Dia terus berusaha melepaskan Kevin tapi pria itu keras kepala, membuat Ayana semakin dilanda resah.

Kedua lengan Ayana kini berada dalam kungkungan tangan Kevin. Mata mereka bertemu dan Ayana hanya bisa menangis di depan pria itu. Melihat Ayana yang tampak kesulitan bernapas, Kevin meraih gadis itu dalam pelukannya.

"Maaf, maafkan aku."

Ayana menangis sejadi-jadinya. Mereka ada di labirin rumah itu. Kemeja Kevin basah oleh airmatanya dan Ayana tidak peduli. Dia ingin meluahkan, menumpahkan segala kecewa dan ketakutannya.

Yang membuat Ayana begitu terluka, kenapa istri pria ini harus gurunya sendiri. Melihat bagaimana Katie menatapnya, Ayana merasa begitu buruk. Seolah-olah hadirnya di dunia ini menjadi momok paling menjijikkan.

Tidak ada yang bisa membuat Ayana lebih baik sekarang.

Setelah napasnya bergerak beraturan, Ayana mendorong Kevin, membuat jarak di antara mereka. Mata Ayana menatap dengan tegas.

"Kurasa kita harus menjaga jarak dulu."

"Ana ...."

"Aku mohon, aku tidak mau bertemu denganmu dulu. Aku tidak mau melakukan interaksi denganmu, dalam bentuk apa pun ...," karena kalau Ayana melakukannya, dia akan luluh. Dia akan memaafkan Kevin dan merajut kembali bersama. Ayana tidak mau itu. Dia harus menjaga jarak untuk melihat apakah dia benar-benar bisa menghadapi semuanya atau tidak.

"Kau tidak mungkin serius? Aku tidak bisa melakukannya, Ana. Aku tidak mungkin bisa jauh darimu. Aku bersumpah, aku akan menderita."

"Maka menderitalah."

"Ana!" seru Kevin menekan. "Aku hanya memilikimu sekarang. Aku hanya—"

"Jangan katakan! Kau memiliki dia. Dan bagaimana bisa kau bersama dengan guruku dan aku. Kevin, apa sebenarnya yang ada di kepalamu? Aku yakin kau bahkan tahu semuanya. Kau tahu dia guruku, benar, bukan?"

Kevin diam.

Ayana semakin terluka. "Kau tahu dan terus mendekat? Apa sebenarnya yang ada di otakmu!?"

Kevin berusaha meraih gadis itu. "Dengarkan aku—"

"Aku tidak ingin mendengarmu sekarang, Kevin. Aku sungguh tidak mau. Mari mengambil waktu tenang sejenak. Selamat tinggal, Kevin."

Ayana berbalik dan pergi. Kali ini dia berlari. Di antara jalan yang dia lewati, Ayana bertemu dengan beberapa orang. Itu membuat Kevin tidak leluasa dalam mengejajrnya. Saat sampai di pinggir jalan, ada mobil yang berhenti. Ayana masuk ke mobil dan menatap pria yang ada di dalamnya.

"Jalan," ucap Ayana memerintah.

Pria itu menatap tidak yakin.

"Aku bilang jalan, kau harus jalan!" seru gadis itu dengan tangisan deras.

Pria itu mengangkat kedua tangannya dengan anggukan santai. "Baik, aku jalan." Dan pria itu menembus kegelapan malam. Membawa Ayana ke arah tanpa tujuan. Tangisan gadis itu menjadi peneman malam mereka.

Pria itu bahkan tidak berani bersuara. Hanya menatap dalam diam dan mengendarai mobil dengan pelan.

Ponsel Ayana terus berdering tapi dia mengabaikan. Nama Kevin terus berkedip di sana. Ayana membuat layar ponsel berada di bagian bawah. Dia tidak mau melihat nama Kevin.

Setelah berkendara beberapa saat, mobil berhenti. Ayana sudah tidak menangis. Gadis itu sudah menjadi lebih tenang. Dia menyandarkan kepalanya di kaca mobil. Berusaha menekan airmatanya yang hendak keluar lagi.

Setiap mengingat perasaannya pada Kevin, dia terus ingin mengeluarkan airmata. Dia ingin kembali dan memeluk pria itu.

Selingkuhan Suami Orang Where stories live. Discover now