~ Heks ~

3.7K 219 5
                                    

~o0o~

"Aku cuma ingin bahagia"

Balet adalah seni yang indah gerakan nya seirama dengan nada,tariannya mengandung makna,setiap gerakannya memanjakan mata tak ayal balet banyak digemari sebagian besar perempuan seperti Helena Ruby zeuz dia menyukai balet baginya gerakan dari balet itu seakan membawa semua masalah nya pergi.

Dia memilih ekstrakurikuler balet tak ada yang lebih Ia sukai daripada balet, balet adalah dunianya, kesukaanya dan bahagianya.

"Aku menyukai balet tapi tidak memiliki banyak waktu untuk itu dan sekarang aku bisa memanfaatkan waktu itu." gumam Helena memandang ruangan balet itu.

Sementara disisi lain seseorang tengah memandang ruang latihan untuk memanah itu dengan takjub sangat takjub tak lain dan tak bukan adalah seorang Ayanha, Ayanha suka memanah tapi belum terlalu mahir lantaran kurang berlatih dan sekarang Ayanha bisa meningkatkan bakatnya.
Lama terdiam memandangi ruangan panahan itu suara dari seseorang mengagetkan dirinya.

"Kau sedang apa?" tanya orang itu.

"Tidak ada." balas Ayanha pada teman sekelas nya itu.

"Kau memilih ekstrakurikuler memanah?"

"Hah?" ucap Ayanha tidak nyambung.

"Aku bertanya kau memilih ekstrakurikuler memanah?" ujarnya mengulang pertanyaan yang sama.

"Iya rencananya begitu." balas Ayanha menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Terus?"

"Aku memilih ekstrakurikuler memanah. " ucap Ayanha tersenyum.

"Perkenalkan San Diego Vancouver, panggil Diego atau San." paparnya yang tiba-tiba memperkenalkan diri.

"Aku Ayanha." ucap Ayanha ramah diselingi senyuman.

dan terjadilah perkenalan singkat antara kedua orang yang memiliki hobi yang sama. sementara dua orang manusia yang berbeda gendernya kini sedang adu mulut hanya karena sebuah hal sepele.

"Perhatikan langkah mu saat berjalan!" sentak Vivara.

"Bukannya ini salah mu?" ucap Bintang.

"Jelas-jelas kau yang menabrak ku.
" ucap Vivara menujuk ke arah bintang.

"berdasarkan hukum tiga Newton aku sudah memberikan aksi dan kau juga sudah membalas reaksi dan reaksi mu itu berlebihan. " ucap Bintang bersedekah dada.

"Berlebihan katamu?" tanya Vivara tak habis pikir dengan manusia yang ada di hadapan nya ini.

"Iya, aku juga bukannya sengaja menabrak mu dan kau juga tidak lecet sedikit pun tapi reaksi mu itu negatif nya minta ampun." ucap Bintang tak mau kalah.

"Dasar cowo menyebalkan." ucap Vivara lalu melenggang pergi dari sana.

Surya telah tenggelam bersama dengan segala cerita hari ini malam menanti untuk mengistirahatkan tubuh yang lelah setelah seharian bergulat dengan pelajaran seorang laki-laki berparas tampan memasuki rumahnya.

rumah bak istana itu bukannya terdapat kehidupan layaknya seorang raja dan ratu yang berdampingan ataupun sang pangeran yang dimanja.

Genius High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang