~o0o~
"Hanya orang idiot yang selalu
bersembunyi"Arunika telah menghiasi Bumantara hari ini mega terlihat kelabu pertanda semesta tengah bersedih Ayanha berangkat dengan penampilan kepang dua seperti Anna di film frozen tak lupa bandana biru kesayangan nya.
Ayanha berangkat naik bus hari ini dirinya sudah menunggu sekitar 5 menit dan akhirnya bus datang Ayanha dengan segera naik keatas tak ada kursi yang kosong kecuali disamping seseorang yang berpakaian serba hitam, topi hitam layaknya teroris.
Mau tidak mau Ayanha harus duduk disana dengan langkah gontai Ayanha duduk disamping orang itu yang terlihat sangat misterius kedua tangan di dalam saku hoodie serta masker dan topi yang menutupi wajahnya Ayanha berharap semoga orang disamping nya ini bukan buronan atau semacamnya.
Perasaan Ayanha menjadi gelisah saat orang disamping nya ini hanya dengan posisi yang sama terus menerus tanpa pergerakan apakah ia sedang menjadi patung tapi kecurigaan nya lenyap seketika saat bus berhenti dan orang itu turun setidaknya Ayanha sudah bisa bernafas lega, tatapan Ayanha berhenti pada surat di kursi yang orang itu tempati tadi.
Ayanha pikir ini milik orang itu yang tertinggal berniat mengembalikan tapi wajah saja Ayanha tidak tahu Ayanha mengambil surat itu dan dibacanya seketika kening Ayanha mengkerut apa surat ini untuknya?
Gadis berbandana biru adalah milikku,tidak ada yang boleh menyentuh nya!
Tertanda🐰
Ayanha bergidik ngeri mungkin ia terlalu kegeeran namun Ayolah tidak mungkin surat itu tanpa sengaja ditinggalkan dan itu mengarah padanya terlebih saat ini Dirinya memakai bandana biru tapi jika memang itu untuknya bukankah itu sangat mengerikan iu tergolong stalker atau penguntit Ayanha jadi merasa cemas tapi tunggu siapa pengirimnya
Hanya tanda kelinci disana.
Ayanha menyimpan surat itu dalam tasnya lebih baik ia tidak usah memikirkan hal yang bisa membuat nya stress.Sementara disisi lain semesta saat ini Aster berada dijalanan karena motornya mogok jadilah ia disini menunggu montir dan sudah dipastikan bahwa dia akan telat tapi telat sedikit tidak akan ngaruh,saat fokus pada hpnya sosok berhodie hitam muncul dengan slayer yang menutupi wajahnya Aster terkejut karena orang itu langsung memberikan bogeman mentah kepadanya.
Sosok itu membabi buta dalam menghajar Aster nampak Aster kesulitan ditambah sosok itu langsung mengambil belati dari dalam sakunya mencoba mengarahkan itu pada bagian perut Aster dan Aster berhasil menghindari hal itu tapi sosok itu mencoba menyerang lagi dengan belati dan kali ini lengannya berhasil mendapatkan luka sayatan yang cukup memanjang.
Sontak hal itu membuat Aster meringis dan memegangi lengannya yang terluka, sosok itu tersenyum smrik dari balik slayer nya dan pergi meninggalkan tempat itu.
"Dia siapa?" lirih Aster memandang punggung orang itu.Keadaan genius class saat ini sangatlah tentram bahkan suara jarum jam dapat terdengar maklum ini karena hari ini adalah jadwal untuk sang guru killer mengajar di genius class.
setelah menjelaskan konsep pembelajaran tadi guru killer itu menguji kompetensi mereka sampai tahap mana mereka memahami pembelajaran yang diajarkan dan tentu saja genius class tak usah diragukan lagi rentetan murid dengan IQ diatas rata-rata.
Ayanha menoleh kekanan dan kiri apakah Aster tidak datang hari ini tapi kenapa? mungkin ada sesuatu sampai Aster memutuskan untuk tidak datang hari ini . Ayanha peduli dengan teman sekelasnya itu tapi sudahlah nanti saja Ia menghubungi Aster.
Setelah mengumpulkan lembar jawabannya Dan jam mengajar guru killer itu sudah habis, Ayanha kembali ke mejanya lalu bertopang dagu dengan pikiran yang berkelana entah karena apa tiba-tiba kepalanya terasa amat berat dan pusing.
sontak Ayanha memegangi kepalanya sembari meremat rambutnya sungguh ini sangat sakit tanpa disadari ada darah yang mengalir dari hidungnya dan hal itu disadari oleh Diego.
"Ayanha, kau mimisan" ucap Diego agak keras yang menarik perhatian semua orang disana.
Ayanha segera mendongak lalu mengambil tissu didalam lacinya untuk membersihkan darah itu Angkara datang lalu membersihkan darah Ayanha yang mengenai sekitaran hidungnya untung darah nya sudah tak keluar lagi.
"Kau baik-baik aja Ay?" tanya Angkara khawatir memandang Ayanha yang nampak pucat.
Ayanha tak menjawab kepalanya terasa amat sangat sakit tiba-tiba ada sekelebat bayangan hitam putih dalam ingatannya saat-saat dirinya, Bintang dan Cakra mengikuti siswa-siswi yang mendapat penalti karena nilai try out mereka yang turun ingatan itu bagai kaset yang kandas dan hanya berwarna hitam putih, dalam sakit yang saat ini Ayanha rasa terdengar samar seperti suara jeritan kesakitan yang sontak membuat Ayanha menjerit.
Mereka yang ada didalam kelas itu kaget dengan suara Ayanha terlebih melihat kondisi gadis itu yang pucat dan keringat bercucuran diwajahnya lalu tiba-tiba Ayanha jatuh pingsan untung dengan sigap Angkara membantunya.
Uks adalah tempat Ayanha saat ini gadis itu sudah sadar dan saat ini dirinya sedang menyantap bubur ayam dengan tenang , Ayanha tak paham apa yang terjadi sebenarnya tapi ingatan yang mengabur itu Ayanha merasa ada memori penting yang dilupakannya tapi apa?
Bayangan hitam putih.sebuah ruangan. Jeritan kesakitan itu bagai kaset yang terputar di dalam ingatannya tunggu
Ayanha ingat dia bersama Cakra dan Bintang saat itu jadi apakah mereka tau cerita yang sebenarnya atau bagaimana entahlah Ayanha pusing._________TBC___________
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius High School
FanfictionGenius High School adalah sekolah menengah atas yang menempati posisi pertama selama 4 tahun berturut-turut dengan sekolah sebagai sistem pendidikan terbaik dan ini tentang persaingan untuk mendapatkan posisi pertama hingga suatu hal mengubah opini...