~o0o~
"Jika saya mencoba yang terbaik dan gagal, setidaknya saya telah melakukan yang terbaik." - Steve Jobs
Apa yang dapat diharapkan pada diri seorang penghianat tak ada selain kebohongan dan kebohongan bagi Ayanha memercayai Angkara adalah sebuah kesalahan dan menaruh harap pada Angkara adalah sebuah pisau dua sisi yang berbalik melukainya tak ada yang salah sebenarnya, Ayanha yang salah karena menaruh kepercayaan dan ekspektasi yang tinggi pada Angkara.
Fakta mengejutkan lagi adalah bahwa Angkara dan Athena ternyata sedekat itu dua sahabat sejak kecil yang tak terpisahkan, ditambah fakta bahwa ayah mereka adalah partner di bisnis illegal ini sungguh plot twist yang sebenarnya.
"Jika kalian maju sedikit saja maka ku jamin peluru ini akan menembus kepala Ayanha," ujar Athena saat melihat David hendak mengambil ancang-ancang untuk maju.
"Good Athena, saya bangga sama kamu," ucap Purnawarman tersenyum senang melihat Athena yang sepertinya berada di pihaknya.
"bunuh dia maka kita semua akan selamat," ujarnya kembali memanipulasi Athena.
"Jangan bertindak apapun Athe," peringat Angkara memandang Athena penuh harap.
"Apakah kau sudah gila Angkara? membunuh gadis itu tidak akan menimbulkan dosa besar tapi sepertinya kau sudah buta akan cinta," ujarnya terkekeh.
"Tarik pelatuknya Athena maka saya dan Ayah kamu tidak akan bersalah," ungkapnya kembali memanfaatkan situasi Athena yang tak bisa dikatakan baik pasalnya Purnawarman tau bahwa skizofrenia Athena kambuh lagi dimana gadis itu akan sulit membedakan kenyataan atau delusinya saja.
"Athena tenang, jangan gegabah aku ada disini," ucap Angkara saat melihat Athena semakin sulit mengendalikan dirinya dimana gadis itu selalu memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri sesekali berteriak frustasi.
"Arghhhhhh aku membenci Ayanha!" teriaknya lalu menembakan peluru itu yang dengan sigap Angkara mengarahkan nya kearah lain dan mengenai salah satu guci di ruangan itu sehingga suara nyaring barang yang pecah menggema di ruangan itu.
Ayanha melirik keduanya yang nampak berpelukan dimana Athena yang meraung-raung di pelukan Angkara hubungan merekanya tidak hanya dekat tapi sangat dekat.
"Ay kita harus pergi dari sini," ungkap David lalu diangguki mereka namun saat mereka menuju pintu keluar bunyi suara tembakan terdengar sekali lagi Ayanha mendongakkan kepalanya keatas lampu kristal yang berukuran besar terjatuh dengan sigap tubuhnya ditarik oleh Fernando yang membuat mereka berdua terjatuh.
"Are you okay?" ucap Fernando dengan nada khawatir nya.
"Iya. aku baik-baik saja tapi kau berdarah," balas Ayanha dengan memegang bahu Fernando yang berdarah akibat dari terkena pecahan kaca. .
YOU ARE READING
Genius High School
FanfictionGenius High School adalah sekolah menengah atas yang menempati posisi pertama selama 4 tahun berturut-turut dengan sekolah sebagai sistem pendidikan terbaik dan ini tentang persaingan untuk mendapatkan posisi pertama hingga suatu hal mengubah opini...