1. Konfrontasi

382 11 7
                                    

Hola halooooo

Selamat Siang.....!!!

Kudatang lagi di siang hari nan cerah ini, untuk melanjutkan cerita Sencer kita :)

Akhirnya kita memasuki babak baru dari cerita keluarga Kesultanan Seljuk, Sultan Malik-Shah... hehehehe (finally!!)

Banyak rahasia yang tersimpan dari Malik-Shah, banyak yang harus ditutupi, banyak rasa sakit hati yang terpendam... dan juga banyak musuk dalam selimut. Akankah semuanya terungkap ??

Welll, let's found out... :)

Semoga masih banyak yang menunggunya, membacanya, dan menyukainya :)

So, let the new journey begun....!!!

Enjoy, and hope you like it :)

 1. Konfrontasi

***Pagi Hari***

Kota Selemzar

Setelah semua tugas dari Sultan terpenuhi, kini saatnya Sencer memenuhi janjinya kepada Turna untuk menghabiskan banyak waktu bersama, juga untuk membahas masa depan mereka. Sencer sudah tak sabar ingin segera meminang Turna dan membawanya ke Kampung Suku untuk tinggal dan hidup bersama selamanya di sana.

Pagi yang cerah nan indah, Sencer menjemput Turna di Selemzar untuk mengajaknya ke suatu tempat. Kedua anak manusia yang diliputi cinta dan kerinduan itu berkuda bersama, menikmati perjalanan, indahnya alam dan kebersamaan mereka. Tak lepas keduanya saling memandang penuh senyuman dan kebahagiaan. Tidak menyangka tiba juga hari ini, hari mereka bersama, bebas dari tugas Negara yang membahayakan. Tak lupa ia memakai mantel bulu pemberian ayahnya semalam dengan penuh kebanggaan. Ia merasa begitu gagah dan berwibawa.

Mereka mampir sebentar di tepi sungai, tempat mereka biasa bertemu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Mereka mampir sebentar di tepi sungai, tempat mereka biasa bertemu.

"Kau datang padaku, setelah kau selesai dengan tugasmu," hela Turna penuh kelegaan, saat mereka telah turun dari kuda mereka dan berjalan di tepian sungai. "Kita telah cukup lama dipisahkan oleh pengkhianatan dan kejahatan. Tapi kini tidak lagi ..."

"Kau benar, Turna," Sencer menyahut sama leganya. 

Dihelanya napas sebelum ia menanyakan sesuatu yang penting, 

"Apa yang dikatakan ayahmu, tentang rencana pernikahan kita?" tanyanya menghentikan langkah mereka dan saling berhadapan.

Sesaat Turna menelan ludah. "Dia mengatakan bahwa kau menjalani kehidupan yang berbahaya," ia menjawab sejujurnya. "Sehingga tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi padamu besok..."

Sencer mendengarnya dengan getir dan membenarkannya. "Dia benar," sahutnya dengan mengangguk tersenyum tipis. "Balas dendam ratusan musuh, akan terus mengikutiku, dan ratusan lainnya menunggu dalam penyergapan," ia tidak bisa mengingkari itu. "Wajar jika seorang ayah khawatir," ia sepenuhnya mengerti.

Uyanis Buyuk Selcuklu : Family Secret - Sequel of Uyanis : Buyuk SelcukluDonde viven las historias. Descúbrelo ahora