20. Tugas Penting

33 3 0
                                    

Hola halooo....

Selamat malaaam....!! :)

Mohon maaf, lama tak bersua hehehe ...

Dan sekarang kukembali lagi untuk melanjutkan cerita ini... :)

Masih ada yang menunggunya kah?? :) Kuharap masih yaa... :)

Baiklah, mari kita lanjutkan :)

Enjoy, and hope you like it! :)

20. Tugas Penting

Istana Kesultanan Seljuk – Isfahan

Penjara Bawah Tanah

Sencer turun ke penjara bawah tanah untuk menjemput kedua tawanan perang. Ia masuk ke dalam sel dengan penjagaan dua pengawal Istana.

 Ia masuk ke dalam sel dengan penjagaan dua pengawal Istana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Waktumu di sini sudah selesai. Kita akan pergi ke Shadiz."

"Tidak ada beda bagi kami!" ketus Count Albert. "Tempat terindahmu akan selalu menjadi penjara bawah tanah bagi kami."

"Itu karena kedzaliman hitam di depan matamu," sahut Sencer. "Kau seharusnya menganggap dirimu beruntung, karena Sultan kami tidak mengeksekusimu.

"Bawa mereka berdua..." Dengan itu ia keluar dari ruangan sel.

*#*

Para tawanan perang dibawa menuju Kastil Sahdiz dengan pengawalan ketat dipimpin oleh Sencer. Mereka melalui jalur yang tidak biasa dilalui orang agar tidak menarik perhatian warga.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba sebatang pohon tumbang dan jatuh tepat di depan rombongan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba sebatang pohon tumbang dan jatuh tepat di depan rombongan mereka. Sencer dan para sahabatnya langsung waspada melihat sekelilingnya.

Benar saja, sekelompok berjubah putih, muncul dari depan sisi kiri dan kanan mereka.

"Kau telah jatuh ke dalam perangkap kami, Sencer ..." seru pimpinan berjubah putih.

Sencer memperhatikan gerombolan itu..., Pasukan Byzantini.

"Kami tidak akan membiarkanmu membawa Pangeran," imbuhnya.

Uyanis Buyuk Selcuklu : Family Secret - Sequel of Uyanis : Buyuk SelcukluWhere stories live. Discover now