5. Rencana Baru

41 5 6
                                    

Hola halooo, 

Selamat malaaaaammm!!! :)

Kukembali lagi di menjelang tengah malam hehehehe

Well, mari kita lanjutkan cerita Sencer kita... :)

Semoga masih ada yang menunggunya, membacanya dan menyukainya :)

So, let's dig in...

Enjoy, and hope you like it !! :)

5. Rencana Baru

Istana Kesultanan Seljuk- Isfahan

Penjara Bawah Tanah

Malik-Shah menuju penjara bawah tanah, tempat asisten Hasan Sabbah ditahan. Ia sudah tidak sabar untuk menginterogasinya sendiri. Ia harus tahu semua tentang Sayyiduna dan rencana Batini lainnya.

"Sultan-ku, kami sedang menyelidiki di daerah sekitar sungai tempat 5 prajurit kita tewas, sepertinya Sabbah tersapu arus, dan terdampar di sana," lapor NizamulMulk yang menemani Sultan turun ke penjara.

"Sultan-ku, kami sedang menyelidiki di daerah sekitar sungai tempat 5 prajurit kita tewas, sepertinya Sabbah tersapu arus, dan terdampar di sana," lapor NizamulMulk yang menemani Sultan turun ke penjara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malik-Shah mendengarkan dengan saksama tanpa menghentikan laju langkahnya.

"Tapi..." NizamulMulk menghentikan langkah, dan ragu untuk melanjutkannya, ia harus hati-hati,

Malik-Shah menunggu kelanjutannya.

"Sepertinya Batini telah menyelamatkannya dari tentara kita..." lanjut NizamulMulk.

"Ketidakmampuan apa, ini!? Bagaimana mereka bisa membiarkan dia lepas!!??"

NizamulMulk tak mampu menjawabnya.

"Aku tahu bagaimana membuatnya anjingnya menjerit," lanjut Malik-Shah. Iapun bergegas ke sel penjara.

Sel Penjara

Di salam sel penjara, Sadik telah dalam posisi kedua tangan terentang terikat dengan wajah yang sudah babak belur, kesakitan dan kelelahan.

"Apa dia sudah memberitahu di mana Sayyiduna berada?" tanya Malik-Shah kepada penjaga.

"Belum, Sultan-ku."

"Kau melarikan diri dari Istana dengan Sabbah. Katakan padaku, ke mana kalian akan pergi!?" tanyanya pada Sadik.

Sadik menghela kelelahan, "Menuju surga kami..."

Semuanya menahan napas kesal, mendengarnya.

Malik-Shah lepas kesabarannya, langsung dicabut pedang dari sarungnya kemudian dihajarnya wajah batini itu, lalu ditempelkanya pedangnya ke leher sang asisten pribadi Sabbah. "Jika kau tidak memberitahuku di mana pengkhianat itu, aku akan membuat hidupmu seperti neraka," desisnya mengancam. "KATAKAN, DI MANA DIA!!??"

 "KATAKAN, DI MANA DIA!!??"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Uyanis Buyuk Selcuklu : Family Secret - Sequel of Uyanis : Buyuk SelcukluWhere stories live. Discover now