21. Amanah Suci

49 2 0
                                    

Hola halooo, selamat soreee!!! :)

Kudatang lagi, setelah sekian waktu hehehehe...

Sebelumnya, izinkan aku mengucapkan selamat menunaikan ibadah Puasa Ramadhan bagi semua yang menjalankannya. Semoga puasa kita lancar, selalu diberi kesehatan kekuatan, dan ibadah kita diterima oleh Allah SWT, aamiinnn.... :)

Nah, untuk menemani kalian berbuka, mari kita lanjutkan cerita Sencer kita :)  Semoga masih ada yang menunggunya, membacanya dan menyukainya :)

Soo, what are you waiting for ..., let's dig in... :)

Happy reading, enjoy, and hope you like it :)

21. Amanah Suci

Istana Kesultanan Seljuk – Isfahan

Ruang Singgasana

Malik-Shah masih memperhatikan dan mempelajari peta wilayah kekuasaannya, saat Haciph Kamac masuk menghadap.

"Sultanku, Zubeyda Hatun dan Ustadz Isfihari ingin bertemu dengan Anda."

Malik-Shah tercenung. "Zubeyda Hatun dan Isfihari?"

Kamac mengangguk.

"Izinkan mereka masuk."

Kamac kembali mengangguk dan segera keluar untuk menjemput.

Tak lama, Zubeyda Hatun dan Ustadz Isfihari datang menghadap.

"Ada apa, Zubeyda?"

"Sultanku, saya mendengar bahwa kita membutuhkan baja yang bagus dan pedal yang besar untuk ketapel yang akan kau gunakan dalam ekspedisi militer," ungkap Zubeyda tersenyum penuh semangat.

Malik-Shan mengangguk.

Malik-Shan mengangguk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bahan-bahan ini dapat ditemukan di tanah yang diperintah oleh Berkyaruq," lanjut Zubeyda. "Berkyaruq menggunakan baja yang berkualitas dan pedal yang besar ketika dia pergi berjihad. Saya telah berbicara dengan Ustadz Isfihari, beliau telah memastikan bahwa persediaan itulah yang kita butuhkan."

Malik-Shah mendengarkannya.

"Zubeyda Hatun benar, Sultaku," timpal Isfihari. "Hanyalah baja dan pegas yang beliau jelaskan yang kami butuhkan."

"Bagus kalau begitu," sahut Malik-Shah. "Maka segera buatlah persiapannya. Kirim kabar kepada Berkyaruq untuk mendapatkannya segera."

Zubeyda tersenyum senang. "Jika Anda mengizinkan saya, saya ingin menangani sendiri perihal ini. Saya akan mengirim surat untuk Berkyaruq, dan menyiapkan tindakan pengamanan."

"Baja dan pedal ini sangatlah penting untuk persiapan ekpsedisi kita, apa kau yakin dapat menanggung tanggung jawab seperti itu?" Malik-Shah memastikannya lagi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Uyanis Buyuk Selcuklu : Family Secret - Sequel of Uyanis : Buyuk SelcukluWhere stories live. Discover now