15. Bayang-Bayang Sultan

26 4 3
                                    

Hola Halooo....

Selamat soree....

Kudatang lagi setelah sekian waktu hehehe...

Sebelumnya saya memohon maaf, atas keterlambatan ini..., seperti biasa berhubungan dengan tubuh ini, yang tetiba memberi kejutan untuk mengharuskan kembali ke ruangan putih beraroma khas..., hingga membuat saya tidak dapat duduk di depan laptop untuk beberapa waktu.

Tapi, alhamdulillah, kondisi sudah terasa sedikit lebih baik, dan bisa kembali duduk untuk melanjutkan cerita ini hehehe...

Sekali lagi terima kasih banyak, bagi yang masih menunggu, membaca dan menyukai cerita ini....:) Masih menunggu kisah Sultan Malik-Shah dan putra-putranya, I appreaciate it sooo much :)

Sooo, okey, what are you waiting foor..., lets continue...

Enjoy, and hope you like it :)

15. Bayang-Bayang Sultan

Rombongan Melik Tapar bersama Turna Hatun, Kepala Tabib Istana dan pasukannya, bergegas menuju Gunung Zagros untuk mencari Tabib Bartu. Sementara Sencer bersama pasukannya, menuju Karatepe, wilayah Kubah Hasan Sabbah berada. Semuanya dikejar waktu, harus tepat waktu dan melaksanakan tugasnya dengan benar untuk menyelamatkan Sultan dan Negara.

**##**

Istana Kesultanan Seljuk – Isfahan

Halaman Luar Istana

Seorang Komandan Tentara bersama dua prajuritnya, datang ke Istana dan menuntut untuk bertemu dengan Sultan.

"Sultan tidak terlihat. Para prajurit di bawah komandonya menjadi tidak tenang," serunya lantang, di hadapan para penjaga pintu Istana. "Di mana Emir TaculMulk? Aku ingin berbicara dengannya."

"Kami telah mengirimmu berita, Komandan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kami telah mengirimmu berita, Komandan. Jangan meninggikan suaramu di halaman Istana," sahut Penjaga tegas.

Komandan itu langsung menggenggam pedangnya, siapa dikeluarkan, "Kami yang menjamin kedamaian Negara ini dan semua orang di Istana ini, jika kami merasa tidak nyama , tidak ada yang merasa tenang," balasnya pongah.

Penjaga Istana menggertakkan gigi, menahan emosi dan tindakannya untuk melakukan sesuatu yang bukan wilayahnya, terlebih dua prajurit yang dibawanya juga sudah bersiap memegang pedang mereka. Jelas kedatangan ketiga prajurit di hadapannya ini, ingin membuat keonaran.

*#*

Dari dalam Isatana Emir TaculMulk mendengar kedatangan seorang Komandan yang menuntut bertemu dengan Sultan atau jika tidak, ia ingin bertemu dengan Emir TaculMulk. Sesuai dengan rencananya, dirinyalah yang akan maju menemui komandan itu, untuk menenangkannya, dan  tentu dirinya akan dilihat kemudian sebagai Emir yang memiliki kendali. Reputasinya akan langsung naik. Bergegas ia menuju pintu Istana untuk menemui Komandan itu.

Uyanis Buyuk Selcuklu : Family Secret - Sequel of Uyanis : Buyuk SelcukluWhere stories live. Discover now