16. Berpacu Dalam Waktu

37 4 1
                                    

Hola halooo 

Selamat siaaang!!! :)

Kukembali secepatnya, ditemani mendung di luar hehehe..

Seperti yang kujanjikan, akan kupost chapter selajutnya sesegera mungkin, untuk membayar keterlambatanku kemarin :)

Semoga masih ada yang menunggu, membaca, dan menyukainya :)

So..., will Sultan survive ???

Then, let's find out...

Enjoy, and hope you like it .... :)

16. Berpacu Dalam Waktu

Melik Tapar, Turna, dan Kepala Tabib Istana bersama para prajurit, mengikuti Tabib Bartu untuk mencari Siyahban. Hingga mereka sampai di wilayah yang terdalam dan jarang dimasuki orang.

"Apa Anda yakin kita akan menemukan Siyahban di sini?" Tapar memastikan lagi pada sang Tabib

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa Anda yakin kita akan menemukan Siyahban di sini?" Tapar memastikan lagi pada sang Tabib.

"Tanaman itu tumbuh di daerah terpencil, Yang Mulia Pangeran. Saya pernah menemukannya di sini sebelumnya," Tabib Bartu menjawab pasti.

Merekapun kembali mencari.

Hingga akhirnya Tabib Bartu menemukan apa yang mereka cari.

"Itu, ada di sana..."

Mereka langsung ke arah tumbuhan berbunga putih yang tumbuh cukup banyak.

Tabib Bartu langsung memetik bunganya, begitupun Turna.

Tabib Bartu melihat apa yang dipetik Turna, "Bukan yang itu. Ambil yang kelopaknya menguning, itu yang paling efektif."

Turna mengangguk dan langsung mengambil kelopaknya yang telah menguning, dan mengumpulkannya.

"Kita akan mencampurkan ramuan Siyahban dengan ramuan lainnya," terang Tabib Bartu. "1 mandrake dengan setengah dari wolfbane."

Turna langsung mendengarkannya dengan saksama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Turna langsung mendengarkannya dengan saksama.

"Rasionya harus tepat," lanjut Tabib Bartu. "Dan yang paling penting agar efektif, warnanya harus_"

Uyanis Buyuk Selcuklu : Family Secret - Sequel of Uyanis : Buyuk SelcukluWhere stories live. Discover now