18. Dokumen Istimewa

25 3 0
                                    

Hola Halooo...

Selamat siang!! :)

Kudatang lagi, di siang hari ini, untuk melanjutkan cerita ini...

Sooo, what are you waiting for ..., 

Let's dig ini...

Enjoy, and hope you like it :)

18. Dokumen Istimewa

Kampung Kinik

Tak tahan dengan rasa tidak tenangnya dan sangat ingin tahu akan keadaan Sultan yang sebenarnya, Terken Hatun bersama Mahmelek, memberanikan diri dan nekat untuk pergi ke Kampung Kinik, tanpa sepengatahuan Zubeyda. Urusan dengan apa yang akan wanita itu lakukan jika tahu, mereka pergi tanpa seizinnya, akan ia bereskan nanti, yang pasti sekarang ia harus melihat Malik-Shah dan memastikannya Sultan belumlah wafat.

Dengan hati berdebar, dengan hanya berkuda Terken Hatun dan putrinya memasuki kampung Kinik, kampung Suku asal mula Dinasti Seljuk, juga tempat Anak Suku Sencer itu berasal. Untuk pertama kalinya ia memasuki kampung Suku ini. Jika bukan karena Malik-Shah berada di sini, tidak mungkin ia akan repot-repot datang ke kampung Suku ini.

 Jika bukan karena Malik-Shah berada di sini, tidak mungkin ia akan repot-repot datang ke kampung Suku ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat datang, Terken Hatun..." seorang warga Hatun, menyambutnya.

Terken mengangguk gugup berterima kasih.

"Sultan berada di Tenda Utama masih dalam perawatan," Hatun itu memberitahu.

Terken kembali mengangguk, "Terima kasih." Ditengoknya Tenda Utama itu, yang berada tak jauh dari gerbang masuk dan dijaga para Tentara Seljuk. Sudah pasti mereka menjaga Sultan.

Dengan hati berdebar, ia menuju ke sana.

**##**

Hutan Lembah Merah

Count Albert dan seorang Pangeran lainnya, bersama pasukan Tentara Salibnya, menunggu dengan tak sabar kedatangan seseorang yang dikatakan akan memberinya dokumen tentang Seljuk. Dokumen Penting yang akan menjadi kunci kejatuhan Seljuk.

Akhirnya yang dinanti pun tiba. Seorang berjubah hitam dengan membawa peti besar di pelukannya, datang bersama Para prajurit Franka.

"Prajurit Besar Markus," sambut Count Albert. Ia sudah mengenal siapa Markus yang memimpin pasukan Franka. "Senang bertemu denganmu," ucapnya datar nan dingin.

Hasan Sabbah meletakkan peti besar itu di tanah, di hadapan Pangeran Kristian itu.

Hasan Sabbah meletakkan peti besar itu di tanah, di hadapan Pangeran Kristian itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Uyanis Buyuk Selcuklu : Family Secret - Sequel of Uyanis : Buyuk SelcukluWhere stories live. Discover now