17. Menyelamatkan Pusaka

33 3 0
                                    

Selamat soreee !!! :)

Baiklah, mari kita lanjutkan :)

Enjoy, and hope you like it ... :)

17. Menyelamatkan Pusaka

Markas Franka – Tengah Hutan

Aliansi Byzantini dan Batini berkumpul semua, untuk membahas perkembangan rencana mereka. Sudah ada Markus, Livia, Pangeran Isaakios, Matheas, Sang Sayyiduna Hasan Sabbah, dan putranya Faysal, di sana.

 Sudah ada Markus, Livia, Pangeran Isaakios, Matheas, Sang Sayyiduna Hasan Sabbah, dan putranya Faysal, di sana

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Saya sudah mengirim berita kepada Count Albert dan Count lainnya. Mereka akan tiba di lembah besok, bersama anak buah mereka," lapor Matheas dengan tersenyum bangga.

Markus mengangguk lega. "Akhirnya hari itu tiba. Saat kita memberikan dokumen-dokumen ini kepada para Count, tanah Seljuk akan berubah menjadi neraka," sahutnya sembari menikmati makan malamnya.

"Tentara akan menyebabkan keributan di Isfahan," sela Livia. "Jika kita mengacaukannya di sini, akan ada keributan di semua tempat. Dan tidak ada yang bisa menghentikan kekacauan karena Malik-Shah berada di ranjang kematian," ia tesenyum dengan puasnya.

"Kita harus memanfaatkan setiap kesempatan, selama Malik-Shah tidak memimpin mereka," timpal Sabbah. "Kita akan melakukan pukulan lain."

Ia beralih pada sang Pangeran. "Pangeran Isaakios akan melanggar perjanjian dengan Malik-Shah. Itu akan menurunkan reputasi mereka," tuntun Sabbah.

Isaakios berkerut mendengarnya. "Tapi bagaimana jika Seljuk berbaris menuju Kastil Kuveli??"

"Mereka tidak akan mencobanya saat ada kekacauan di mana-mana," yakin Sabbah. "Tentara tanpa Sultan, tidak akan bisa ke mana-mana. Dan hanya Malik-Shah yang bisa mempersiapkan pasukan untuk menyerang Kuveli."

Markus mengangguk membenarkan.

Isaakios tersenyum mencernanya.

"Selain itu, kau juga harus mempercayai dokumen yang kami miliki," sela Markus. "Mereka bahkan tidak akan bisa meninggalkan Istana, apalagi berbaris menyusuri Kastil Kuveli," yakinnya.

Isaakios semakin mencernanya, dan berharap semua benar adanya, atau dia akan terhina lagi.

"Hal-hal yang telah mereka lakukan padaku, aku akan membuat mereka membayarnya dengan mahal," Isaakios tersenyum pasti.

"Kau bahkan bisa menyilangkan nama Seljuk, Pangeran," timpal Sabbah. "Saat aku mendapatkan Selemzar dan memiliki lebih banyak kekuatan, di sana hanyalah ada kau dan aku."

Isaakios tersenyum semakin senang mendengarnya.

"PRAJURIT!!" Markus bangkit berdiri. Ia mengambil Tombak Suci Emas–nya, "Anggur yang kalian minum ini, adalah pertanda dari kemenangan yang akan datang. Besok... , besok adalah hari pertama jatuhnya Seljuk. Segera, ... kalian akan minum darah Turki seperti kalian meminum anggur kemenangan. KEMENANGAN!!!"

Uyanis Buyuk Selcuklu : Family Secret - Sequel of Uyanis : Buyuk SelcukluUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum