CHAPTER 8

315 46 12
                                    

∘⁠˚⁠˳⁠° --Haloo lama tak jumpa. Maaf bgt buat yang sudah sabar menunggu bru bisa up skrng, giliran pas senggang malah mager ngetik.

Itu saja, Selamat membaca. Koreksi kata bila ada kesalahan, makasiw!-- ∘⁠˚⁠˳⁠°

~✧~

"Siapa?"

"Memang nya kamu punya temen selain kita berdua?" Ejek Frostfire.

Mengabaikan kata lontaran si tukang pembuat onar, lebih baik jangan ditanggapin. Anggap aja setan.

Kelas MIPA 2.

'Apa kak gem yang ingin bertemu dengan ku ya?' mengingat hanya Gempa yang lebih antusias daripada saudara nya yang lain.

'tapi kalau memang iya-' Solar kembali melihat Glacier dan Frostfire yang masih menunggu jawaban Solar.

'kalau memang kak gem yang ingin bertemu dengan ku, mereka tidak boleh tau' ,sambungnya menatap kedua kawan nya.

Berpikir sejenak untuk menenangkan pikirannya. "Kalian duluan saja ke rooftop, nanti aku menyusul"

Glacier mengangkat sebelah alis nya membuat wajahnya di tekuk. Frostfire yang menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka terlanjur penasaran, Glacier tau siapa yang ingin menemui Solar karena tadi dirinya sempat diminta tolong dari sang peminta untuk memanggil Solar.

"Santai aja kali. Kita mau tetap nunggu, iya kan Glacy?"

"Ya. Lagipula tadi sebenarnya yang memanggil mu anggota OSIS lho" ungkap Glacier yang terkesan ingin menakuti-nakuti Solar.

Solar menatap datar mereka berdua dan menyuruh mereka pergi duluan tanpa harus menunggu nya.

"Oh ngusir nih?" Tanya Frostfire. "Ya, okelah. Ayo Glacy"

Glacier tidak sempat membantah sebab langsung ditarik kerah belakang nya oleh Frostfire. Setelah menjauh dari kelas MIPA 2 Frostfire melepaskan tangan nya dari Glacier. "Mereka ada urusan apa ya?"

Glacier mengedikan bahu nya dengan pertanyaan Frostfire.

"Kau khawatir Frost?", Goda Glacier menaikan sebelah alis nya.

Berdecak ringan Frostfire menatap sebal kearah sohib nya itu.

"Bukan gitu bego. Tadi sekilas aku lihat Blaze di dalam kelas itu."

Glacier meng-oh-kan ucapan Frostfire. Ia paham maksud dari ucapan Frostfire itu apa, jika sudah ada Blaze maka Frostfire akan lebih memilih menjauh.

Mengambil nafas dan membuang nya secara kasar. Rasa ini begitu dejavu baginya.

~✧~


Tanpa membuang waktu lebih lama lagi ia mengetuk pintu tersebut lalu membukanya secara perlahan, takut jika kesalahan yang sebelumnya terulang lagi. Malu euy.

Di penglihatan nya kelas tersebut terasa sepi begitu masuk lebih dalam ia dapat melihat enam pemuda yang sedang berkerumun di sebuah satu meja.

Nampaknya mereka tidak menyadari keberadaan Solar yang ada disana. Begitu satu suara yang mampu membuatnya rindu terhadap saudara terdekat nya itu.

"Ah- kau pasti Solar." Ucap Thorn ceria, karena baru pertama kali melihatnya. Thorn mendapati keberadaan Solar yang berdiri bagaikan patung di pintu kelas.

Lima pasang mata menatap dirinya. 'kenapa mereka semua pada kumpul disini?' ,batin nya tertekan.

"Sini Solar, Kita ga gigit kok. Tenang aja." Taufan mencoba membujuk Solar yang nampak ragu mendekati mereka.

Terlupakan || BOBOIBOY SOLAR ||Where stories live. Discover now