CHAPTER 9

189 35 8
                                    

Hai:)

___

Hari Minggu tiba. Siang ini cuaca sedang terik-teriknya, matahari tepat diatas kepala. Membuat siapa saja malas untuk keluar karena saking panasnya.

Sedangkan manusia bensin yang kepanasan dengan cuaca yang diluar, ia mengarahkan kipas angin pada dirinya dengan tangan yang mengibaskan buku ke wajahnya.

Solar melihat kearah jendela meskipun cuaca sedang panas orang diluar sana masih banyak yang berlalu-lalang.

Padahal sudah mandi tapi tubuhnya masih kerasa panasnya. Saat ini ia membutuhkan sesuatu yang lain untuk menyegarkan tubuhnya.

"Es teh?" Gumam Solar melihat anak kecil dari jendela yang membawa es teh di kantong plastik.

~✧~

"Bu, masih lama?"

Pemuda yang bertanya barusan sedang menunggu pesanan nya. Ia memesan begitu banyak hingga dari tadi es nya tidak jadi-jadi lantaran banyaknya pembeli yang mengantri.

Ia sendiri masih kepanasan walau menggunakan baju pendek sebahu dan celana pendek sampai lutut. Ia ingin segera pulang kerumah dan bersantai.

"Sabar ya dek. Ini kurang satu." Jawab sang penjual.

"Iya Bu." -- 'buset gue dipanggil adek'.

Penjual es dan sejenisnya menjadi laris manis disebabkan cuaca yang akhir-akhir ini panas terus menerus. Tanah mengering pecah-pecah karena sudah lama tidak turun nya hujan di daerah sini.

"Ini dek, Makasih ya."

Menerima dua kantong plastik yang berukuran sedang ia tersenyum bahagia akhirnya ia bisa pulang. Tenggorokan nya kering ingin segera meminumnya dan tiduran didepan tv rasanya pasti nikmat. Membayangkan nya saja sudah membuatnya tidak sabar. "Terimakasih Bu."

Ia pulang dengan motor matic nya. Melewati gang-gang yang menuju jalan besar.

"Oi Blaze"

Sebelum keluar dari gang ia dikejutkan oleh suara yang baru saja  memanggil namanya.

Melihat kearah kaca spion ia memundurkan motor nya lalu mematikan mesin nya. "Wah Glacier, ngapain lo disini?"

Glacier Menunjukan sekantong kresek berukuran besar yang hampir memenuhi kantong tersebut.

"Ini aku beli minuman buat teman kost."

"Hee sebanyak itu?" Menunjuk kantong dengan dagu nya. "Tumben baik."

Menyipitkan kedua matanya sedikit tersinggung dengan perkataan Blaze, "Maksud situ apaan?"

"Hei, hanya bercanda hehe. Peace." Menunjukkan kedua jarinya yang terangkat dengan senyuman bodoh nya.

"Huh sudahlah. Aku ga mau berdebat denganmu. Mau pulang terus bermalas-malasan."

Tertegun dengan jawaban Glacier yang bodo amatan ia takjub dengan kebiasaan Glacier yang mirip dengan Ice. "Yaudah sono. Titip salam buat Frostfire."

Blaze menyalakan motor nya dan melaju tanpa menunggu jawaban dari Glacier yang masih berdiri disana. Glacier melihat punggung Blaze hingga siluet nya menghilang dari gang tersebut.

Mendongakkan kepala nya dan menutup kelopak matanya yang indah dengan kedua kaki yang ia tekukkan berdekatan dan... Kedua kaki nya yang gemetar. Ia berdiri tegak untuk beberapa saat. Hingga akhirnya, ia berlari pergi dari tempat tersebut dengan mulutnya yang megap-megap seperti ikan.

Terlupakan || BOBOIBOY SOLAR ||حيث تعيش القصص. اكتشف الآن