setoran

156 20 2
                                    

"HIKSSS HIKSS AL-MULK BELUM SIAPPP."

Duri teriak frustasi sambil ngacak rambut. Sumpah we, hari setoran adalah hari yang paling bikin dia stress selama sekolah di madrasah. Capek.

Solar cuman geleng-geleng lihat kelakuan Duri yang hapalin Al-Mulk sambil keluar air mata sedikit. Kelihatan banget pasrahnya. Halaman Al-Qur'an udah kelihatan agak kusut, nampak kalau sering dibuka kasar.

Terus Solar ngelirik Yaya yang santai lagi baca buku novel, dia heran.

"Tumben nggak hapalan, nggak setoran hari ini?"

Yaya agak bingung awalnya Solar nanya sama siapa, dia nengok kanan-kiri bentar, terus nunjuk dirinya, "Nanya aku nih?"

Solar mendecak, "Gajadi." terus balik ke tempat duduknya di sebelah Duri. Sebenernya udah tau apa alasannya, cuman mau bikin temennya kesel aja.

Yaya natap datar. Alasan dia nggak setoran hari ini tuh karena lagi halangan. Kata guru, kalau lagi ada halangan tuh nggak usah setoran dulu. Asal minggu depannya setor double.

"Apasih, sensian." gumam Yaya sebal.

Duri yang mendengar percakapan Yaya dan Solar itu langsung melotot. Terus ngomel.

"ENAK KALII NGGAK SETORAN. AKU KAN JUGA MAU HALANGAN."

Senyap sebentar.

"Keluar dari mana emangnya...." Solar mikir keras.

"Astaghfirullah udahh, udah." Yaya menganggapi, "Siapa suruh kemarin disuruh hapalan malah main bulutangkis? Hayo, panik panikkk."

Duri makin mau nangis.

"SOLARRR LIHAT YAYA, jahat banget sih jadi cewek."

"Tapi omongan dia bener sih."

"KOK GITU?"

Cerita Biasa (✓)Where stories live. Discover now