04 - Shadow and Unknown Numbers

41 21 51
                                    

▪︎▪︎▪︎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

▪︎
▪︎
▪︎

Brum!

Brum!

Brum!

Dua motor yang dikendarai oleh dua sahabat itu tampak saling menyalip pengendara yang ada di depannya. Pemilik motor Honda CBR dan Satria itu tengah berlomba. Siapa yang duluan sampai di area tempat parkir SMA Negeri Majalengka adalah pemenangnya.

Harusnya sih itu bisa ditangani dengan mudah oleh Maxime atau Oscars sendiri. Akan tetapi, tiba-tiba saja sebuah mobil Porsche berwarna putih menyalip cepat dan mengambil tempat di depan motor keduanya. Dari balik helm masing-masing, Oscars dan Maxime mengumpati siapapun pengendara yang ada di dalam mobil tersebut.

Sempat terjadi aksi saling menyalip di antara kedua motor dan mobil yang tampak tidak mau kalah tersebut. Beruntungnya jalanan pagi itu sedikit lenggang, jadi Oscars dan Maxime bisa mengatasinya. Namun siapa sangka, jika mobil Porsche tersebut juga berhenti di area parkiran SMA Negeri Majalengka.

Hingga ketika pintu mobil mewah tersebut terbuka, barulah Oscars dan Maxime rasanya ingin mengumpati sang pengendara saat itu juga.

"Yo!" sapa pengendara mobil tersebut dengan senyum miringnya.

"Si anjir, gue kira siapa. Pamer mobil baru ceritanya?" tanya Maxime sembari memberikan pukulan kecil pada lengan atas Shadow dengan watadosnya.

Ya, pengendara mobil Porsche putih tersebut adalah Shadow. Sahabat kulkas mereka yang memiliki nama asli Reynando Kevyan Artzilla.

"Iseng aja gue waktu nggak sengaja lihat lo berdua lagi balapan tadi." Shadow tersenyum singkat setelah mengatakannya.

"Yeu, untung aja itu lo. Si Oscars daritadi nahan kesel, noh!" tunjuk Maxime pada Oscars yang kini sudah berjalan duluan meninggalkan keduanya. "Lagian tetiba muncul dan nantangin kita di jalan."

Shadow memilih tak membalas ocehan Maxime. Ia hanya tersenyum kecil sebelum mengikuti langkah Maxime yang meninggalkan area parkir. Dengan tas yang disampirkan ke pundak, dua member D'Most Saga itu berjalan memasuki area sekolah mereka. Namun yang jelas, tujuan mereka bukanlah ke kelas, melainkan ke rooftop. Tempat mereka biasa membolos di jam pelajaran pertama.

Rooftop yang menjadi tempat membolos mereka adalah rooftop di area gedung kelas sebelas. Tempat yang setahun lalu begitu kumuh dan penuh dengan sarang laba-laba itu sudah mereka sulap menjadi tempat yang nyaman dihuni.

Ada karpet biru di tengah-tengah. Sofa duduk di dekat pembatas rooftop. Ada meja kecil di sudut ruangan tempat biasa Trax mengarang lagu. Kemudian ada salon kecil berbentuk persegi yang Oscars bawa dari rumah. Lalu beberapa pot tanaman hias sumbangan dari Zhenira, dan termos kecil yang di dalamnya selalu terisi penuh dengan kopi. Tentu saja mereka tidak akan pernah lupa membawa termos tersebut untuk diisi kopi ketika pergi ke kantin.

Ketika Shadow dan Maxime sampai, bisa mereka lihat kalau sudah ada Oscars dan Trax di sana. Kedua sahabat mereka itu tampak sibuk membahas sesuatu dengan sebuah buku yang halamannya terbuka di depan Oscars. Dari pemandangan itu saja, Shadow bisa menebak kalau Trax sedang berdiskusi dengan Oscars terkait aransemen untuk lirik lagu yang baru saja dibuatnya.

"Wihh! Bakalan ada lagu baru nih keknya," seru Maxime yang kini sudah mendekat ke arah kedua sahabatnya. Pemuda itu langsung mengambil tempat duduk di sebelah Trax.

Trax mengarahkan pandangan ke Maxime dan menganggukkan kepalanya membenarkan. "Yoi! Seperti yang lo duga. Cuma gue masih bingung soal aransemennya," jelas Trax.

"Coba gue lihat liriknya," sahut Shadow dengan tangan kanan terulur ke arah Trax.

Trax yang paham akan maksud Shadow pun memberikan buku tersebut pada sang sahabat. Shadow sendiri langsung memilih menjauh dari ketiga sahabatnya sembari membaca lirik lagu buatan Trax itu dengan saksama. Pemuda tersebut mendudukkan dirinya di sofa dekat pembatas rooftop.

"Udah bagus sih ini liriknya," gumam Shadow. "Tapi-"

Drrtt!

Drrtt!

Kening Shadow spontan mengernyit dalam, pemuda itu meraba kantong celana seragamnya dan meraih handphone miliknya di sana. Satu notifikasi pesan Whatsapp muncul dari nomor tidak dikenal. Karena penasaran, Shadow membuka pesan itu dengan cepat.

From: +62 8215-XXXX-XXXX

Selamat pagi, Kak! Saya Anita, salah satu pegawai dari Sari's Bakery. Pesanan roti pisang atas nama Reynando Kevyan sudah saya antar ke alamat tujuan, tapi tidak ada orang di tempat. Jadi saya membawa kembali pesanan Anda ke toko.

Maaf ya Kak, karena tidak menunggu. Nanti akan saya antarkan lagi, atau jika Kakak berkenan, Kakak bisa ambil pesanan rotinya langsung ke toko.

Bagaimana, Kak? Mohon segera konfirmasinya ^^

"Duh! Gue lupa lagi kalo tadi sempat pesan roti sebelum berangkat." Shadow berdecak kesal dan memutuskan untuk membalas pesan tersebut terlebih dahulu.

To: +62 8215-XXXX-XXXX

Maaf juga sebelumnya, saya lupa.
Nanti siang akan saya ambil sendiri ke toko. Tolong kirimkan saja alamat lengkapnya.

From: +62 8215-XXXX-XXXX

Baik, terima kasih atas konfirmasinya Kak. Ini alamat toko kami.

/share location

Shadow mematikan ponselnya setelah dirasa urusannya sudah selesai. Ia akan mengambil sendiri roti pisang pesanannya ke toko tersebut setelah pulang sekolah nanti. Toh, ia juga tidak ada jadwal apa-apa siang nanti.

Anak sulung dari Roberto Artzilla itupun kembali fokus pada buku lirik di tangannya, lantas menyerahkan buku tersebut pada sang pemilik ketika dirasa sudah tidak ada lagi yang perlu diperbaiki atau direvisi.

"Udah bagus kok, nggak ada yang perlu gue revisi," tutur Shadow sembari menyerahkan buku itu pada Trax yang langsung diterima oleh sang empunya dengan senang hati.

"Yakin lo?" tanya Trax memastikan.

Bukannya apa, Trax sendiri kadang suka meragukan kemampuannya dalam membuat lagu. Itulah kenapa bagian mengecek dan merevisi selalu ia percayakan pada Shadow yang memang jago di bidang Bahasa dan Sastra, selain Matematika.

"Yakin gue. Karya lo nggak pernah gagal, Trax."

▪︎
▪︎
▪︎

Wahh! Shadow keren juga, ya? Jago di bidang Bahasa dan Sastra juga Matematika ^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wahh! Shadow keren juga, ya? Jago di bidang Bahasa dan Sastra juga Matematika ^^

D'MOST SAGA CRUSH ✔Where stories live. Discover now