16 - Likes, but also Dislikes

7 1 0
                                    

▪︎▪︎▪︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪︎
▪︎
▪︎

"Jadi gimana?"

Oscars mengangkat satu alisnya, tidak mengerti akan maksud pertanyaan Elmira.

"Kita teman sekarang?"

Ohh!

"Tentu." Oscars tersenyum tipis. Begitupun dengan Elmira yang juga turut menyunggingkan senyum manisnya.

Kedua remaja itu sontak tertawa kecil setelahnya. Oscars dan Elmira saat ini tengah duduk berdua di taman yang tidak jauh dari Erudite Cafe. Setelah malam sebelumnya mereka terkunci berdua di dalam, Oscars dan Elmira jadi akrab. Bahkan para karyawan cafe yang lain sampai dibuat terheran-heran melihat keduanya bisa mengobrol santai. Secara selama ini, kedua orang itu selalu tampak tidak akur dan lebih sering terlibat dalam perdebatan.

"Gue laper, mau makan sesuatu?" tanya Oscars memecah keheningan. Elmira tampak diam sejenak, lalu mengangguk. "Kalo gitu, ayo kita cari makan."

"Nggak mau makan di cafe aja?" celetuk Elmira.

"Emangnya lo nggak bosen sama makanan cafe?" Bukannya menjawab, Oscars justru balik melempar pertanyaan pada Elmira. "Gue aja bosen sama makanan cafe," lanjut pemuda itu dengan tenang.

Suasana malam hari taman disertai lampu kelap-kelip di sekitarnya membuat wajah tampan Oscars berkali-kali lipat lebih tampan di pandangan Elmira sekarang. Bahkan gadis itu sempat dibuat tersipu saat melihat senyum tipis Oscars beberapa detik setelahnya.

Ah, rasanya aku benar-benar dibuat jatuh cinta!

Elmira tertawa canggung. "Okelah, kita cari makan di luar aja kalo gitu."

Oscars mengangguk setuju. Pemuda itu beranjak terlebih dulu menuju di mana letak motornya terparkir. Gitar kesayangannya pun tak lupa ia sampirkan di punggung. Membuat pemuda yang bernama lengkap Mavello Erzio Reyhan itu terlihat keren di mata Elmira.

Brum!

Brum!

Keduanya pergi dari area taman dengan motor Honda CBR milik Oscars. Tentunya dengan Elmira yang berada di boncengan pemuda itu. Mengingat tadi sore ia ke cafe sang kakek dengan menaiki taxi.

▪︎ ■ ▪︎ ■ ▪︎

Warung Seblak Mak Ciem menjadi destinasi Oscars dan Elmira kali ini. Oscars yang tadinya ingin mengajak gadis itu makan di warung ayam goreng langganannya harus mengurungkan niat kala Elmira berkata kalau gadis itu ingin memakan seblak di warung langganannya.

Oscars sih tidak masalah. Toh, ia juga suka seblak meskipun tidak seperti sepupunya Zhenira yang sampai doyan dengan jajanan pedas itu. Zhenira bahkan bisa menghabiskan 3 porsi seblak sekaligus jika sepupunya itu mau.

Begitu sampai di warung seblak sederhana itu, Oscars serta Elmira segera masuk dan mengatakan pesanan mereka pada sang penjual. Elmira memesan seblak spesial, sementara Oscars seblak sosis. Sementara minumnya, mereka memilih es milo dan kerupuk sebagai pelengkap.

Seblak tuh emang paling mantep kalo dilengkapi dengan kerupuk, kan? Haha.

Pun ketika seblak mereka dihidangkan, Oscars tidak langsung menyentuh jajanan pedas itu, melainkan justru menatap Elmira yang makan dengan lahapnya sampai berkeringat. Padahal hidangan masih sangat panas, tapi gadis itu bahkan sampai rela meniup-niupnya dan memakannya dengan cepat seolah tiada hari esok. Oscars yang memerhatikan sampai dibuat geleng-geleng kepala. Elmira tidak ada jaim-jaimnya sama sekali.

Yah, itu bagus. Lebih baik terlihat apa adanya daripada harus menjaga image dan berpura-pura.

"Kok lo nggak makan?"

Suara Elmira berhasil menyadarkan Oscars. Pemuda itu tersenyum canggung sebelum meraih sendok dan mulai memakan seblak sosis miliknya. Terlalu lama berpikir dan merenung membuat perutnya jadi lapar juga.

Sementara di posisi Elmira ... kini justru gadis itu yang terdiam sembari menatap pemuda di depannya. Otak gadis bernama Clarissa Elmira Vena itu tengah berpikir keras sekarang.

Jujur, berbaikan dan berteman dengan Oscars sebagai langkah awal memanglah tujuan Elmira untuk meluluhkan hati pemuda itu. Akan tetapi, kenapa ia merasa kalau bertengkar dan berdebat dengan pemuda itu lebih menyenangkan ya?

"Kok rasanya agak aneh, ya?"

"Hm? Apanya?" Oscars menatap atensi Elmira dengan satu alis terangkat.

"Ini. Suasana kita sekarang ini. Rasanya agak aneh," jawab Elmira. "Gue suka, tapi di satu sisi juga nggak suka."

Oscars memutar bola matanya malas. "Apaan sih lo? Nggak jelas banget. Ngomong apaan?"

Elmira berdecak. "Gue seneng karena udah baikan sama lo, tapi di satu sisi gue juga nggak suka kita akur. Lebih seru berantem. Iya nggak, sih?"

"Hah?"

Apa yang sebenarnya gadis ini bicarakan? Senang karena berbaikan, tapi juga nggak suka kalau kita akur. Maunya apa, sih?

"Ya pokoknya gituuuu. Gue lebih suka berantem sama lo daripada baikan kek gini, tapi gue juga seneng kalo kita baikan!"

Oscars reflek menepuk jidatnya, tak habis pikir dengan lontaran kata yang baru saja keluar dari bibir gadis di depannya. Ternyata Elmira lebih aneh daripada yang ia kira selama ini.

"Selain nyebelin, ternyata lo aneh juga ya."

Elmira mendelik tak terima akan cibiran yang Oscars lontarkan dengan sengaja padanya. "Seenggaknya gue jujur soal apa yang gue rasain. Gue lebih suka ngomong apa adanya daripada berbohong. Meskipun itu hal yang baik atau buruk sekalipun."

Oscars tersenyum mengejek. "Ohh, ya?"

"Iyalah! Nggak percaya lo? Ya udah. Gue juga nggak minta lo percaya," jawab Elmira dengan sewotnya. Gadis itu beralih memakan kembali seblaknya dengan ganas sembari sesekali mendumel kesal.

Sementara Oscars? Jangan ditanya. Pemuda itu malah terkekeh geli akan tingkah Elmira sekarang. Sampai-sampai membuat gadis itu semakin kesal karena ditertawakan.

▪︎
▪︎
▪︎

▪︎▪︎▪︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
D'MOST SAGA CRUSH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang