12 - Still Have the Same Prestige

8 0 0
                                    

▪︎▪︎▪︎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

▪︎
▪︎
▪︎

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Shadow. Karena apa? Karena ia akan kembali ke Sari's Bakery untuk yang kesekian kalinya dalam dua minggu terakhir ini. Entah sejak kapan kebiasaan ini dimulai, tapi yang jelas ... ia melakukannya karena ia ingin melihat gadis itu.

Ya, gadis itu.

Gadis cantik yang tengah berdiri di balik etalase dengan apron putihnya itu.

Reyna Alegra Sari.

Entah sejak kapan atensi Sari begitu menarik baginya. Gadis itu terlihat berbeda dengan yang dulu. Meski panggilan 'Kak' masih ia terima dari mantan sahabat adiknya itu. Padahal akan lebih baik kalau Sari memanggilnya dengan nama saja. Toh, mereka cuma beda setahun.

"Kak Reynand, ya? Lagi ngapain berdiri di sini, Kak?"

Shadow tersentak. Pemuda itu tersenyum kaku pada seorang pegawai toko yang baru saja menegurnya. Shadow juga baru sadar kalau sedari tadi ia masih berdiri di dekat pintu masuk toko tanpa mengalihkan pandangan dari area etalase.

"Ah, iya." Shadow merutuk dalam hati. Pasti ia kelihatan bodoh sekarang. "Gue mau pesan roti pisang," ujarnya cepat.

Pegawai toko yang ternyata adalah Anita itu mengangguk dan mempersilakan Shadow duduk. Sementara ia langsung beranjak ke belakang untuk membuatkan pesanan pemuda itu, sekaligus memanggil Sari tentunya.

"Hahaha, pasti Sari seneng banget pas tau ada Kak Reynand di sini," kekeh Anita sebelum benar-benar menghilang di balik pintu dapur Sari's Bakery.

▪︎ ■ ▪︎ ■ ▪︎

"Eh, Nung! Sari mana?" tanya Anita begitu sampai di dapur.

"Tuh!"

Anita mengikuti arah yang ditunjuk oleh Nung dan melihat Sari yang tengah mengaduk adonan dengan serius. Anita menyeringai, lalu mulai mendekat. "Woy, Sariwangi! Dicariin Kak Reynand, noh!" seru Anita sedikit keras.

Sari yang semula fokus pada adonan, seketika menghentikan kegiatannya dengan netra membola sempurna. "Kak Reynand?! Bohong ah lo! Mana mungkin Kak Reynand datang lagi hari ini. Kemarin kan dia udah ke sini," tutur Sari yang tidak percaya dengan perkataan Anita.

"Yeee, dibilangin juga. Udah buruan sana! Ntar nyesel loh kalo nggak ketemu," desak Anita sambil mendorong Sari keluar dapur.

"Eh, tapi-"

"Udah sana, adonannya biar gue yang lanjutin!"

Sari pasrah. Lebih baik ia menurut dan memastikan sendiri perkataan Anita daripada penasaran. Namun perkataan Anita memang benar adanya saat ia melihat atensi pemuda yang dikaguminya itu tengah duduk di meja nomor tiga sembari memainkan ponsel.

Sari sebenarnya sedikit ragu untuk menghampiri Shadow, tapi hatinya berkata kalau ia harus mendekat, dan di sinilah akhirnya Sari berada. Berdiri dengan senyuman kikuk dan jantung yang terus berdetak cepat di depan pemuda bernama lengkap Reynando Kevyan Artzilla tersebut.

"Hai, Kak!" sapa Sari kemudian. "Boleh aku duduk?" pinta Sari yang langsung diangguki oleh pemuda di depannya. "Terima kasih. Pesanan Kakak masih dibuatin sama pegawai toko aku," ungkapnya.

"Ah, iya. Tidak masalah," balas Shadow sambil tersenyum tipis. "Gue suka roti pisang di sini, rasanya bikin nagih."

"Wahh, beneran?!" Sari bertanya untuk sekadar memastikan.

Shadow mengangguk.

"Syukur deh kalau rasanya cocok di lidah Kakak. Rata-rata resep di toko ini dari Nenek aku soalnya. Kue dan roti buatan Nenek tuh enak banget!" jelas Sari dengan netra berbinar-binar senang.

Shadow hanya tersenyum tipis melihat gadis di depannya yang mulai bercerita banyak hal tentang sang Nenek dan masakannya. Bagaimana saat dia masih kecil yang sering membantu sang Nenek membuat roti dan membagikannya pada tetangga. Shadow mendengarkan semua itu dengan saksama. Bahkan sesekali sudut bibirnya terangkat meski Sari tidak menyadarinya sama sekali.

Nung dan Anita yang melihat momen manis keduanya menjadi heboh sendiri di pintu dapur. Mereka juga turut senang kalau teman sekaligus anak dari majikan mereka itu senang. Karena semenjak Keluarga Alegra bangkrut, Sari jadi harus ikut banting tulang untuk membantu kebutuhan keluarganya. Hanya tersisa Sari's Bakery saja usaha Keluarga Alegra yang masih berdiri kokoh. Karena sejatinya, toko roti ini adalah warisan dari sang nenek.

"Ikutan seneng gue lihatnya," celetuk Anita sembari terkekeh geli.

Nung mengangguk setuju. "Iya, Kak. Ikutan seneng juga aku lihat Kak Sari bisa tersenyum secerah itu lagi."

"Fiks! Ini sih kita harus bantuin dia sampai jadian sama Kak Reynand! Gue yakin kalo Kak Reynand tuh juga suka sama si Sariwangi!" seru Anita menggebu-gebu. Bahkan tangannya sudah mengepal ke atas, pertanda kalau Anita serius dengan ucapannya untuk membantu pendekatan Shadow dan Sari.

"Bantuin gimana? Emangnya Kak Anita punya rencana apa?"

Anita tampak berpikir sejenak, dan beberapa saat kemudian ... sudut bibir gadis itu terangkat membentuk seringaian yang terlihat menyeramkan sekaligus berbahaya bagi Nung.

"Kak! Jangan mikirin rencana yang aneh-aneh loh, ya!" peringat Nung pada Anita.

"Hehe, enggak-enggak. Udah, tenang aja kamu mah. Aman kalo sama Anita!" ujar Anita disertai dengan cengiran lebarnya.

Nung pasrah. Entah rencana apa yang dimaksud oleh Kak Anita. Dia mah cuma bisa berharap kalau rencana itu tidak akan aneh-aneh dan berjalan lancar dalam misi mereka mempersatukan keduanya. Minimal sampai mereka berdua mengakui perasaan masing-masing, lah. Karena dari yang Nung lihat sekarang ... keduanya sama-sama gengsi.

"Ya udah. Apapun rencananya, aku juga bakal ikut bantuin kalo gitu."

▪︎
▪︎
▪︎

▪︎▪︎▪︎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
D'MOST SAGA CRUSH ✔Where stories live. Discover now