19| Parasit

1.1K 51 2
                                    




“Loh, Tante Nessa beneran mau pulang sekarang? Gak nunggu Mas Jeffrey dulu?”

Biru menghentikan kegiatan makannya, nasi goreng toping sosis buatan wanita di depan dia abaikan begitu saja.

Ini terlalu mendadak, menengadah dia di buat tak habis pikir dengan ibu dan anak itu, bukannya mereka sudah baikan. Kenapa Nessa tidak menetap di Indonesia saja, tinggal bersama Jeffrey.

“Jangan lucu-lucu. Bahaya kalo Jeffrey tiap hari makan kamu.”

Biru melotot, Nessa memiliki kebiasaan mencubit kedua pipinya hingga melar.

“Ya Tante! Baru juga lima hari udah mau pulang, padahal aku seneng kalo Tante ada di sini.”

“Makanya suruh Jeff sering-sering jenguk Mama sama kakeknya. Kamu ikut biar sekalian jalan-jalan.”

Biru mengendus dengan perkataan wanita singgel parent itu. “Mana berani aku, Biru bukan siapa-siapanya Mas Jeffrey.”

“Insecure mu itu loh Biru sayang.” Nessa mengendus, tangan lentiknya menyentil dari gadis di depannya gemas. “Harus di  kurangi, anak muda kok banyak insecure. Nanti gak bisa maju.”

Biru mengatupkan bibir, melirik sekilas wanita yang masih saja mengomelinya. Sedikit senyum kecil darinya keluar. Lima hari bercengkrama bersama Nessa, Biru jadi bisa sedikit belajar.

Kepribadian bebas dan terbuka Nessa sangat berbeda jauh dengan ibunya yang taat peraturan dan tertutup.

Walaupun pernikahannya berantakan, Nessa seperti menikmati hari sendirinya dengan enjoy. Meski begitu, Biru masih dapat melihat kesedihan di mata wanita itu.

Selama bertahun-tahun, Nessa menetap  di Amerika. Demi menghindari konflik batin dengan mantan suami, dengan kata lain Wanita dewasa itu belum bisa move on.

Padahal sudah puluhan tahun. Yang paling membuat Biru geregetan dengan keduanya adalah Ayah kandung Jeffrey juga sama-sama masih singgel setelah perceraiannya bersama Nessa.

Marthen Emanuel Pradana, ayah kandung Jeffrey Graciano Pradana. Seorang Bisnisman sekaligus tokoh masyarakat paling berpengaruh. Beliau pernah menjabat sebagai menteri perdagangan Indonesia.

Urusan orang dewasa emang ribet.

“Lagi pula Tante masih punya pekerjaan, nanti kapan-kapan Tante kirim baju buat kamu mau?”

“Serius?!”

“Serius, sebagai ucapan terimakasih karena sudah mau bantu Tante baikan sama Jeff.”

Biru mengangguk semangat, bagaimana pun dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan di buatkan baju oleh desainer yang pernah bekerja di Louis Vuitton seperti Nessa.

“Deal!” Todong Biru, Gadis itu kembali menyuap makanan di depannya dengan suapan besar. “Berarti nanti pulangnya di antar Mas Leon? Aku boleh ikut?”

“Boleh, Abis sarapan langsung mandi, Tante dapat tiket jam 9 ㅡ”

Nessa menggeleng prihatin dengan kelakuan Biru yang terlalu semangat, saking semangatnya tanpa sadar tulang kakinya kepentok kaki meja. Gadis itu sempat meringis namun masih tetap melanjutkan acara larinya ke atas.

“Makanya pagi-pagi anak gadis harus mandi!” Nessa teriak dari tempatnya, yang Biru balas dengan acungan jempol.

“Nanti kalo Mas Leon dateng suru tunggu Biru sebentar Tante!”

“Mana mau dia, Leon orang sibuk gak kayak kamu pengangguran.” Namun gak ada sahutan setelahnya, sepertinya Biru kurang dengar.

“Mah, udah siap?” Orang yang di tunggu-tunggu akhirnya datang, Leon muncul tepat setelah Nessa selesai dengan acara makannya.

𝘿𝙄 𝘾𝙐𝙇𝙄𝙆 𝙈𝘼𝙎 𝘾.𝙀.𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang