2. 10 Years Ago

857 93 8
                                    

"What? are you serious? step brother?" Tanya Ashel, yang setengah kaget. Chika mengangguk membenarkan.

"Kok bisa?" tanya Ashel heran. Chika hanya diam tidak menjawab.

"Kenapa lo berdua ngerahasiain ini semua?" tanya Indah. Chika mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

"Gak tau, Zee cuma bilang ini demi keselamatan" hanya itu yang Chika dapat katakan. Dia tidak boleh memberitahukan lebih jauh lagi. "Maka dari itu kalian jangan ada yang bocorin hal ini, cuma kalian yang boleh tahu" mereka mengganguk menyanggupi.

"Kalo gue tau dari dulu udah gue gebet tuh si Zee" ucap Kathrina kesal, sampai-sampai botol kemasan yang dia pegang remuk.

"Kayak Zee mau aja sama modelan boneka mampang kayak elo" ejek Indah sambil tertawa diikuti Ashel dan Chika. Kathrina ingin membalas namun kalah cepat dari Zee yang baru saja datang.

"Mau apa?" tanya Zee tiba-tiba.

"Enggak, enggak ada kok Zee" ucap Indah panik. Zee mengangguk sembari berdehem, kemudian dia duduk disamping Chika.

"Mmm Zee, beneran Chika itu kakak tiri lo?" tanya Ashel masih butuh validasi dari kedua belah pihak, sungguh ini sangat membingungkan. Zee melirik Chika sebentar kemudian menjawab.

"Bukan, Chika bukan kakak gue" jawab Zee yakin, seakan yang dia katakan benar adanya. Ketiganya dibuat bingung dengan pernyataan Zee, termasuk juga Chika yang bingung. Apa Zee tidak memperbolehkan walaupun itu hanya teman-teman Chika? Chika panik sekarang.

"Terus kalian apaan?"

"Gue nganggepnya Chika itu teman serumah"

😶‍🌫️😶‍🌫️😶‍🌫️

"Katanya SMASA lolos babak play off ya?" tanya gadis berambut curly yang sedang memakan mie instan ditemani teh dingin kemasan.

"Iya, mereka lolos. Kayaknya tahun ini bakalan banyak tim-tim kuda hitam deh. Pasti bakalan seru sih" jawab teman disampingnya.

"Keren juga si Kael bawa tu sekolah lolos, biasanya udah kesingkir duluan" dengan tawa remehnya.

"Memang keren kok, bahkan melebihi kata keren" jawab gadis yang tiba-tiba datang dari arah belakang bangku mereka berdua. Gadis berambut curly itu berdecih.

"Palingan juga pertandingan pertama udah kalah mereka, lo tau sendiri gimana prestasi mereka dibidang olahraga kayak gini" remehnya lagi.

"Kalo kata aku sih, mending kamu hati-hati deh sha. Karena kali ini mereka punya Kaelzee" balasnya sambil tersenyum manis "Jangan lupa juga kalo Kael pernah ngalahin tim kamu hanya dengan 9 pemain" bisiknya lagi, kemudian gadis itu beranjak dari kantin dan pergi entah kemana.

Sial. Dia tidak akan melupakan hal memalukan itu. Dia akan membalasnya.

"Gue gak boleh kalah lagi"

😶‍🌫️😶‍🌫️😶‍🌫️

"Gimana ceritanya temenan bisa tinggal serumah? secara saudara bukan pasangan juga bukan" tanya Ashel, gadis ini tingkat kekepoannya tinggi sekali

"Iya, cerita dong Chika, Zee" bujuk Indah, keduanya tampak berfikir, mengingat hari pertama kali mereka bertemu.

Flashback, 10 years ago.

"Gimana kabar kalian anak-anak" tanya guru yang sedang mengajar anak-anak sekolah dasar kelas 1, kali ini mata pelajaran Bahasa Indonesia.

 HousemateWhere stories live. Discover now