Chapter - 12

73 8 0
                                    

Malam Terakhir

Setelah Kaname tahu tempat tinggalku ia pun segera pergi dan akan menjemputku 3 hari lagi. 

Aku  terus memikirkan kata-kata Kaname di caffe tadi.

Memang benar apa yang di katakan Kaname, kalau aku terus tinggal di sini Ryota akan terkena masalah dan aku tidak ingin hal itu terjadi, tapi entah kenapa aku merasa selalu ingin bersamanya. Aku tidak tahu perasaan yang aku rasakan sekarang, apa aku bernar-benar menyukai Ryota atau aku cuma menggapnya teman? sebelumnya aku belum pernah merasakan jatuh cinta, tapi jika perasaan ini cinta, aku tidak ingin membiarkan perasaan ini terus tubuh untuk sekarang, karena itu akan menghambat rencana balas dendamku, mungkin setelah selesai balas dendam aku akan memikirkanya lagi. untuk sekarang aku hanya ingin menikmati waktuku yang tersisa bersama Ryota, Ryota sudah sangat baik padaku, aku harus membalas kebaikanya.

Singakat waktu setelah selesai mandi aku segera memakai seragamku dan memasak makanan untuk Ryota. Setelah masakanya matang tak berselang lama Ryota pun pulang.

"Aku pulang." 

"Selamat datang Ryota, aku sudah memasak untukmu, mau makan dulu atau diriku."

Mendengar candaan Miyuki membuat wajah Ryota langsung memerah.

"A-Apa yang kau katakan, jangan menjailiku seperti itu bodoh."

Kalau melihat sikap Miyuki seperti ini, entah kenapa kami jadi terlihat seperti pasturi saja. pikir Ryota.

"Apa yang sedang kau pikirkan Ryota-kun, apa kau sedang berpikir kalau kita seperti pasangan suami istri?" ledek Miyuki.

"Jangan asal menebak isi kepalaku bodoh."

"Ahaha...maaf.maaf kalau begitu ayo kita makan."

Saat aku melangkah tiba-tiba Ryota memegang tanganku, aku pun berhenti dan menatap Ryota. tiba-tiba dia memojokanku ke dinding.

"Miyuki jika tadi aku memilih dirimu apa kau tidak keberatan kalau aku menyetuhmu?"

"Ya itu.....??" jelas Miyuki sembari memalingkan wajah.

"Katakan yang jelas!" tegas Ryota, ia pun mendekatkan wajahnya.

"Aku tidak keberatan kok." jelas Miyuki, ia pun segera menutup mulutnya karena keceplosan. Ryota pun terkejut saat mendengarnya.

"T-Tolong lupakan kata-kataku barusan." Pinta Miyuki sembari berlari menuju ruang makan karena malu.

Apa maksudnya tadi? Ryota pun bertanya-tanya.

Saat makan kami pun menjadi sangat canggung.

Keesokan harinya kami sudah kembali seperti biasa lagi, Saat ini aku sedang nonton TV, semetara Ryota sepertinya sedang kesulitan memberishkan telinganya. mungkin lebih baik aku membantunya.

"Ryota-kun, sepertinya kau sedang kesulitan, sini biar aku saja yang membersihkan telingamu."

"T-Tidak-tidak, itu tidak perlu Miyuki."

"Anggap saja ini adalah layanan khusus untukmu, cepat sini rebahkan kepalamu di pangkuanku."

"Apa kamu yakin Miyuki?"

"...umm, tentu saja."

"K-Kalau begitu baiklah."

Ryota pun membaringkan kepalanya di pangkuan Miyuki.

Aku bisa merasakan pahanya yang sangat lembut, dia hari ini juga sangat harum, tidur di pangkuan Gadis cantik seperti Miyuki seperti ini sungguh sanggat menenangkan, ditambah dia memberiskan telingaku, entah kenapa aku ingin selalu seperti ini. pikir Ryota.

Balas Dendam Setelah Bereinkarnasi Menjadi Seorang Gadis LNDonde viven las historias. Descúbrelo ahora