Chapter - 18

54 8 0
                                    

Kegagalan

Shinji membelalakkan matanya saat melihat Miyuki tiba-tiba menembak Keiji dengan senjata api.

  Ini tidak mungkin?  Pikir Shinji, dia tidak menyangka sama sekali Miyuki akan melakukan itu.  Shinji terjatuh lemas di lantai melihat Keiji yang tertembak mati di bagian dada.

  "Kenapa Miyuki? Kenapa kamu menembaknya?"  Shinji bertanya, dengan ekspresi putus asa.

  "Hihi...ahaha....hahaha dasar bodoh kamu sudah masuk ke dalam permainanku Shinji-kun?"

  "Apa maksudmu Miyuki?"

  Aku menyeringai.

"Aku sudah merencanakan ini sejak lama, aku mendekatimu hanya untuk ini, apa menurutmu aku benar-benar mencintaimu, jangan bermimpi, bodoh hahaha, aku hanya ingin menghabisi kalian semua, termasuk kamu Shinji.  -kun!"

  “Tapi kenapa, apakah kami semua melakukan kesalahan padamu?”

  "Biar kuberitahu padamu, alasanku melakukan ini adalah untuk membalas kematian Makoto, kalian yang sudah membunuhnya bukan, untuk balas dendam aku juga sudah membunuh kakaku sendiri, sekarang giliranmu Shinji, sekarang kau harus ikuti teman-temanmu pergi ke neraka!"  aku berkata sambil mengarahkan pistol ke arah Shinji.

  "Tunggu sebentar Miyuki, tolong jangan bunuh aku, apa sebenarnya hubunganmu dengan Makoto, aku benar-benar minta maaf?"

  “Kamu tidak perlu tahu, sekarang kamu harus mati!”

  Di sisi lain, Kaname sedang berada di kantor perusahaan grup Kanon.  kemudian dia mendapat laporan dari bawahannya, bawahannya menceritakan semuanya kepada Kaname tentang apa yang telah dilakukan Miyuki.

  Setelah mendengar semua itu dari bawahannya, Kaname bergegas menjemput Miyuki.  Saat berada di tempat parkir, Kaname tiba-tiba bertemu dengan detektif Reiji.

  Reiji langsung menyapa Kaname.

  "Kaname-san."

  “Reiji-san, kenapa kamu ada di sini, apakah ada yang harus kamu lakukan di sini?”  Kaname bertanya.

  "Sebenarnya ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan tentang Kazuya semasa dia masih hidup, apakah bosmu ada di kantor?"

  "Sebentar lagi Bos akan ada rapat, kalau boleh aku bertanya, kenapa kamu ingin tahu tentang Kazuya?"

  "Sebenarnya ini tentang kejadian beberapa bulan lalu, ingatkah kamu saat itu Kazuya diperiksa polisi, karena mempunyai alibi terkait hilangnya remaja bernama Makoto Seichi?"

  "Ah iya aku ingat, apakah kamu menyelidiki kasus ini lagi?"

  "Benar, hari ini tim kita dan juga polisi akan kembali memeriksa gedung kosong tempat Makoto menghilang, sepertinya mereka sudah pergi, mungkin aku akan kembali lagi nanti setelah bosmu menyelesaikan rapat, sampai jumpa Kaname-san.  "

  Reiji pergi.  Kaname membelalakkan matanya saat mendengar itu dari Reiji.

  Ini gawat.  Nona saat ini ada di sana.

  Kaname segera menyuruh anak buahnya untuk segera membawa Miyuki pergi dari sana, karena polisi sedang dalam perjalanan menuju tempat itu.  Kaname juga segera bergegas pergi ke sana untuk menjemput Miyuki.

  Sekarang aku sudah siap untuk menembak Shinji, di saat yang sama seseorang tiba-tiba muncul dari balik tembok.

  "Nona, hentikan! Ayo cepat pergi. Polisi akan segera datang?"

  Ternyata orang itu adalah seseorang yang diutus oleh Kaname, aku pernah melihat orang itu di rumah, kenapa dia ada disini?  aku pun bertanya-tanya.

  "Kamu menjauhlah, jangan ganggu urusanku, aku tidak peduli dengan polisi, selama aku bisa membunuh orang ini, aku tidak masalah."

  "Tapi Nona?"  ucap orang itu sambil berjalan mendekatiku.

  “Jangan mendekat atau aku akan menembakmu juga.”

  Saya mengancam orang itu.  Namun orang tersebut tetap berjalan ke arah saya, saya terpaksa menembak lengan orang tersebut agar dia diam.

  Shinji pun memanfaatkan momen ini untuk melarikan diri.

  "Hei, jangan lari!"

  Aku langsung menekan pelatuk untuk menembak Shinji namun tiba-tiba pelurunya tidak keluar, setelah aku tekan beberapa kali ternyata pelurunya habis.

  Padahal tinggal sedikit lagi aku bisa membunuhnya, aku pun merasa sangat kesal.

  Di saat yang sama, orang suruhan Kaname tiba-tiba mengendongku dan aku dibawa pergi oleh pria itu.

  “Hoe, apa yang kamu lakukan, cepat turunkan aku.”

  "Tidak Nona, kita harus segera keluar dari sini sebelum polisi datang."

  Orang itu terus berlari, membawa saya melewati jalan-jalan sempit.  Di ujung jalan terlihat mobil Mercy berwarna hitam.

Aku langsung dibawa pergi dengan mobil itu, dan ternyata Kaname yang mengemudi.

  "Nona, tindakanmu sudah keterlaluan, tolong jelaskan semuanya padaku nanti."  Ucap Kaname dan langsung tancap gas.

  Sial, aku tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.  Aku hanya terdiam tanpa menjawab sepatah katapun.  Shinji juga sudah kabur, aku sudah gagal, tapi setidaknya Haruto dan Keiji sudah mati.  Sekarang aku sudah tidak punya rencana lagi, Shinji juga sudah mengetahui semuanya, dia pasti akan mewaspadaiku sekarang, aku juga harus lebih berhati-hati saat bertemu dengannya nanti, biar aku pikirkan rencana lain untuk membunuhnya lagi nanti.

  Kaname segera menelepon seseorang dan menyuruh seseorang itu untuk menghapus rekaman CCTV di sekitar gedung kosong tersebut.  Semua itu ia lakukan untuk melindungi Miyuki.  Karena jika polisi mengetahuinya, Miyuki pasti akan punya alibi.

  Aku tidak tahu kemana Kaname akan membawaku.  Dia berhenti mengantar anak buahnya yang terluka ke rumah sakit dan kemudian segera menginjak gas lagi.

  "Ke mana sebenarnya kamu ingin membawaku Kaname?"  Aku bertanya.

  "Tenang saja, aku akan mengantarmu ke apartemenku, akan lebih aman jika kita ngobrol disana."

  Tak lama kemudian kami sampai di apartemen Kaname.

  "Masuklah Nona, aku hanya tinggal bersama adikku di sini."  Kaname menjelaskan.

  Saat Kaname membuka pintu, aku melihat seorang pria berambut hitam berdiri sambil merokok.

"Nee-chan, kenapa kamu pulang lebih awal hari ini?"  Anak laki-laki itu menatap Miyuki ia terkejut, "Siapa gadis ini? Apakah Nee-chan sengaja membawa seorang gadis untuk diperkenalkan padaku?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nee-chan, kenapa kamu pulang lebih awal hari ini?"  Anak laki-laki itu menatap Miyuki ia terkejut, "Siapa gadis ini? Apakah Nee-chan sengaja membawa seorang gadis untuk diperkenalkan padaku?"

  Kaname langsung memukul kepala anak itu.

  “Jangan bicara bodoh, dia adalah putri Bosku, Miyuki Kanon.”

  “Nona, izinkan saya memperkenalkanya, dia adalah adik laki-laki saya, Toru Akihiro.”  Lanjut Kaname.

  “Senang bertemu denganmu Akihiro-kun.”  Saya menyapanya.

  Toru segera memegang tangan Miyuki.

  "Senang bertemu denganmu juga Kanon-chan."

  Bersambung....

Balas Dendam Setelah Bereinkarnasi Menjadi Seorang Gadis LNWhere stories live. Discover now