MASA LALU ARO (2)

499 58 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENTAR 😤😤

BRAK BRAK BRAK BRAK

Barang barang pun terpecah dan pecahnya meninggalkan banyak sekali percikan,seperti hati aro yang juga merasakan sakit ketika melihat kedua orang tuanya bertengkar

"kenapa mama dan papa selalu begini kak" tanya aro kecil yang berumur 7 takut di dekapan kakanya

Walaupun ia mengaku sangat kuat sekali lagi ia hanyalah manusia biasa yang bisa menangis.

"sstt ga usah di dengerin ya kita keluar aja yu?kita cari Nenek kita ke sana ya" ucap kakanya rony dan membobol jendela kamar serta membantu aro turun agar segera menuju rumah nenek dan tidak mendengarkan pertengkaran

•••

aro dan rony sampai di rumah neneknya dengan keadaan aro yang masih seperti baru Bangun tidur

"Ya ampun pagi pagi udah ke sini kalian ga sekolah" tanya neneknya kemudian menyuruh mereka berdua masuk

Pagi ini jam menunjukkan pukul 06.15 namun kedua orang tuanya sudah bertengkar hebat yang bahkan rony tidak kau apa masalahnya

"Kalian kenapa coba ke sini bukanya siap siap sekolah" tanya neneknya

Aro memeluk neneknya dengan erat dan menangis di pelukannya

"Ya ampun kenapa" tanya neneknya karena bingung kenapa aro menangis seperti ini

"Mama sama papa berantem lagi" ucap rony dengan lesu dan bosan

Neneknya mengelus pundak aro dan mengelus juga kepala rony dengan lembut

"Kalian nanti pulang sekolah ke sini aja ya jangan ke rumah dulu"perintah neneknya agar mereka berdua lebih tenang

Tak lama ayah aro datang dengan segudang koper dan emosi yang tersulut

"Ma ayo kita ke Swedia siapin barangnya sekarang Rony kamu juga di sana ga boleh bandel" ucap papa aro menyuruh dan neneknya terkejut

"Tapi aro gimana" tanya neneknya karena aro nyaman berada di pelukan nenek dan memeluk erat saat mendengar suara ayahnya

"Aro turun,kita pergi ke Swedia jangan halangin nenekmu dulu ini demi masa depan kamu" perintah papa aro dan sembari menangis aro memeluk Rony dan menangis lagi

Rony juga tidak kuat dengan keadaan ini dirinya juga masih kecil usianya masih 10 tahun terlalu dini untuk semua masalah ini

Mereka ber-3 pun pergi ke Swedia tanpa memberi tahu siapapun bahkan tetangga nenek mereka sekalipun

Dan mereka tinggal di Swedia hingga aro brumur 15 dan Rony 17 kini aro pun hanya tinggal 2 tahun di Jakarta dan akan merasakan udara Swedia lagi selama 5 bulan

•••

"anggis kamu tau?"tanya Nabila

"Engga" jawab anggis polos karena pertanyaan Nabila tersebut

"Astaga belum selesai loh" ucap nabila

"Hahaha,iya iya ada apa" ucap anggis sembari melihat Nabila

"Nenek ka aro meninggal aku di kabarin ka rony" ucap Nabila serius

"Ahh,iya tadi pagi aku udah tau udah di kabarin juga,aku mungkin bakal isin 3 hari karena penguburan nab" ucap anggis juga serius

"Ucapin turut berduka cita aku ke ka aro ya nggis semoga nenek ka aro tenang di sana" ucap Nabila

Anggis menganguk "iya pasti aku akan ucapin kamu juga jangan ucapin lewat handphone juga yah" ucap anggis memerintah nabia

"Udahh"

•••

Aro hancur berkeping keping ia memukul tembok dinding sekolah dengan keras dan rapuh,cobaan apalagi ini.

"Kenapa bisa nenek secepat itu ninggalin aku"ucap aro menangis dan memukul tembok dengan keras

"Kenapa semuanya seakan akan gamau aku bahagia kenapa setiap hari ada aja kebahagiaan yang di ambil buat aku"ucap aro benar benar sudah tidak tahan

Ia sangat menyayangi neneknya, neneknya yang merawatnya sampai sebesar ini ia dan tanpa dia aro Takan bisa sekuat ini dengan masalah keluarganya

"aku bakal curhat ke siapa lagi nek" ucap aro dengan sesenggukan

•••

Aro pun memutuskan untuk ke rooftop terlebih dahulu agar lebih baik dan menemui Nabila

"Kak,aku turut berduka cita ya kak atas apa yang turut terjadi" ucap Nabila lalu memandangi wajah aro yang terlihat sekali habis menangis

Entah keberanian apa aro tiba tiba menyder pada bahu Nabila dan membuatnya terkejut

"Aku boleh izin manja ke kamu?,aku gakuat kalau harus pura pura kuat di hadapan keluargaku aku juga punya sisi lemah nab aku,aku sayang banget sama nenekku" ucap aro dengan air mata yang tak bisa terbendung

Nabila mengusap tangan aro ia biarkan aro menyender pada bahunya untuk kali ini agar tidak merasakan sedih terlarut

"Kamu boleh sedih kak,tapi jangan berlarut larut ya?kasian nenek" ucap Nabila lalu mengelus punggung aro bertujuan untuk menguatkan

"aku sayang banget sama kamu jangan tinggalin aku ya nab aku mohon" pinta aro dengan menatap Nabila

•••

TBC

btw mau tanya kalau aku ceritain juga tentang aro Kecil Swedia sebelum aro berangkat ke Swedia mau ga?

PASSWORD 486Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang